Membongkar Mitos Seputar Sakit Tenggorokan yang Beredar

Halodoc, Jakarta - Sakit tenggorokan adalah kondisi yang tidak nyaman dan umum dialami siapa saja. Seseorang akan merasa sakit, iritasi, dan gatal di tenggorokan saat mengalami sakit tenggorokan. Meskipun biasanya bukan kondisi yang serius, sakit tenggorokan dapat membuat kamu merasa tidak nyaman saat berbicara dan menelan.
Salah satu cara yang tepat untuk menangani sakit tenggorokan, yaitu mengetahui mitos dan fakta di balik kondisi ini. Flu biasanya sering menjadi pemicu sakit tenggorokan. Hal ini membuat orang mencoba berbagai cara pengobatan yang berbeda sehingga terkadang tidak tepat sasaran.
Berikut ini mitos sakit tenggorokan yang sering beredar:
Baca juga: Kenali Perbedaan antara Radang Tenggorokan dan Amandel
1. Mitos: Sakit Tenggorokan Disebabkan oleh Cuaca Dingin
Perlu diketahui, cuaca bukan penyebab utama sakit tenggorokan. Cuaca dingin dapat menjadi faktor penyebab munculnya sakit tenggorokan, karena sebagian orang terkena flu dan batuk selama musim dingin. Namun, penyebab sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
2. Mitos: Merokok Tidak Menyebabkan Sakit Tenggorokan
Merokok dan menghirup asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan. Menghirup zat berbau menyengat seperti cat dan bahan pembersih rumah tangga juga bisa memicu sakit tenggorokan. Sebaiknya batasi atau hindari merokok untuk menekan risiko sakit tenggorokan.
3.Mitos: Konsumsi Makanan Dingin dan Beku Baik untuk Atasi Sakit Tenggorokan
Meskipun cairan atau makanan dingin membantu meredakan sakit tenggorokan, namun di sisi lain juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan semakin parah. Penting untuk menghindari makanan dan minuman dingin, apalagi berbahan dasar susu, karena bisa mengentalkan lendir dan memperparah iritasi tenggorokan.
4. Mitos: Sakit Tenggorokan Tidak Bisa Dicegah
Meskipun sakit tenggorokan sulit untuk sepenuhnya dicegah, namun ada cara untuk membatasi risikonya. Mencuci tangan secara teratur penting dilakukan untuk menghancurkan virus yang mungkin masuk ke tubuh. Selain itu, menjaga kebersihan rumah dan barang-barang rumah tangga juga harus dilakukan.
Baca juga: Minuman ini Bisa Dikonsumsi untuk Meredakan Sakit Tenggorokan
5.Anak-Anak Tidak akan Mengalami Sakit Tenggorokan
Perlu diwaspadai, anak-anak justru paling berisiko terkena sakit tenggorokan. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terlalu kuat untuk melawan flu dan pilek. Rata-rata anak-anak mengalami sakit tenggorokan setiap tahun.
6. Mitos: Sakit Tenggorokan Tidak Memerlukan Perawatan Dokter
Seseorang tidak perlu mengunjungi dokter saat gejala awal sakit tenggorokan. Namun, apabila infeksi berlangsung lebih dari 2 minggu, dan gejalanya tidak mereda dengan obat penghilang rasa sakit, maka kamu perlu segera membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.
Jika ditemukan kelenjar di leher membengkak, sulit bernapas, pernapasan berisik, sulit menelan, atau demam terus menerus saat pemeriksaan. Maka dari itu, pertolongan medis sangat dibutuhkan segera. Tanda ini mungkin menunjukkan kondisi yang lebih serius.
Baca juga: Penyebab Tenggorokan Sakit dan Suara Tiba-Tiba Hilang
Sakit Tenggorokan Bisa Diatasi
Sakit tenggorokan bisa jadi merupakan sakit yang sering “kambuh” karena pada dasarnya disebabkan oleh bakteri dan kuman. Penanganan sederhana yang sudah dikenal di masyarakat adalah menanganinya dengan berkumur air garam. Sedangkan cara yang lebih praktis yang bisa dicoba, yaitu mengonsumsi permen pelega tenggorokan dianggap sudah cukup.
Agar sakit tenggorokan yang kamu rasakan tidak melulu kambuh, sebaiknya lakukan langkah pencegahan. Hindari makan makanan yang dapat membuat tenggorokan sakit seperti goreng-gorengan, makanan pedas, dan makanan yang tidak terjamin kebersihannya. Sebab, kuman dan bakteri itu ada di mana-mana.
Jika kamu tidak bisa menjaga kebersihan tangan dan asupan makan, maka tidak akan heran jika sering diterpa sakit tenggorokan. Siapa yang bisa tahan dengan sakit tenggorokan? Tentu tidak ada, kan? Jadi, sebaiknya lakukan pencegahan terbaik agar terhindar dari kondisi ini, ya!