Makan Jadi Terganggu, Waspada Stomatitis pada Gusi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Juli 2018
Makan Jadi Terganggu, Waspada Stomatitis pada GusiMakan Jadi Terganggu, Waspada Stomatitis pada Gusi

Halodoc, Jakarta - Sebagai salah satu penyakit yang sering diidap banyak orang, stomatitis atau yang kerap disebut sebagai sariawan, sering menimbulkan rasa tak nyaman saat makan. Sariawan sendiri merupakan luka kecil dan dangkal yang muncul pada jaringan mulut.

Umumnya sariawan akan muncul di area permukaan dalam rongga mulut, seperti bibir. Namun, ada kalanya stomatitis juga muncul pada gusi, seperti di dasar gusi. Terkadang, rasa perih dan nyerinya bisa melebihi sariawan yang muncul di area bibir. Nah, berikut hal yang perlu diketahui mengenai stomatitis pada gusi.

Kenali Penyebabnya

Kata ahli, stomatitis pada gusi bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Kondisi yang menyebabkannya juga bisa menyerupai dengan sariawan pada lidah, bibir, atau langit-langit, dan rongga mulut. Nah, berikut hal yang bisa menyebabkan sariawan pada gusi.

 

1. Stres

 

Ingat, stres tak hanya menyoal masalah fisik aja. Kata ahli, dalam beberapa kasus stres yang tak terkendali dengan baik juga dipercaya bisa memicu sariawan. Misalnya, pekerjaan menumpuk yang menimbulkan banyak tekanan pada psikis.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Sariawan

2. Kekurangan Nutrisi

Tak tercukupinya asupan nutrisi seperti asam folat, vitamin B12 dan C, serta zat besi, juga bisa memicu timbulnya sariawan pada gusi.

3. Diturunkan Secara Genetik

Kata ahli, masalah stomatitis juga bisa dipengaruhi secara genetik. Stomatitis ini juga disebut sebagai stomatisis berulang (recurrent stomatitis aphtous). Meskipun begitu, hal ini belum diketahui secara pasti, tapi ahli beranggapan masalah ini bisa diturunkan secara genetika dari orangtua maupun keluarga terdekat.

4. Cedera pada Mulut

Yang satu ini sering kali menjadi penyebab sariawan. Mungkin kamu sendiri pernah mengalaminya. Cedera pada mulut bisa saja disebabkan karena rongga mulut tergigit secara tidak sengaja atau menyikat gigi terlalu keras. Nah, kedua hal inilah yang bisa menyebabkan luka, bahkan menimbulkan infeksi. Selain itu, stomatitis pada gusi bisa saja disebabkan oleh kandungan SLS (sodium lauryl sulfate) pada pasta gigi atau obat kumur.

Baca juga: Cara Mencegah Sariawan yang Sering Kambuh

5. Mengidap Penyakit Tertentu

Kata ahli, ada kalanya sariawan juga bisa dikarenakan penyakit tertentu yang diidap oleh seseorang. Misalnya, herpes, gangguan sistem imunitas, dan radang pada saluran pencernaan. Ketiganya diketahui bisa memicu masalah stomatisis pada mulut.

Ketahui Cara Mencegahnya

Pada dasarnya, masalah sariawan akan membaik dalam waktu satu sampai dua minggu. Pendek kata, stomatitis pada gusi umumnya bukan penyakit yang membahayakan. Meski tak tergolong sebagai penyakit yang berbahaya, tak ada salahnya bukan untuk mengetahui cara mencegah penyakit ini. Nah, berikut tipsnya:

- Pilih makanan sehat. Agar tubuh kamu enggak mengalami defisiensi gizi, cobalah perbanyak konsumsi buah, sayur, dan gandum utuh.

- Bersihkan gigi dengan benang gigi. Cobalah sikat gigi menggunakan benang gigi setelah makan dan sebelum tidur. Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri di dalam mulut.

- Perhatikan makanan yang masuk ke tubuh. Kata ahli, stomatitis bisa dicegah dengan cara menghindari makanan yang dapat mengiritasi mulut. Misalnya, kacang, keripik, bumbu tertentu, nanas, jeruk bali, jeruk, hingga makanan asin.

Baca juga: 5 Tips Mencegah Sariawan

- Dokter gigi. Lakukanlah pemeriksaan rutin ke dokter gigi minimal enam bulan sekali.

- Jaga Kebersihan Gigi. Yang ini boleh jadi cara terampuh untuk mencegah sariawan. Rutinlah menyikat gigi dua kali sehari agar kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga. Akan lebih baik lagi, bila kamu menggunakan sikat gigi yang halus untuk mencegah iritasi pada jaringan yang lembut. Selain itu, bagi kamu yang menggunakan obat kumur, sebaiknya hindari obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate.

Yang perlu diingat, bila kamu mengalami sariawan pada gusi yang tak kunjung sembuh, segeralah berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!