Mau Libur Lebaran, Waspada 10 Gejala Demam pada Anak Ini
Halodoc, Jakarta – Libur Lebaran yang dinantikan segera tiba! Bagi yang ingin pergi berlibur, selain menyiapkan barang-barang yang ingin dibawa pergi, jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan juga, ya. Jangan sampai liburan bersama keluarga jadi terganggu karena Si Kecil sakit.
Salah satu penyakit yang sering dialami anak-anak adalah demam. Jadi, ibu diharapkan untuk waspada bila Si Kecil mulai menunjukkan gejala-gejala demam. Yuk, ketahui 10 gejala demam pada anak di sini agar ibu bisa segera mengobatinya.
Bayi berusia enam bulan hingga lima tahun memang lebih rentan mengalami demam. Penyebabnya bisa karena berbagai macam hal, tapi kebanyakan bukan sesuatu hal yang serius atau gawat. Kebanyakan demam pada anak disebabkan karena adanya infeksi virus ringan, seperti flu atau pilek.
Nah, perlu diketahui ibu jika kondisi demam justru bermanfaat bagi tubuh anak, lho. Ini karena dengan meningkatnya suhu tubuh, kuman penyebab infeksi yang ada di dalam tubuh anak juga akan sulit bertahan hidup. Jadi, jangan langsung panik ya, kalau Si Kecil demam.
Baca juga: Ini Cara yang Tepat Mengukur Suhu Badan Saat Demam
Gejala Demam pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Meski demam pada anak biasanya tidak berbahaya, tapi bukan berarti boleh dianggap sepele. Berikut gejala-gejala demam pada anak yang perlu diwaspadai:
- Mengalami gangguan dalam bernapas.
- Lebih sering tidur dan sulit untuk dibangunkan.
- Reaksinya kurang responsif.
- Tubuh anak menjadi lemas dan kesadarannya menurun.
- Anak menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Mengalami gejala-gejala dehidrasi, seperti jarang buang air kecil dan sedikit berkeringat padahal udara cukup panas.
- Muntah-muntah.
- Demam tinggi disertai munculnya ruam.
- Kejang-kejang.
- Sakit perut ketika buang air kecil.
Ibu sebaiknya segera membawa ke dokter bila Si Kecil yang baru berusia 0–6 bulan mengalami demam 38 derajat Celsius atau lebih. Untuk anak di atas 6 bulan, segera bawa ke dokter bila anak sudah mengalami demam selama lebih dari 24 jam.
Baca juga: Ini Penyebab dan Cara Atasi Kejang Demam pada Anak
Cara Mengatasi Demam pada Anak
Ketika anak demam, ibu sebaiknya jangan panik. Hal penting yang harus ibu lakukan pertama kali saat Si Kecil demam adalah mencukupi kebutuhan cairan. Ini karena saat demam, cairan tubuh akan lebih cepat menguap, sehingga risiko anak mengalami dehidrasi akan meningkat. Karenanya, usahakan agar anak minum air putih yang cukup, supaya tubuhnya tetap terhidrasi. Sedangkan pada bayi, ibu bisa mencukupi asupan cairannya dengan memberinya lebih banyak air susu ibu (ASI) atau susu formula.
Selain mencukupi kebutuhan cairannya, berikut beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi demam tinggi pada anak:
-
Pastikan suhu ruangan cukup sejuk agar anak merasa nyaman.
-
Selimuti anak dengan kain yang tipis dan buka jendela agar udara dapat mengalir lancar dan suhu ruangan terasa lebih sejuk.
-
Kompres dahi anak dengan handuk kecil yang dibasahi air hangat. Sebaiknya jangan gunakan kompres dingin, karena bisa meningkatkan suhu tubuh dan membuat anak menggigil.
-
Perbanyak istirahat dan sebaiknya jangan bepergian dulu ke luar rumah.
Baca juga: Anak Demam, Kompres Air Hangat atau Dingin?
Nah, itulah gejala-gejala demam pada anak yang perlu ibu waspadai. Siapkan selalu bodrexin Demam di dalam tas sebelum bepergian untuk berjaga-jaga bila anak demam. bodrexin Demam hadir dalam dua varian yaitu sirup dan tablet. Untuk anak-anak berusia 2 tahun ke atas, Ibu dapat memberikan varian bodrexin Demam yaitu tablet hisap dengan rasa jeruk yang enak.
Bodrexin sudah dikenal dan dipercaya sebagai obat yang ampuh menurunkan demam termasuk demam setelah imunisasi serta meredakan rasa sakit seperti sakit kepala dan sakit gigi. Ibu bisa membeli bodrexin Demam dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal pesan lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan ibu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.