Mengenal Autofagi, Detoks Tubuh saat Berpuasa
“Autofagi merupakan proses detoks ketika tubuh membersihkan sel yang rusak, dan meregenerasi dengan sel yang baru dan lebih sehat. Autofagi dapat terjadi secara alamiah dalam tubuh, tetapi proses ini menjadi lebih cepat ketika sedang berpuasa.”
DAFTAR ISI
- Apa Itu Autofagi?
- Mengenal Cara Kerja Autofagi
- Apa yang Menyebabkan Proses Autofagi?
- Manfaat Autofagi bagi Kesehatan Tubuh
- Rekomendasi Dokter Umum di Halodoc
Halodoc, Jakarta – Tidak hanya untuk kesehatan rohani, menjalani puasa baik untuk kesehatan jasmani. Salah satu manfaat puasa adalah dapat mendetoks tubuh dari racun dan mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak dengan sel baru.
Proses detoksifikasi saat puasa dikenal juga sebagai autofagi. Walaupun autofagi masih terdengar asing, tetapi proses ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan sel-sel tubuh.
Apa Itu Autofagi?
Secara harfiah autofagi berarti “memakan sendiri” atau “melahap sendiri”. Walaupun terdengar mengerikan proses ini sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Istilah “melahap sendiri” mengacu pada proses ketika sel-sel tubuh yang sudah lama dan rusak dipecah dan komponennya didaur ulang menjadi sel-sel baru.
Tubuh mengandung triliunan sel. Setiap sel memiliki bagian yang membuatnya tetap berfungsi. Seiring waktu, molekul yang tidak diinginkan menumpuk dalam sel dan dapat merusak serta membuatnya berhenti bekerja. Molekul ini bisa menjadi sampah dan mengganggu kinerja sel tubuh yang sehat.
Melalui proses autofagi, sel-sel yang rusak dalam tubuh dapat didaur ulang. Proses ini memungkinkan sel untuk menghilangkan bagian-bagian yang tidak dibutuhkan. Kemudian, mendaur ulang potongan yang dapat diselamatkan menjadi bagian-bagian sel baru yang dapat digunakan.
Autofagi penting untuk mengontrol kualitas sel dalam tubuh. Terlalu banyak komponen sampah dalam sel dapat menghabiskan ruang, dan memperlambat atau mencegah sel berfungsi dengan benar.
Autofagi mengubah sel yang rusak menjadi komponen sel terpilih yang tubuh butuhkan, sehingga mengoptimalkan kinerja sel. Selain itu autofagi juga dapat menghancurkan patogen penyebab penyakit, seperti bakteri dan virus, yang dapat merusak sel.
Mengenal Cara Kerja Autofagi
Autofagi adalah proses daur ulang yang memanfaatkan sumber daya sel yang sudah ada secara maksimal. Prosesnya meningkat ketika sel-sel kekurangan nutrisi atau oksigen, sehingga tubuh harus memanfaatkan sumber daya yang sudah ada sebaik mungkin, karena sel tidak mendapatkan energinya dari sumber luar.
Dengan autofagi, sel pada dasarnya memakan dirinya sendiri untuk bertahan hidup. Hasilnya adalah proses bertahan hidup ini dapat menghasilkan sel yang bekerja lebih efisien.
Apa yang Menyebabkan Proses Autofagi?
Proses autofagi sebenarnya terjadi secara alami dalam tubuh. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa mempercepat proses detoks ini:
1. Puasa
Puasa adalah cara paling efektif untuk memicu proses autofagi. Ketika puasa tubuh tidak mendapatkan asupan dan nutrisi apapun dalam waktu tertentu. Hal ini menyebabkan sel bekerja di bawah tekanan, dan memaksanya untuk membersihkan dan mendaur ulang sel yang rusak agar dapat berfungsi kembali.
Tak hanya bagus untuk kesehatan tubuh, puasa juga memiliki manfaat untuk kesehatan otak lho, yuk ketahui lebih lanjut di laman berikut, “Ketahui Manfaat Puasa untuk Kesehatan Otak”.
2. Membatasi kalori
Membatasi kalori berarti mengurangi jumlah energi dalam tubuh. Hal ini memaksa sel melakukan proses autofagi untuk menggantikan nutrisi yang hilang.
3. Melakukan diet keto
Diet keto dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Diet ini dapat mengubah cara tubuh membakar energi, sehingga alih-alih membakar karbohidrat atau gula untuk energi, tubuh justru membakar lemak. Melakukan diet ini dapat memicu autofagi.
