Makan Kacang-Kacangan Membuat Sperma Lebih Baik, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Mengudap kacang sambil nonton pertandingan sepak bola tentu mengasyikan. Kacang tidak hanya seru sebagai camilan, tapi juga sehat dan mengenyangkan. Apalagi menurut penelitian, makan kacang ternyata bisa secara signifikan meningkatkan jumlah sperma para pria muda.
Temuan tersebut mendukung peran penting bahwa konsumsi kacang bisa meningkatkan kualitas sperma. Hanya saja peneliti mengungkapkan bahwa penelitian ini didukung oleh responden pria yang semuanya sehat dan ‘terlihat’ subur. Sebaliknya, manfaat potensial kacang untuk para pria yang punya masalah atau berjuang dengan kesuburan masih harus diteliti kembali.
Penelitian melibatkan 119 pria dengan rentang usia 18-35 tahun. Mereka dibagi menjadi dua kelompok besar. Satu kelompok diharuskan memakan 60 gram almond, hazelnut, dan kenari setiap hari. Sementara, kelompok dua tidak diberi kacang.
Setelah 14 minggu, kelompok pertama yang menyantap kacang ternyata memiliki peningkatan signifikan. Di antaranya adalah peningkatan jumlah sperma hingga 16 persen, vitalitas sperma hingga 4 persen, motilitas sperma hingga 6 persen, dan morfologi (bentuk sperma) 1 persen. Semuanya ini terkait dengan kesuburan pria.
Selain itu, subjek dalam kelompok kacang juga menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat fragmentasi DNA (pecah DNA) sperma mereka. Ini adalah sebuah parameter yang terkait erat dengan infertilitas pria.
Hasil ini dianggap konsisten dan sesuai dengan peningkatan kualitas sperma yang diamati pada pria dengan diet kaya omega-3, antioksidan seperti vitamin C dan E, selenium, seng, dan folat. Berdasarkan penelitian, kacang juga banyak mengandung nutrisi tersebut.
Sementara itu, muncul pertanyaan yang mencuat sebagai reaksi pada studi yang dipresentasikan pada pertemuan European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona. Pertanyaannya yaitu apakah pria wajib menambahkan kacang dalam diet mereka jika berharap istrinya cepat hamil?
“Kami belum bisa mengatakan itu. Namun, bukti dari literatur menunjukan bahwa perubahan gaya hidup sehat seperti mengikuti pola diet sehat bisa membantu konsepsi. Dan tentu saja kacang-kacangan adalah komponen kunci dari diet sehat mediterania,” kata rekan penulis studi Albert Salas-Huetos.
Menurut sebuah studi baru, mengonsumsi makanan yang kaya akan kacang-kacangan bisa meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Ketua peneliti dari Human Nutrition Unit dari Rovira I Virgili Universitas di Spanyol, Dr. Albert Salas-Huetos, mengatakan bahwa studi ini dibuat sebagai respon terhadap penurunan kuantitas dan kualitas sperma manusia yang dikaitkan dengan polusi, merokok, dan tren pola diet ala Barat.
Bukti manfaat kacang-kacangan bagi kualitas sperma kian bertambah. Sebuah literatur mengatakan bahwa perubahan gaya hidup sehat, seperti melakukan pola makan sehat, bisa membantu konsepsi. Temuan terakhir ini senada dengan perkembangan studi terbaru lainnya, yang melaporkan bahwa diet makanan tinggi antioksidan bisa meningkatkan kesehatan sperma.
Diterbitkan dalam jurnal Ecology Letters, sebuah studi pada 2011 oleh University of Western Australia menemukan bahwa pertahanan terbaik melawan kerusakan sperma adalah kombinasi dari dua antioksidan kuat, yaitu vitamin E dan betakaroten.
Di dalam studi tersebut menyebutkan bahwa asupan makanan seperti melon, wortel, aprikot, labu, dan mangga, makanan berwarna orange yang kaya betakaroten, serta almond, minyak kedelai, dan brokoli yang kaya vitamin E, bisa membantu menjaga kesehatan sperma pria.
Kamu bisa memastikan manfaat kacang-kacangan untuk sperma dengan berdiskusi pada dokter di Halodoc. Berdiskusi tentang kesehatan dengan dokter kini lebih praktis melalui aplikasi Halodoc. Komunikasi bisa dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan pun dan di mana pun. Langkah yang perlu kamu lakukan adalah download aplikasi Halodoc melalui Google Play atau App Store sekarang.
Baca juga:
- Wah, Makanan Ini Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pria
- Benarkah Minuman Beralkohol Pengaruhi Kualitas Sperma?
- Kualitas Sperma dan Ovum Berdasrkan Usia