Masa Inkubasi DBD yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Meski terkesan sepele, gigitan nyamuk dapat menyebabkan penyakit serius. Salah satunya adalah DBD atau demam berdarah. Namun, setelah digigit nyamuk Aedes aegypti, gejala DBD tidak akan langsung muncul. Melainkan perlu beberapa waktu, yang disebut masa inkubasi.
Masa inkubasi adalah rentang waktu sejak digigit oleh nyamuk pembawa virus, hingga gejala DBD muncul. Simak lebih lanjut tentang masa inkubasi DBD dalam pembahasan berikut ini.
Baca juga: Hati-Hati, Inilah Bahaya DBD Bisa Diketahui Lewat Air Liur
Memahami Masa Inkubasi DBD
Seperti dijelaskan tadi, sebelum gejala DBD muncul, ada rentang waktu yang diperlukan sejak nyamuk menggigit dan memasukkan virus. Selama masa ini, virus akan memperbanyak diri di dalam tubuh. Berapa lamanya masa inkubasi DBD cukup bervariasi, tetapi umumnya adalah sekitar 4-7 hari.
Artinya, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam 4-7 hari setelah digigit nyamuk. Barulah setelah masa inkubasi selesai, tubuh akan mulai menunjukkan gejala awal penyakit. Berikut ini beberapa gejala DBD yang dapat terjadi setelah masa inkubasi selesai:
- Demam tinggi (mencapai 40 derajat Celcius).
- Sakit kepala.
- Rasa nyeri di bagian belakang mata.
- Muncul bintik-bintik merah di kulit.
- Mual dan muntah.
- Nyeri otot dan sendi.
Kemudian, setelah 3-7 hari, tubuh dapat terasa membaik dan demam turun. Banyak pengidap DBD yang merasa sudah sehat, padahal sebenarnya ini adalah masa kritis yang perlu diwaspadai. Setelah masuk masa kritis, gejala DBD yang harus diwaspadai adalah:
- Sakit perut parah.
- Terus-menerus muntah.
- Sesak napas.
- Gusi berdarah.
- Mimisan.
- Muntah darah.
- Tubuh terasa lemas.
Jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala DBD tersebut, segera buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, untuk melakukan pemeriksaan. Bila terdiagnosis DBD, dokter akan memberi pengobatan yang sesuai untuk meredakan gejala dan memantau kondisi secara berkala.
Baca juga: Mitos dan Fakta Tentang DBD yang Perlu Diketahui
Cegah DBD dengan Cara Ini
Pada dasarnya, DBD adalah penyakit menular, tetapi penularannya terjadi lewat gigitan nyamuk. Jadi, jika ada orang di sekitar tempat tinggal atau kantor yang terkena penyakit ini, waspadalah. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD:
- Menggunakan losion antinyamuk.
- Menyemprotkan obat nyamuk di dalam kamar tidur dan ruangan lain di rumah. pada pagi dan malam hari.
- Pakai pakaian tertutup dan kaus kaki.
- Pasang kasa antinyamuk, dengan tujuan untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah.
- Tutup pintu dan jendela ketika berada di luar rumah.
- Pasang kelambu di sekitar tempat tidur.
- Minta petugas kesehatan setempat untuk melakukan fogging atau pengasapan.
Selain itu, lakukan juga langkah pencegahan 3M (menutup, mengubur, dan menguras), untuk mencegah nyamuk bersarang dan bertelur di sekitar rumah. Caranya adalah dengan mengubur atau mendaur ulang sampah, menutup semua tempat penampungan air, dan menguras atau membersihkan bak mandi, setidaknya setiap 1 minggu sekali.
Baca juga: Lakukan Hal Ini untuk Mengobati Demam Berdarah
Perlu diketahui bahwa masa inkubasi DBD memang sulit dikenali karena tidak menunjukkan gejala apa pun. Hal ini membuat banyak pengidap DBD yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi virus penyebab DBD.
Namun, ketika kamu sudah mengalami gejala DBD yang tadi dijelaskan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Keterlambatan pengobatan dapat berakibat fatal. Jadi, penting untuk selalu memerhatikan setiap keluhan kesehatan yang dialami dan melakukan tindakan sesegera mungkin.
Referensi:
Emedicinehealth. Diakses pada 2021. Dengue Fever.
Healthxchange Singapore. Diakses pada 2021. When Dengue Fever Becomes Severe Dengue.
Medscape. Diakses pada 2021. How Does the Transmission of Dengue Occur?
WebMD. Diakses pada 2021. Dengue Fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan