Main Gadget Sebabkan Mata Juling pada Anak? Ini Faktanya
“Pemakaian gadget berlebihan pada anak bisa mendatangkan efek negatif. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah mata juling.”
Halodoc, Jakarta – Menjauhkan anak dari gadget rasanya mustahil di era yang serba teknologi. Padahal, sebagian besar orang tua tahu kalau ada efek negatif dari pemakaian gawai berlebihan pada anak. Pun telah banyak penelitian yang mengungkap persoalan ini.
Mata juling adalah salah satu dampak yang perlu diwaspadai. Kondisi ini memang bisa membaik dengan sendirinya. Namun, tak sedikit juga anak yang butuh tindakan medis untuk memperbaiki masalah tersebut.
Anak yang Main Gadget Rentan Mengalami Mata Juling
Melansir dari laman Children’s Health of Orange County, sebuah studi menemukan bahwa screen time berlebihan pada remaja dikaitkan dengan perkembangan esotropia onset akut. Kondisi ini lebih dikenal sebagai mata juling.
Ketika pemakaian gadget dibatasi, pengidapnya ternyata mengalami penurunan derajat persilangan mata. Namun, sebagian lainnya perlu menjalani operasi untuk memperbaiki esotropia.
Aturan Screen Time untuk Anak-Anak
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), aturan waktu layar untuk anak-anak yang direkomendasikan yaitu:
- Tidak memberikan screen time pada anak di bawah 18 bulan, kecuali video call dengan keluarga atau teman.
- Pada anak 18 bulan hingga 2 tahun, waktu layar perlu dibatasi dan didampingi orang dewasa. Pilih program berkualitas tinggi dan tonton bersama agar anak bisa memahaminya lebih baik.
- Bagi anak 2 hingga 5 tahun, screen time yang direkomendasikan adalah satu jam sehari. Orang tua perlu memastikan anak memahami dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
- Untuk anak di atas enam tahun, berikan batasan waktu secara konsisten untuk setiap jenis media yang digunakan.
Tips Mengelola Waktu Layar Anak
Sebagai orang tua, ayah dan ibu perlu tegas dan disiplin dalam mengatur waktu layar. Hal ini pentung dilakukan untuk mencegah masalah penglihatan di kemudian hari. Tips yang bisa dicoba, yaitu:
1. Menerapkan aturan 20-20-20-2
Anak-anak belum bisa mengelola waktu dengan baik. Oleh sebab itu, perlu ada aturan untuk mengendalikannya. Orang tua bisa menerapkan aturan 20-20-20-2 untuk mengelola waktu layar anak.
Istirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik. 2 terakhir adalah rekomendasi dua jam bermain di luar ruangan untuk merangsang perkembangan anak-anak. Cara ini diklaim mampu membuat mata rileks dan kembali ke posisi alaminya.
2. Ukuran dan jarak layar
Semakin kecil dan semakin dekat jaraknya, maka mata perlu bekerja keras untuk mempertahankan fokusnya. Alih-alih menggunakan layar ponsel yang lebih kecil, lebih baik gunakan layar yang lebih besar seperti laptop dan komputer.
Selain itu, posisikan layar setidaknya sejauh satu lengan untuk mencegah ketegangan mata. Posisikan layar dengan tepat dan usahakan anak melihat sedikit ke bawah, bukan ke atas.
3. Turunkan kecerahan gadget
Pantulan cahaya terang dari bisa membuat mata kelelahan. Turunkan pengaturan kecerahan gadger agar mata anak lebih nyaman.
4. Periksakan mata anak secara rutin
Upayakan anak menjalani pemeriksaan mata secara rutin, minimal satu tahun sekali. Meski dalam setiap pemeriksaan hasilnya normal, mereka masih bisa berisiko mengalami masalah mata lainnya.
Jika anak mengeluh sakit kepala yang berkelanjutan, mata kering, iritasi atau sakit mata, segera periksakan ke dokter. Kalau ibu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Children’s Health of Orange County. Diakses pada 2022. The Effects of Too Much Screen Time on Children’s Vision.
Children’s Hospital of Philadelphia. Diakses pada 2022. How Too Much Screen Time Affects Kids’ Eyes: Tips to Prevent Eye Strain.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan