Manometri untuk Mendeteksi Disfagia di Kerongkongan
Halodoc, Jakarta – Disfagia adalah istilah medis untuk gangguan kesulitan menelan. Beberapa orang dengan disfagia mengalami masalah saat menelan makanan atau cairan tertentu, sementara yang lain tidak dapat menelan sama sekali.
Tanda-tanda disfagia lainnya meliputi batuk atau tersedak saat makan atau minum, makanan yang keluar lagi dari kerongkongan dan kadang dari hidung, sensasi makanan tersangkut di tenggorokan atau dada, keluar air liur terus-menerus, dan tidak bisa mengunyah makanan dengan benar. Lantas bagaimana cara mendeteksinya? Selengkapnya baca di sini!
Pemeriksaan Manometri untuk Deteksi Disfagia
Pendeteksian disfagia dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan beberapa tes untuk menentukan penyebab masalah menelan. Salah satu tesnya adalah manometri atau disebut juga tes otot esofagus.
Baca juga: 9 Penyebab Disfagia yang Perlu Diketahui
Pada pemeriksaan ini, tabung kecil akan dimasukkan ke kerongkongan dan dihubungkan ke perekam tekanan untuk mengukur kontraksi otot kerongkongan saat kamu menelan. Manometri esofagus adalah tes yang digunakan untuk mengukur fungsi sfingter esofagus bagian bawah (katup yang mencegah refluks, atau aliran balik, asam lambung ke esofagus) dan otot-otot esofagus.
Tes ini akan memberi tahu dokter apakah kerongkongan dapat memindahkan makanan ke perut secara normal. Tes manometri biasanya diberikan kepada orang yang memiliki:
1. Kesulitan menelan.
2. Nyeri saat menelan.
3. Mulas ataupun mengalami regurgitasi (makanan kembali setelah menelannya).
4. Nyeri dada.
Sebagai informasi, saat menelan, makanan bergerak turun ke kerongkongan dan masuk ke perut dengan bantuan gerakan seperti gelombang yang disebut peristaltik. Gangguan atau masalah yang terkait dengan gerakan seperti gelombang ini dapat menyebabkan nyeri dada atau masalah saat menelan.
Baca juga: 2 Jenis Disfagia, Penyakit yang Sebabkan Gangguan Makan
Selain itu, sfingter esofagus bagian bawah (katup otot yang menghubungkan esofagus dengan lambung) mencegah makanan dan asam agar tidak keluar dari perut ke esofagus. Jika katup ini terbuka pada saat yang tidak seharusnya, makanan, asam, dan enzim lambung dapat masuk ke kerongkongan dan menyebabkan kondisi yang disebut penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Jika sfingter esofagus bagian bawah tidak terbuka saat menelan, itu mungkin merupakan tanda dari kondisi yang disebut achalasia, yang menyebabkan kesulitan menelan. Pemeriksaan manometri dapat mendeteksi gangguan-gangguan ini.
Persiapan Sebelum Manometri
Sebelum menjalani manometri, pastikan untuk memberi tahu dokter jika kamu sedang hamil, memiliki penyakit paru-paru atau jantung, memiliki masalah medis atau penyakit lain, atau jika alergi terhadap obat apa pun.
Baca juga: Inilah Tindakan Medis yang Dilakukan Jika Terkena Disfagia
Dokter juga perlu tahu tentang obat apa pun yang sedang kamu konsumsi. Ada beberapa obat yang dapat mengganggu manometri esofagus. Ini termasuk:
1. Penghambat pompa proton seperti Aciphex, Nexium, Prilosec, dan Protonix.
2. H2 blocker seperti Pepcid dan Zantac.
3. Antasida seperti Maalox dan Tums.
4. Penghambat saluran kalsium seperti Cardizem dan Procardia.
5. Obat nitrat seperti Isordil dan nitrogliserin.
6. Beta-blocker seperti Corgard dan Inderal.
Jangan makan atau minum apapun delapan jam sebelum melakukan manometri. Selama manometri esofagus, tabung fleksibel kecil (berdiameter sekitar 1/4 inci) dilewatkan melalui hidung, turun ke esofagus, dan masuk ke perut. Kamu tidak dibius, meskipun anestesi topikal (obat pereda nyeri) dapat dioleskan ke hidung untuk membuat saluran lebih nyaman. Tabung tersebut terhubung ke mesin yang mencatat kontraksi otot esofagus pada grafik.
Seperti itulah pemeriksaan manometri untuk mendeteksi disfagia di kerongkongan. Butuh informasi kesehatan apapun, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Esophageal Manometry?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020 Dysphagia.
National Health Service. Diakses pada 2020. Dysphagia (swallowing problems).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Esophageal Manometry Test.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan