Main Boneka untuk Lansia Bisa Bantu Atasi Penyakit Pikun
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit yang rentan menyerang lansia, penyakit alzheimer merupakan kondisi yang mesti diwaspadai. Penyakit degeneratif ini mengganggu sel-sel otak hingga menyebabkan kerusakan. Akibatnya bisa menimbulkan masalah pada memori, kemampuan berpikir, berbicara, dan perubahan dalam perilaku pengidapnya.
Selain alzheimer, ada pula demensia yang tak sedikit menyerang lansia. Demensia sendiri merupakan sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak. Misalnya, berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan, memahami bahasa, dan menurunnya kecerdasan mental. Umumnya, sindrom ini menyerang lansia di atas 65 tahun.
Baca juga: 7 Cara Cegah Pikun pada Lansia
Umumnya, ada dua cara untuk mengatasi kedua penyakit di atas, yaitu melalui obat-obatan dan terapi. Nah, dari banyaknya jenis terapi, terapi boneka diduga memiliki efek yang cukup istimewa. Benarkah terapi boneka ini bisa dikatakan sebagai obat pikun?
Main Boneka Bantu Atasi Gejalanya
Terapi yang satu ini sedang dikembangkan untuk mengatasi gejala alzheimer. Di berbagai negara maju, rumah perawatan untuk lansia yang mengidap alzheimer, menggunakan terapi boneka untuk menenangkan mereka (pengidap alzheimer). Boneka sebagai mainan anak-anak diyakini dapat memberikan efek yang baik kepada mereka yang tengah mengidap alzheimer.
Menurut ahli dari Alzheimer’s Association, seperti dilansir dalam Web MD, orang yang mengidap alzheimer kerap merasa bosan dan mungkin menjadi depresi. Tak hanya itu saja, mereka juga mungkin menjadi gelisah atau tidak bahagia karena tak terlibat dalam banyak kegiatan. Nah, terapi boneka inilah yang diharapkan dapat menjadi jalan keluarnya atau obat pikun yang mampu mengatasi kedua penyakit di atas.
Baca juga: 10 Gejala Alzheimer di Usia Muda yang Harus Kamu Ketahui
Meski Bermanfaat, tapi Tetap Menuai Pro-Kontra
Menurut para ahli dari Alzheimer’s Association, Amerika Serikat, terapi boneka atau bisa memperbaiki suasana hati pengidap alzheimer dan menenangkan mereka dari kegelisahan. Tak cuma itu, terapi boneka ini juga dapat memberikan rasa persahabatan ketika mereka merasa terisolasi dengan orang di sekitar yang sulit diingatnya.
Selain itu, terapi atau bermain boneka ini juga membuat mereka yang tak dapat berpartisipasi dalam banyak kegiatan, tapi tetap merasa dibutuhkan. Mereka akan tetap merasa berguna lantaran tanggung jawab dalam merawat boneka tersebut. Kegiatan ini juga bisa mengurangi rasa kesepian dengan membawa kembali kenangan indah mereka (pengidap alzheimer) saat menjadi orangtua.
Meski begitu, penelitian mengenai “obat pikun” yang satu ini masih sangat terbatas. Hanya pengidap wanita yang bisa melakukannya, belum lagi ada pula yang tak setuju dengan terapi ini. Misalnya, keluarga pengidap pasien yang merasa khawatir dengan tanggapan orang disekitarnya. Mereka beranggapan boneka merupakan mainan anak-anak, sehingga tak cocok dijadikan terapi untuk lansia.
Di samping itu, ada juga kemungkinan bahwa terapi ini bisa memperburuk kondisi pengidap alzheimer. Misalnya, mereka yang sudah merasa terikat dengan bonekanya akan mengalami kecemasan ketika bonekanya rusak atau tak berada di sampingnya.
Baca juga: Sering Begadang? Waspada Risiko Alzheimer
Oleh sebab itu, banyak dari pengidap dan keluarganya yang lebih memilih untuk menggunakan seni dan musik sebagai terapi untuk meningkatkan fungsi otak. Terapi jenis ini juga dipercaya dapat meringankan gejala alzheimer.
Meski terapi boneka inti belum menunjukkan bukti yang kuat, tapi yang terpenting adalah peran keluarga. Tentunya untuk selalu mendukung dan berada di samping pengidap alzheimer.
Punya keluhan kesehatan atau mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan