Memendam Perasaan Bisa Sebabkan Depresi, Begini Cara Mengatasinya
“Perasaan yang terpendam dan tak kunjung diungkapkan lama kelamaan bisa membuat kamu tertekan, bahkan bisa berujung pada depresi. Oleh sebab itu, cobalah untuk mengungkapkannya kepada orang lain atau menuangkan perasaan kamu ke suatu media, seperti jurnal, karya seni atau lagu.”
DAFTAR ISI
Cara Mengungkapkan Perasaan agar Terhindar dari Depresi
Rekomendasi Obat Depresi yang Biasa Diresepkan Dokter
- Sertraline 50 mg Tablet
- Sandepril 50 mg Tablet
- Fridep 50 mg 10 Tablet
- Depram 10 mg Tablet
- Kalxetin 10 mg 10 Kapsul
Halodoc, Jakarta – Bagi beberapa orang, mengungkapkan perasaan bisa jadi satu hal yang sulit untuk dilakukan. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari alasan pribadi hingga kesulitan untuk mengkomunikasikan perasaan.
Jika kamu salah satunya, alangkah baiknya untuk mengungkapkan saja perasaan mengganggu tersebut dengan cara yang tepat. Pasalnya, memendam emosi atau perasaan dalam jangka panjang dapat membuat kamu stres, bahkan memicu depresi.
Nah, kamu bisa mencoba beberapa cara berikut ini supaya terhindar dari depresi.
Cara Mengungkapkan Perasaan agar Terhindar dari Depresi
Umumnya, sebagian besar orang yang suka memendam perasaan punya kepribadian yang tertutup atau introvert. Biasanya, mereka lebih kaku dalam berkomunikasi sehingga akan lebih sulit mengungkapkan isi hatinya.
Jika kamu kesulitan mengungkapkan perasaan, coba tips berikut agar terhindar dari depresi:
1. Tanyakan pada diri sendiri
Mulailah dengan bertanya ke diri sendiri terkait perasaan apa yang sedang dirasakan. Tujuannya, agar kamu lebih memahami perasaan sendiri serta lebih mudah menyampaikan perasaan ke orang lain dengan cara yang lebih efektif dan jujur.
Apabila masalah ini sampai memicu gejala depresi, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau psikiater untuk mendapat bantuan. Pada beberapa kondisi, psikiater mungkin saja meresepkan obat penenang yang sesuai dengan kebutuhanmu.
2. Latih diri sendiri
Mulai berlatih untuk mengungkapkan perasaan dengan kalimat yang diawali dengan kata “saya”. Tujuannya, untuk membantu kamu menyadari dan mengkomunikasikan emosi secara langsung.
Contohnya, kamu bisa mengatakan “saya merasa takut”, “saya merasa kecewa”, “saya merasa marah”, atau “saya merasa sedih”.
Dengan begitu, kamu dapat lebih jelas menyampaikan apa yang sedang kamu alami secara batiniah kepada diri sendiri, sebelum berbicara kepada orang lain.
3. Bicarakan dengan orang lain
Selain berbicara pada diri sendiri, kamu juga bisa menceritakan perasaan yang kamu miliki kepada orang lain.
Sebaiknya, pilih orang yang paling dipercayai seperti teman atau keluarga, supaya kamu lebih nyaman dan leluasa mengungkapkan perasaan.
Hal ini tidak hanya membantu mengurangi beban emosional yang kamu rasakan, tetapi juga memperkuat hubungan dengan orang-orang terdekat.
Kamu dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui pentingnya memiliki teman bicara: “Ini Pentingnya Memiliki Teman Bicara Untuk Mencegah Depresi”.
4. Tuangkan ke sebuah media
Jika kamu merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain, cobalah untuk menuangkan perasaanmu ke dalam sebuah media ekspresi.
Kamu bisa menyalurkan segala isi hati, misalnya ke dalam jurnal pribadi, karya seni, atau lagu-lagu yang kamu ciptakan sendiri. Dengan mengekspresikan diri melalui media ini, kamu jadi punya kesempatan untuk merenung dan mengolah emosi dengan lebih baik.
5. Fokus pada hal positif
Meskipun kelihatannya sulit untuk berpikir positif saat perasaan sedang tidak karuan, tapi tidak ada salahnya mencoba.
Fokus pada hal-hal yang positif dapat menurunkan emosi yang tidak stabil, sehingga kamu bisa merasa sedikit aman dan nyaman.
Yuk, cari tahu selengkapnya berikut ini “6 Manfaat Positive Thinking bagi Kesehatan Mental”.
Waspadai Tanda-Tanda Depresi
Melansir dari Healthline, penelitian menunjukan bahwa memendam emosi nyatanya mampu memengaruhi kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Orang-orang yang suka memendam emosi ternyata lebih rentan sakit akibat penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Emosi yang tertekan juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, sampai depresi.
Depresi lebih dari sekedar perasaan sedih atau tertekan. Saat mengalami depresi, seseorang biasanya selalu merasa bersalah, putus asa, tidak berharga, cemas dan khawatir terus menerus, sensitif, insomnia sampai kehilangan minat untuk beraktivitas.
Kondisi ini tentunya bisa memengaruhi suasana hati dan menghambat aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, mulailah untuk sedikit membuka diri dan mengungkapkan perasaan yang mengganggu.
Selain itu, kamu juga perlu “Pahami Gejala Depresi yang Sering Tak Disadari”.
Rekomendasi Obat Depresi yang Biasa Diresepkan Dokter
Ada beberapa obat depresi yang bisa kamu beli dan gunakan hanya dengan resep dokter. Berikut ini rekomendasinya:
1. Sertraline 50 mg Tablet
Sertraline 50 mg jadi rekomendasi obat depresi pertama yang umum diresepkan dokter atau psikiater. Obat antidepresan golongan SSRI ini bekerja dengan cara menghambat pengambilan kembali serotonin presinaptik.
Serotonin di saraf pusat memiliki peran penting untuk mengatur suasana hati (mood), kepribadian, dan siklus tidur.
Sertraline 50 mg bisa membantu mengatasi gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania. Namun, penggunaan dan pembelian obat depresi ini harus dengan resep dokter.
Dosis umum penggunaan Sertraline 50 mg:
- Gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania: 50 mg per hari. Bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Hindari penghentian obat secara tiba-tiba karena dapat memicu efek putus obat. Contohnya seperti sakit kepala, berkeringat, mual, insomnia, dan tremor.
No registrasi BPOM: GKL0805043417A1 (No registrasi bisa berbeda tergantung dari kesediaan stok di apotek)
Kisaran harga: –
Dapatkan Sertraline 50 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Sandepril 50 mg Tablet
Rekomendasi obat depresi berikutnya ada Sandepril 50 mg Tablet, obat antidepresan yang mengandung maprotiline HCL 50 mg.
Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi depresi berat, depresi minor, depresi terselubung, depresi simptomatik, insomnia pada pasien yang membutuhkan sedasi, serta dyspepsia functional.
Dosis umum penggunaan Sandepril 50 mg Tablet:
- Depresi ringan – sedang: 25 mg, 1-3 kali sehari (25-75 mg sekali sehari).
- Depresi berat: 25 mg, 3 kali sehari (75 mg sekali sehari).
- Usia lanjut di atas 60 tahun: 10 mg, 3 kali sehari (25 mg sekali sehari).
Kamu bisa mengonsumsi obat ini sebelum atau sesudah makan. Namun, hindari penggunaan obat ini jika kamu mengidap epilepsi, penyakit jantung, baru pulih dari infark miokard, glaukoma sudut sempit, serta sensitif terhadap kandungan obat tertentu.
No registrasi BPOM: DKL0033302417A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Sandepril 50 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Fridep 50 mg 10 Tablet
Fridep 50 mg 10 Tablet merupakan obat antidepresan yang mengandung sertraline. Obat kategori SSRI ini bekerja dengan cara menghambat pengambilan kembali serotonin presinaptik.
Fridep bisa digunakan untuk mengatasi gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania, serangan panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma, kecemasan sosial, dan premenstrual dysphoric disorder.
Dosis umum penggunaan Fridep 50 mg 10 Tablet:
- Depresi dengan atau tanpa riwayat mania: 50 mg sekali sehari. Bisa ditingkatkan pada interval minimal 1 minggu sampai maksimal 200 mg per hari.
- Gangguan obsesif kompulsif: 50 mg sekali sehari.
- Serangan panik, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan: 25 mg sekali sehari.
- Depresi mayor: 50 mg sekali sehari.
Hati-hati saat menggunakan obat depresi ini, karena bisa memicu efek samping berupa mulut kering, diare, mual, disfungsi seksual pada pria, dan dispepsia.
Fridep merupakan obat keras, penggunaan dan pembeliannya harus di bawah pengawasan medis.
No registrasi BPOM: DKL1333311117A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Fridep 50 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Depram 10 mg Tablet
Obat antidepresan berikutnya yaitu Depram 10 mg Tablet. Obat dengan kandungan Escitalopram oxalate ini bekerja dengan cara mengikat kadar serotonin di otak.
Kamu bisa menggunakan obat ini untuk mengatasi gangguan kecemasan, depresi, hingga gangguan panik.
Berikut dosis umum penggunaan Depram 10 mg Tablet:
- Episode depresi mayor pada dewasa: 10 mg 1 kali sehari, bisa ditingkatkan hingga 20 mg per hari.
- Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia pada dewasa: 5 mg selama minggu pertama, sebelum dosis ditingkatkan hingga 10 mg per hari.
Depram 10 mg Tablet bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Hindari penggunaan obat jika kamu mengidap epilepsi yang tidak stabil, serta menggunakan obat lain seperti oxidase inhibitors atau antidepresan lain.
No. Registrasi BPOM: DKL1433532917A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Depram 10 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Kalxetin 10 mg 10 Kapsul
Rekomendasi obat depresi yang terakhir yaitu Kalxetin 10 mg 10 Kapsul. Obat ini mengandung fluoxetin yang hanya dapat kamu beli dengan resep dokter. Sebab, kandungan di dalamnya dapat memengaruhi sistem saraf pusat secara keseluruhan.
Selain untuk mengatasi depresi, Kalxetin 10 mg juga direkomendasikan untuk terapi pengobatan OCD, gangguan disforik pramenstruasi, dan bulimia nervosa.
Dosis umum penggunaan Kalxetin 10 mg 10 Kapsul:
- Dosis awal: 20 mg per hari, diberikan satu kali sehari atau dengan dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mg per hari hingga 80 mg per hari. Bisa diminum sebelum atau sesudah makan, di pagi atau malam hari.
Pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Sebab, penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa memicu efek samping berupa tremor, kelelahan, gugup, insomnia, hingga keluhan pada sistem saraf pusat.
Ini Daftar Psikiater di Halodoc yang Bisa Bantu Masalah Kesehatan Mental kamu.
No. Registrasi BPOM: DKL0111618501A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Kalxetin 10 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Apabila mengalami tanda-tanda depresi, kamu dapat berkonsultasi dengan psikiater untuk mengatasinya. Pasalnya, depresi yang terus dibiarkan akan sangat berbahaya, bahkan berisiko memicu pikiran bunuh diri.
Jika kamu mendapatkan resep obat depresi dari psikiater, kamu dapat membelinya dengan mudah dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu repot, produk akan dikirim dari apotek tepercaya, langsung ke lokasimu!
Jangan tunda memeriksakan diri dan download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. Let It Out: Dealing With Repressed Emotions.
Healthline. Diakses pada 2024. Effects of Anxiety on the Body.
Breath Work Science. Diakses pada 2024. The Real Danger of Suppressing Your Emotions.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan