Memiliki Tekanan Darah Tinggi Bisa Sebabkan Efusi Pleura
"Efusi pleura adalah suatu kondisi ketika terdapat cairan abnormal dalam rongga pleura. Tekanan darah tinggi jadi salah satu penyebabnya."
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah efusi pleura? Kondisi ini ditandai dengan penumpukan cairan pada rongga pleura, yaitu area antara membran pelapis paru-paru dan rongga dada. Penumpukan cairan ini akan memicu masalah pada saluran pernapasan yang ditandai dengan gejala, seperti batuk, nyeri dada, hingga kesulitan bernapas.
Penumpukan cairan pada rongga pleura sendiri disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti iritasi, infeksi, atau pembengkakan. Lantas, apakah efusi pleura bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi? Berikut sejumlah faktor risiko efusi pleura yang perlu diketahui.
Tekanan Darah Tinggi Jadi Salah Satu Faktor Risiko Efusi Pleura
Efusi pleura terbagi menjadi dua jenis, yaitu efusi pleura transudatif dan efusi pleura eksudatif. Ini perbedaan keduanya:
- Efusi pleura transudatif, yaitu kondisi yang terjadi akibat peningkatan tekanan di pembuluh darah atau rendahnya kadar protein dalam darah. Kedua kondisi tersebut akan menyebabkan cairan menembus ke dalam pleura.
- Efusi pleura eksudatif, yaitu kondisi yang terjadi akibat peradangan, cedera paru, tumor, serta gangguan aliran pada pembuluh getah bening.
Efusi pleura merupakan masalah kesehatan yang bisa terjadi pada siapa saja. Meski siapa pun memiliki risiko untuk mengalaminya, pengidap tekanan darah tinggi akan memiliki risiko yang lebih tinggi. Penyakit ini dipengaruhi oleh kesehatan, gaya hidup, hingga obat-obatan yang pernah dikonsumsi. Selain tekanan darah tinggi, berikut sejumlah kondisi yang menjadi faktor risiko efusi pleura:
- Aktif merokok.
- Sering mengonsumsi alkohol.
- Berjenis kelamin perempuan.
- Pernah menjalani cuci darah.
- Melakukan perawatan kanker.
Efusi pleura juga dapat disebabkan oleh pneumonia. Ketahui faktanya di sini: Pneumonia Bisa Akibatkan Efusi Pleura, Ini Alasannya
Apa Saja Gejala yang Tampak?
Gejala pada masing-masing pengidap akan berbeda, tergantung penyebab yang mendasari. Efusi pleura juga tidak melulu berhubungan dengan organ paru-paru yang bermasalah. Gejalanya sendiri dapat terlihat dari beberapa kondisi berikut ini:
- Mengalami nyeri pada bagian dada.
- Mengalami batuk kering.
- Mengalami demam.
- Mengalami cegukan terus-menerus.
- Mengalami kesulitan bernapas, apalagi saat berbaring.
- Mengalami sesak napas
Saat kamu menemukan sejumlah gejalanya, penanganan sesegera mungkin dilakukan, apalagi saat menemukan gejala berupa nyeri pada dada yang disertai dengan kesulitan bernapas. Hal yang perlu kamu ketahui adalah, masing-masing pengidap dapat mengalami gejala yang bervariasi.
Untuk mencegah gangguan, kamu disarankan untuk menjaga kesehatan dan kapasitas paru-paru. Ketahui caranya di artikel ini: Begini Cara Menjaga Kapasitas Paru-Paru
Bagaimana Langkah Diagnosis Kondisi Ini?
Seperti pada langkah diagnosis penyakit lainnya, langkah pertama yang dilakukan adalah menanyakan keluhan dan gejala, serta riwayat kesehatan pengidap. Pemeriksaan dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi:
- Inspeksi (pengamatan),
- Palpasi (perabaan),
- Perkusi (ketukan),
- Auskultasi.
Semua pemeriksaan tersebut dilakukan dengan menggunakan stetoskop. Dalam pemeriksaan yang dilakukan, dokter akan mencari beberapa hal yang menjadi tanda dari efusi pleura, di antaranya:
- Pergerakan dinding dada yang tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan.
- Getaran akan terasa lebih lemah pada bagian dada yang terisi cairan.
- Bunyi ketukan lebih berat atau rendah akibat penumpukan cairan.
- Suara napas melemah pada bagian yang terisi cairan.
Kamu bisa membaca selengkapnya terkait dengan penjelasan efusi pleura di sini: Mengenal Efusi Pleura, Ketika Cairan Menumpuk di Paru-Paru
Jika dokter mencurigai adanya efusi pleura, maka pemeriksaan penunjang diperlukan. Pemeriksaan penunjang di antaranya rontgen atau CT scan, thoracentesis atau thoracocentesis, tes darah, biopsi paru, ekokardiografi, serta bronkoskopi. Segera periksakan ke dokter spesialis penyakit dalam jika mengalami gejalanya. Dapatkan juga informasi kesehatan lain dengan download Halodoc sekarang juga.