4. Olahraga
Olahraga juga menempatkan sel-sel tubuh di bawah tekanan. Saat berolahraga, komponen sel menjadi rusak dan meradang. Dalam merespons masalah ini, sel akan melakukan proses autofagi. Olahraga dapat menyebabkan autofagi, tergantung pada jenis olahraga dan intensitasnya.
Manfaat Autofagi bagi Kesehatan Tubuh
Berikut ini merupakan manfaat autofagi yang kamu dapatkan melalui puasa:
1. Umur panjang
Sebuah studi tahun 2019 terhadap 11 orang pengidap obesitas membandingkan efek diet intermittent fasting dengan pola makan normal. Para peneliti menemukan bahwa orang yang melakukan intermittent fasting lebih berpotensi memiliki harapan hidup yang panjang, termasuk peningkatan 22 persen gen autofagi LC3A, setelah melakukannya hanya empat hari.
2. Mengurangi peradangan
Peradangan adalah akar untuk berbagai penyakit kronis seperti kanker, jantung, dan gangguan neurodegeneratif. Sebuah studi pada tahun 2019 menemukan, puasa meredakan peradangan dengan mengurangi keberadaan sel inflamasi yang bernama “monosit”.
3. Mendukung kesehatan jantung
Studi pada tahun 2021 yang melihat hubungan antara autofagi dan kesehatan jantung menunjukkan, autofagi dapat mengembalikan dan mencegah kerusakan pembuluh darah yang terkait dengan penuaan dan penyakit kardiovaskular.
Para peneliti mengidentifikasi bahwa autofagi mendukung kesehatan jantung melalui berbagai mekanisme.
Contohnya dengan menghilangkan puing-puing yang menyebabkan stres oksidatif dan peradangan, dengan memobilisasi lemak yang disimpan di hati dan di tubuh ke dalam molekul energi keton yang kuat.
Rekomendasi Dokter Umum di Halodoc
Apabila kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai autofagi dan manfaatnya lebih lanjut, kamu bisa hubungi dokter terpercaya di Halodoc.
Kamu bisa berkonsultasi mengenai autofagi dan kegunaannya sesuai dengan kondisi kesehatan kamu.
Berikut rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi lewat Halodoc yang telah mendapat ulasan positif dari pasien sebelumnya:
1. dr. Cintya Andriani
Yang pertama, dr. Cintya Andriani, seorang lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, meraih gelarnya pada tahun 2016.
Saat ini, dr. Cintya berpraktik aktif di Padang, Sumatera Barat. Dengan pengalaman sebagai dokter umum selama 6 tahun, dr. Cintya Andriani memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai masalah kesehatan yang umumnya dialami pasien.
Melalui layanan konsultasi di Halodoc, dr. Cintya Andriani memberikan konsultasi seputar berbagai macam masalah kesehatan.
Chat dr. Cintya Andriani dari Rp 22.500,- di Halodoc.
2. dr. Eka Wijaya Warmandana
Dokter Eka Wijaya Warmandana adalah seorang alumnus yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 2016.
Saat ini, ia aktif berpraktik medis di Banyumas dan Purwokerto, Jawa Tengah, dr. Eka Wijaya Warmandana telah mengumpulkan pengalaman selama 6 tahun sebagai seorang dokter umum yang berdedikasi.
Dengan pengalamannya, Dr. Eka siap memberikan konsultasi terkait berbagai masalah kesehatan melalui layanan konsultasi di Halodoc.
Chat dr. Eka Wijaya Warmandana dari Rp 22.500,- di Halodoc.
3. dr. Nuriati Harahap
Dokter Nuriati Harahap merupakan alumnus dari Universitas Islam Sumatera Utara, yang meraih gelarnya pada tahun 2010. Saat ini, beliau aktif menjalankan praktik medis di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Dengan pengalaman selama 14 tahun dalam bidang kedokteran, dr. Nuriati memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai macam penyakit.
Melalui pengalamannya yang telah teruji, dr. Nuriati Harahap siap memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait dengan diet dan berbagai permasalahan kesehatan lainnya.
Chat dr. Nuriati Harahap dari Rp 22.500,- di Halodoc.
Itulah informasi mengenai proses autofagi yang terjadi saat berpuasa. Nah, dengan mengetahui manfaatnya, semoga kamu lebih semangat ya dalam menjalankan ibadah puasa.
Jika kamu membutuhkan obat atau vitamin untuk menjaga kesehatanmu selama puasa, kamu bisa memesan obat atau vitamin melalui Halodoc secara praktis dan cepat tanpa perlu keluar rumah. Yuk download Halodoc sekarang sebagai pendamping kesehatanmu selama berpuasa.