Masker N95 vs KN95, Kenali Perbedaan Keduanya
Halodoc, Jakarta - Kamu pasti sudah dengar mengenai penemuan varian virus corona baru dari Inggris dan Afrika Selatan sejak Desember lalu? Varian-varian virus corona baru ini disebut lebih cepat menyebar, sehingga para ahli medis merekomendasikan penggunaan masker dua lapis, atau menggunakan masker N95 atau KN95.
Dibanding masker kain atau masker bedah biasa, dua jenis masker ini diyakini bisa menyaring lebih banyak partikel di udara daripada. Namun, masker N95 dan KN95 memiliki standar yang berbeda, jadi tampaknya kamu harus berhati-hati dalam memutuskan mana yang tepat untuk digunakan saat beraktivitas di tempat umum.
Baca juga: Perlukah Gunakan Dua Masker untuk Cegah Varian Baru Virus Corona?
Perbedaan Masker N95 dan KN95
Lantas, seperti apa sih beda antara kedua masker ini, berikut ulasannya:
Apa itu Masker N95?
Masker N95 adalah masker yang dianggap sebagai standar emas penutup wajah di dunia medis, dan bahkan dalam industri konstruksi. Penutup wajah ini berbeda dari masker bedah karena ujung-ujungnya dirancang agar pas dengan wajah pemakainya. U.S. Food and Drugs Administration mendefinisikan masker N95 sebagai "alat pelindung yang dirancang untuk mencapai kesesuaian wajah yang sangat rapat dan penyaringan partikel di udara yang sangat efisien". Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sejauh ini masih tidak merekomendasikan masyarakat umum untuk memakainya. Pasalnya, cadangan N95 yang ada di pasaran adalah persediaan untuk tenaga medis.
Masker N95 terbuat dari serat polipropilen tanpa anyaman yang kuat tetapi fleksibel. Mereka sebagian besar bulat dengan tonjolan di dekat bagian atas untuk membantu menutupi hidung. Tali elastis juga bisa meregang di sekitar kepala untuk menahan masker di tempatnya. N95 terkadang dilengkapi katup untuk mempermudah penghirupan dan pernapasan, tetapi ini sebenarnya tidak diperlukan. Masker juga diberi label dengan "N95" di atasnya, jadi saat kamu menemukan kesalahan ketik, bisa jadi kamu menggunakan yang palsu.
N95 menyaring setidaknya 95 persen partikel yang sangat kecil yang berukuran sekitar 0,3 mikron. Namun, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Occupational and Environmental Hygiene, masker ini dilaporkan dapat menyaring sekitar 99,8 persen partikel dengan diameter sekitar 0,1 mikron. Virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 sendiri memiliki diameter sekitar 0,1 mikron, jadi N95 sangat cocok untuk melindungimu selama pandemi.
Baca juga: 5 Kesalahan Umum Penggunaan Masker Wajah untuk Cegah Corona
Apa itu Masker KN95?
KN95 sebetulnya terkait erat dengan N95, tetapi hanya yang terakhir yang disetujui untuk digunakan dalam pengaturan medis di Amerika Serikat (AS). Alasannya cukup sederhana: N95 adalah standar AS, sementara KN95 adalah standar Cina. Keduanya dinilai dapat menyaring 95 persen partikel yang sangat kecil.
Karena kekurangan alat pelindung diri (APD) di AS pada awal pandemi, CDC telah mengizinkan penggunaan masker KN95 sebagai alternatif yang sesuai untuk masker N95. Namun, sejumlah rumah sakit dan pengguna KN95 lainnya telah menunjukkan beberapa ketidaksesuaian dalam kualitas.
Topeng KN95 terlihat sangat mirip dengan N95 pada pandangan pertama, tetapi memiliki jahitan di bagian tengah yang memungkinkan untuk melipat topeng menjadi dua. Masker menggunakan loop telinga untuk menggunakannya.
Masker KN95 bekerja mirip dengan masker N95, tetapi tidak diatur oleh organisasi yang sama. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan tentang kemanjuran masker KN95 dalam pengaturan bedah. Dalam sebuah analisis, ditemukan bahwa hingga 70 persen penutup wajah yang diimpor dari luas AS tidak memenuhi standar untuk efektivitasnya. Meski begitu, masker KN95 tetap lebih baik daripada masker bedah atau masker kain.
Bagi kebanyakan orang, masker N95 dan masker KN95 memiliki perbedaan yang dapat diabaikan. Jika kamu bukan pekerja perawatan kesehatan, keduanya sudah cukup untuk melindungimu. Namun, jika kamu tidak dapat menemukan kedua jenis masker tersebut, pertimbangkan untuk membuat masker ganda dengan masker bedah di bawah masker kain.
Baca juga: Benarkah Face Shield Lebih Aman dari Masker?
Kamu juga bisa tanyakan pada dokter di Halodoc mengenai tips mencegah penularan virus corona, apa lagi jika kamu tergolong orang yang aktif dan tetap harus bepergian ke luar rumah. Dokter di Halodoc akan memberikan semua saran kesehatan yang kamu butuhkan hanya melalui smartphone. Mudah bukan? Tunggu apa lagi, download aplikasi Halodoc sekarang!