Memilih Makanan yang Tepat saat Anjing Mengalami Obesitas
Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit pemilik hewan peliharaan, terutama anjing, memberi makan tanpa aturan alias pemberian kapan saja anjing meminta dan tidak menakar berapa porsinya. Akibatnya, anjing bisa mengalami kegemukan atau obesitas. Sayangnya, kondisi ini sering tidak disadari karena anjing yang gemuk terlihat lebih lucu, atau bisa jadi karena pemilik yang tidak mengetahui sebenarnya apa saja tanda awal anjing mengalami obesitas.
Kemungkinan pemicu terjadinya obesitas adalah genetik atau ras dari anjing, usia tua yang berdampak negatif pada metabolisme, sterilisasi atau kebiri, hingga penyakit hormonal, seperti hipotiroidisme atau hiperfungsi ginjal. Penyakit yang dapat menyebabkan anjing kurang berolahraga, seperti displasia, arthrosis, penyakit peredaran darah atau pernapasan juga bisa mengakibatkan penambahan berat badan.
Namun, obesitas pada anjing juga bisa terjadi karena faktor eksternal di mana sebagian besar kasus ini adalah cara pemeliharaan yang terbilang kurang baik. Tidak melakukan perawatan dengan benar, kurangnya waktu untuk mengajak anjing berolahraga, hingga kasih sayang yang kurang tepat dengan terus memberikan hadiah pada anjing berupa camilan kesukaan yang mengandung kalori tinggi juga dapat memicu obesitas.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Memberikan Vaksin pada Anjing?
Pilihan Makanan untuk Anjing yang Mengalami Obesitas
Tidak seperti manusia, tidak ada Indeks Massa Tubuh untuk anjing yang bisa dengan mudah menghitung berat badan ideal mereka. Namun, ada cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui apakah anjingmu terkena obesitas atau tidak, yaitu dengan menyentuh tulang rusuknya. Apabila kamu bisa dengan mudah merasakan tulang rusuk di bagian bawah dinding perut, artinya anjing biasanya memiliki berat yang normal.
Tanyakan pada dokter hewan bagaimana cara tepat menurunkan berat badan anjing yang mengalami obesitas. Pasalnya, tidak hanya mencari apa yang menjadi penyebabnya, kamu juga harus membuat rencana penurunan berat badan, dan meski sangat banyak makanan anjing yang beredar dengan kalori rendah, bukan berarti makanan tersebut cocok untuk menurunkan berat badan.
Sekarang, bertanya jawab seputar kesehatan hewan tidak lagi sulit. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter spesialis kesehatan hewan. Jadi, bertanya jawab seputar diet untuk anjing kesayanganmu sekarang bisa dilakukan di mana dan kapan saja.
Baca juga: Bagaimana Cara Akurat untuk Menentukan Usia Anjing?
Beberapa pilihan makanan untuk anjing yang mengalami obesitas yaitu makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat yang bisa kamu lihat di tabel kemasan, tinggi serat dan rendah lemak, serta memiliki nutrisi khusus yang dapat meningkatkan metabolisme dan membantu anjing membakar kalori lebih cepat.
Guna meminimalkan gangguan pencernaan, campurkan diet baru dengan diet lama dalam proporsi yang meningkat secara bertahap. Mulailah dengan memberi makan ¼ diet baru yang dicampur dengan diet lama selama satu hingga dua hari, lalu tingkatkan menjadi setengah-setengah selama dua hari lagi, lalu ¾ makanan baru dan ¼ makanan lama selama dua hingga tiga hari terakhir sebelumnya sepenuhnya beralih ke diet baru.
Ingat, selalu konsultasikan pada dokter hewan mengenai penggantian pakan. Diet yang salah dapat menyebabkan berbagai gangguan metabolisme anjing. Sudah pasti, lebih aman memilih makanan diet khusus yang diresepkan oleh dokter hewan. Pasalnya, makanan untuk diet tentu mengandung kalori yang tidak terlalu tinggi, berbeda dengan makanan anjing dengan label “ringan” yang bisa jadi mengandung kalori yang sama tingginya dengan makanan biasa.
Pun, meski kandungan energinya berkurang, tetapi makanan diet masih memiliki kandungan vitamin, mineral, dan berbagai nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan oleh anjing. Makanan diet untuk anjing yang diresepkan oleh dokter hewan memiliki kandungan karbohidrat yang terukur untuk memastikan kadar gula darah anjing tetap stabil. Tidak hanya itu, jumlah serat yang tepat juga akan membuat anjing merasa kenyang lebih lama, sehingga kamu tidak perlu memberikan makan terus-menerus.
Baca juga: 8 Tanda Anjing Peliharaan Mengalami Stres
Pada sebagian besar kasus, makanan anjing yang memang dirancang untuk diet lebih cocok untuk menurunkan berat badan dibandingkan dengan makanan ringan. Mengurangi porsi sebaiknya tidak kamu lakukan, karena pengurangan porsi tidak hanya menurunkan kalori, tetapi juga asupan vitamin dan mineral.
Tidak lupa, rutinlah mengajak anjing berolahraga. Seperti manusia, berat badan anjing bisa terjaga jika mereka rutin melakukan aktivitas fisik. Berolahraga bersama anjing kesayangan itu sangat menyenangkan, lho!
Referensi:
Fetch by WebMD. Diakses pada 2020. Help for Overweight Dogs.
Zooplus Magazine. Diakses pada 2020. The Right Food for Overweight Dogs.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan