Memakai Deodoran Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Mitos atau Fakta
Halodoc, Jakarta - Mengoles deodoran seusai mandi seolah telah menjadi sebuah kewajiban. Tak sekadar mencegah bau badan, penggunaan deodoran pun dapat memberi sensasi segar pada tubuh terutama di sekitar ketiak. Namun karena berbahan kimia, banyak yang menyangsikan keamanan deodoran bagi kulit.
Bahkan memakai deodoran disebut dapat memicu terjadinya kanker payudara. Benarkah?
Anggapan tersebut muncul karena beberapa deodoran terbuat dari bahan berbasis alumunium. Banyak yang menduga bahwa senyawa ini akan diserap kulit ketiak dan mendorong pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Deodoran memang bekerja dengan membentuk sumbatan yang bersifat sementara pada kelenjar keringat. Sumbatan ini akan menghentikan aliran keringat pada permukaan kulit. Bahan-bahan itu disebut menghalangi tubuh membuang racun dan menyebabkan perubahan sel menjadi sel kanker.
Berita baiknya, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan deodoran dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa penelitian yang telah dilakukan pun tidak menemukan deodoran sebagai penyebab utama dari kanker payudara.
Daripada deodoran, faktor keturunan dan kebiasaan yang tak sehat jauh lebih mungkin memicu tumbuhnya sel kanker. Kendati demikian, kamu sebaiknya membatasi penggunaan bahan kimia pada tubuh. Jika ingin menghilangkan bau badan, ada beberapa bahan alami yang dapat kamu coba seperti menggosokkan talas dan mengatur pola makan.
Ingin tahu apa saja penyebab kanker payudara? Tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc saja! Dengan pilihan Video/Voice Call dan Chat. Dan kamu bisa beli produk kesehatan di Halodoc hanya dalam 1 jam saja lho. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.