Mata Sensitif Terhadap Cahaya, Waspada Gejala Iridosiklitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Juli 2019
Mata Sensitif Terhadap Cahaya, Waspada Gejala IridosiklitisMata Sensitif Terhadap Cahaya, Waspada Gejala Iridosiklitis

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jaga kesehatan mata agar terhindar dari berbagai gangguan mata, salah satunya adalah iridosiklitis. Iridosiklitis adalah jenis penyakit mata yang muncul akibat adanya peradangan pada iris mata dan badan siliar.

Baca juga: Iridosiklitis Kronis dan Iridosiklitis Akut, Apa Bedanya?

Penyakit iridosiklitis menyebabkan mata memerah dan mengalami pembengkakan. Penyakit iridosiklitis dikenal sebagai uveitis anterior. Uveitis anterior adalah peradangan yang hanya terjadi pada bagian depan.

Umumnya, penyakit iridosiklitis memiliki kaitan dengan masalah imunitas tubuh. Kondisi ini sering mengganggu kesehatan karena disebabkan adanya penyakit autoimun pada tubuh kamu, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, psoriasis, psoriasis arthritis, dan sarcoidosis.

Gejala Iridosiklitis

Gejala pada penyakit ini dibagi menjadi tiga kategori seperti adanya tanda penyumbatan vaskuler, adanya tanda keluar cairan atau eksudasi, dan adanya perubahan pada pupil.

Namun, jika infeksi terjadi pada bagian tengah mata, gejala umum yang terjadi antara lain:

  1. Mata yang mengalami kondisi berair dan kemerahan.

  2. Biasanya, pengidap mengalami sakit pada mata yang tidak kunjung hilang. Kondisi sakit mata juga mengalami kondisi yang cukup parah.

  3. Terdapat gangguan pada sekresi aqueous.

  4. Adanya perubahan pada pupil yang semakin mengecil.

  5. Terdapat gangguan penglihatan atau semakin parahnya pandangan menjadi kabur. Biasanya, pasien akan mengalami fotofobia atau adanya lingkaran di sekitar cahaya. Kondisi ini menyebabkan pasien mengalami kondisi yang tidak nyaman.

Baca juga: Suka Bermain Gadget? Intip Cara Jaga Kesehatan Mata Ini

Penyebab Iridosiklitis

Kondisi iridosiklitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk pada mata. Selain bakteri, virus atau protozoa endogen menyebabkan seseorang mengalami kondisi iridosiklitis. Berikut ini virus atau bakteri yang menyebabkan kondisi iridosiklitis:

  1. Bakteri sifilis dan gonore.

  2. Virus penyakit campak, cacar atau influenza.

  3. Protozoa seperti toxoplasmosis.

Ketahui faktor yang meningkatkan seseorang mengalami kondisi iridosiklitis, seperti kondisi multiple sclerosis dan penggunaan beberapa obat-obatan yang menyebabkan efek samping kondisi ini.

Pengobatan dan Diagnosis Penyakit iridosiklitis

Ketika merasakan beberapa gejala dari penyakit iridosiklitis, lakukan pemeriksaan pada dokter mata untuk memastikan kondisi kesehatan. Beberapa gejala dari penyakit iridosiklitis juga menjadi gejala dari penyakit mata yang lain.

Setelah dokter memastikan kondisi kesehatan kamu, lakukan beberapa pengobatan melalui terapi obat yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini, seperti:

  • Atropine

Terapi ini bekerja melalui tiga metode yang berbeda. Pertama, mengistirahatkan iris dan badan siliar. Kedua adalah mencegah terbentuknya posterior synechiae. Ketiga, menghancurkan yang telah terbentuk.

  • Kortikosteroid

Terapi ini digunakan untuk meminimalkan kerusakan reaksi antigen antibody.

  • Aspirin

Obat ini digunakan untuk meredakan rasa sakit.

Lakukan Pencegahan Terhadap Penyakit Iridosiklitis

Tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit ini. Berikut adalah cara yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Tidak hanya itu, kamu juga bisa konsumsi suplemen agar sistem imunitas tetap terjaga.

  2. Hindari penyalahgunaan obat dan gunakan obat sesuai dengan saran dan anjuran dokter.

  3. Hindari kontak dengan pengidap iridosiklitis atau penyakit mata lainnya. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan air yang mengalir.

Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter mengenai penanganan dan perawatan pada kondisi penyakit iridosiklitis. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: Suka Bermain Gadget? Intip Cara Jaga Kesehatan Mata Ini