Mengalami Perundungan di Dunia Maya, Apa Dampaknya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Juni 2020
Mengalami Perundungan di Dunia Maya, Apa Dampaknya?Mengalami Perundungan di Dunia Maya, Apa Dampaknya?

Halodoc, Jakarta – Perundungan alias bullying merupakan satu tindakan yang bisa sangat berdampak pada kondisi mental seseorang. Sebab, hal ini dilakukan dengan cara menyerang atau mengintimidasi orang lain, baik melalui kekerasan fisik maupun mental. Kabar buruknya, tindakan bullying kini kian merajalela, bahkan sudah merambah dunia maya alias media sosial. 

Siapa saja bisa menjadi korban maupun pelaku perundungan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Perundungan di dunia maya disebut dengan istilah cyber bullying. 

Secara umum, hal ini sama dengan perilaku bullying yang selama ini dikenal, tetapi terjadi di dunia maya. Meski bisa menyerang siapa saja, cyber bullying disebut lebih rentan menyerang anak usia sekolah hingga remaja. Lantas, apa dampak dari tindakan ini?

Baca juga: 5 Tips bagi Orangtua saat Anak jadi Korban Bullying

Dampak Cyber Bullying yang Perlu Diketahui

Perilaku kekerasan atau bullying biasa terjadi di lingkungan sekolah. Dengan kata lain, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalaminya. Perundungan secara fisik sering menyerang anak-anak yang lebih lemah dibanding teman-temannya. Peran orangtua sangat penting dalam mengenali dan “menolong” anak yang mengalami perundungan.

Pasalnya, anak-anak yang dibully akan berbohong agar hal tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Perundungan di dunia maya alias cyber bullying dilakukan dengan menggunakan media sosial untuk menyerang dan menjatuhkan orang yang menjadi korban. Jenis bullying ini bisa berupa menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban. 

Baca juga: Anak Mengalami Cyber Bullying, Orang Tua Harus Apa?

Perundungan di dunia maya juga bisa dilakukan dengan mengirim surat elektronik (e-mail) berisi ancaman, hingga melakukan sabotase terhadap kehidupan korban media sosial. Secara umum, bullying sendiri adalah tindakan yang tidak baik dan seharusnya bisa segera diakhiri. Bagi korban, ada efek negatif yang bisa muncul akibat mengalami cyber bullying, di antaranya:

  1. Mulai mengalami gangguan mental. Berada di bawah tekanan dan gangguan terus-menerus bisa membuat seseorang merasa depresi, rendah diri, cemas, mengalami gangguan tidur, hingga timbul keinginan untuk mengakhiri hidup. 
  2. Sering merasa takut. Jika hal ini menyerang anak usia sekolah, perundungan bisa memberi dampak penurunan prestasi, bahkan membuat anak tidak mau berangkat ke sekolah. 
  3. Timbul keinginan untuk balas dendam. Jika dibiarkan tanpa pengawasan, hal ini bisa menyebabkan anak berubah menjadi sama, bahkan lebih kejam dari orang yang sebelumnya melakukan perundungan di dunia maya.
  4. Gangguan kesehatan jangka panjang, sebab anak yang mengalami masalah seperti perundungan biasanya tidak akan memiliki semangat hidup, hingga penurunan nafsu makan. Kalau sudah begitu, sangat mungkin Si Kecil akan mengalami malnutrisi dan berdampak pada kesehatan tubuhnya secara keseluruhan. 

Maka dari itu, orangtua harus jeli melihat ciri perubahan tingkah laku anak, misalnya tidak semangat berangkat ke sekolah, prestasi belajar menurun, atau nafsu makan berkurang. Cyber bullying mungkin juga akan membuat anak menjadi takut untuk mengecek media sosial atau malah sebaliknya. Waspadai jika anak bolak-balik mengecek media sosial dan menunjukkan perubahan suasana hati setiap kali habis melakukannya. 

Baca juga: Ini Alasan Anak Jadi Pelaku Bullying

Jika anak menunjukkan gejala atau tanda mengalami perundungan, cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dan selalu dampingi. Jika butuh bantuan atau saran ahli, ibu bisa mengajak anak untuk berbicara pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Sampaikan masalah yang  tengah dialami pada ahlinya melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan pendampingan terbaik dan tips mengatasi dampak perundungan dari ahlinya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
Reachout. Diakses pada 2020. Cyberbullying and teenagers.
Verywell. Diakses pada 2020. The Real-Life Effects of Cyberbullying on Children.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Warning signs of bullying.