“Untuk mencegah dampak yang lebih buruk, banyak orang yang mulai mencoba untuk mendapatkan donor plasma konvalesen. Cara ini dipercaya membuat seseorang yang terserang infeksi virus corona lebih cepat untuk sembuh. Apakah benar?”

Halodoc, Jakarta – Segala cara dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk pada seseorang yang didiagnosis mengidap COVID-19. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar komplikasi dan bahkan kematian akibat infeksi virus corona tidak terjadi adalah memanfaatkan donor plasma konvalesen. Namun, apa saja manfaat dari salah satu metode “pengobatan” COVID-19 ini? Ketahui jawabannya di sini!

Berbagai Manfaat dari Donor Plasma Konvalesen pada COVID-19

Konvalesen mengacu pada seseorang yang baru saja pulih dari penyakit. Lalu, plasma adalah bagian darah berwarna kuning dan cair yang mengandung antibodi untuk merespons infeksi yang masuk ke tubuh. Nah, plasma konvalesen pada COVID-19 adalah seseorang yang telah pulih dari penyakit ini dan kemungkinan sudah memiliki antibodi dari infeksi virus corona.

Baca juga: Terapi Plasma Darah Siap Diluncurkan Tiga Minggu Lagi

Dengan memberikan donor plasma konvalesen pada seseorang yang masih dirawat di rumah sakit akibat COVID-19, diharapkan dapat membantu agar orang tersebut cepat pulih. Food and Drug Administration (FDA) dari Amerika Serikat telah mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat terhadap plasma konvalesen untuk mencegah dampak lebih buruk yang mungkin terjadi.

FDA mengeluarkan pernyataan bahwa cara ini mungkin efektif dalam mengobati COVID-19 dan manfaat yang bisa didapatkan serta potensinya lebih besar dibandingkan risiko yang bisa diberikan. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk mencoba cara ini pada seseorang yang sedang dirawat karena COVID-19, terlebih jika keadaannya sudah mulai genting.

Lalu, apa saja risiko saat menerima donor plasma konvalesen?

Sudah banyak sekali orang yang menerima donor plasma konvalesen di seluruh dunia. Sejauh ini, pengamatan yang dilakukan terkait risiko dari donor ini sebanding dengan plasma non-imun. Insiden efek samping yang parah tercatat kurang dari 1 persen, yang sebagian besar dianggap tidak terkait dengan metode penanganan COVID-19 ini.

Baca juga: Apa Fungsi Plasma Darah untuk Tubuh?

Risiko umum transfusi plasma yang lebih umum untuk terjadi, antara lain reaksi alergi, kelebihan sirkulasi terkait transfusi, dan cedera paru akut akibat transfusi. Kekhawatiran tambahan yang berhubungan dengan donor plasma konvalesen, antara lain memburuknya kerusakan jaringan akibat peningkatan antibodi, penurunan kekebalan endogen, serta transmisi virus SARS-CoV-2. Namun, semua ini belum ditemukan pada seseorang yang didonor.

Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh terkait manfaat dan risiko yang mungkin terjadi akibat donor plasma konvalesen, dokter dari Halodoc siap membantu untuk memberikan penjelasan. Untuk melakukan interaksi ini, kamu perlu download aplikasi Halodoc yang bisa digunakan di mana saja dan kapan saja. Nikmati kemudahannya sekarang juga!

Cara Plasma Konvalesen Dikumpulkan

Plasma konvalesen yang akan didonorkan diperoleh dari seseorang yang sudah pulih dari COVID-19, termasuk seseorang yang telah divaksinasi setelah terserang infeksi virus corona alami. Para pendonor dapat memberikan plasmanya di lembaga pengumpulan darah. 

Donor plasma konvalesen ini dikumpulkan melalui plasmapheresis dan kemudian diuji untuk tingkat antibodi SARS-CoV-2. Setelah itu, pendonor menjalani pemeriksaan penyakit menular sebelum memberikan plasma untuk penggunaan klinis. Tes klinis untuk mengukur tingkat antibodi terhadap protein SARS-CoV-2 juga bisa dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Terapi Plasma Darah untuk Atasi Virus Corona

Untuk lebih jelasnya jika kamu ingin memberikan donor plasma konvalesen, cobalah untuk menghubungi Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia. Petugas PMI akan mengatur jadwal untuk pemeriksaan dan pengambilan sampel darah. Jika kamu memenuhi syarat, pengambilan donor plasma konvalesen bisa langsung dilakukan dan metode yang digunakan adalah apheresis.

Referensi:

FDA. Diakses pada 2021. Donate COVID-19 Plasma.

Hematology. Diakses pada 2021. COVID-19 and Convalescent Plasma and Antibody Therapies: Frequently Asked Questions.