Macam-Macam Efek Kemoterapi dan Cara Mengatasinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Januari 2022

“Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang digunakan dengan menggunakan obat-obatan. Meskipun efektif, ada efek kemoterapi yang akan dirasakan oleh pengidap kanker. Mulai dari kerontokan rambut, kelelahan terus menerus, anemia, mual, sariawan, hingga lebih rentan mengalami infeksi.”

Macam-Macam Efek Kemoterapi dan Cara MengatasinyaMacam-Macam Efek Kemoterapi dan Cara Mengatasinya

Halodoc, Jakarta – Kemoterapi adalah salah satu jenis pengobatan kanker yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan. Ada berbagai jenis obat yang bisa digunakan untuk pengobatan kemoterapi. Meskipun begitu, semuanya memiliki fungsi yang hampir serupa yaitu menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker dalam tubuh.

Selain membunuh sel kanker, pengobatan kemoterapi juga dapat memengaruhi sel sehat. Hal ini menyebabkan efek samping yang ditimbulkan setelah melakukan kemoterapi. Simak berbagai efek kemoterapi yang bisa dialami dan cara mengatasinya dalam artikel ini!

Efek Samping Kemoterapi pada Pengidap Kanker

Pertumbuhan sel kanker dalam tubuh cenderung mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini membuat obat yang digunakan dalam kemoterapi membunuh dan menghentikan sel kanker dengan cepat. 

Namun, penggunaan obat kemoterapi dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh sehingga memengaruhi sel sehat dan normal. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada sel sehat dan normal sehingga menyebabkan efek samping akibat kemoterapi yang dilakukan. Berikut beberapa efek kemoterapi yang dialami oleh pengidap kanker, yaitu:

  1. Sering Mengalami Infeksi

Pengidap kanker yang menjalani kemoterapi lebih rentan mengalami infeksi. Hal ini disebabkan obat kemoterapi dapat menurunkan jumlah sel darah putih dalam tubuh yang berfungsi melawan tubuh dari bakteri atau virus yang memicu infeksi.

Untuk mencegah atau menurunkan risiko infeksi, kamu bisa rutin mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun. Kamu juga perlu mengonsumsi berbagai makanan sehat dengan tingkat kematangan yang optimal. Hindari kerumunan dan berdekatan dengan orang yang sedang sakit.

  1. Kelelahan Terus-Menerus

Kelelahan adalah salah satu efek kemoterapi yang paling sering dirasakan. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi rasa kelelahan setelah melakukan kemoterapi, seperti memperbanyak waktu istirahat dan menghindari berbagai aktivitas yang berat. 

Kamu boleh melakukan berbagai kegiatan ringan, seperti berjalan di dalam rumah, melakukan yoga, atau meditasi. Namun, pastikan tidak memaksakan kondisi tubuh jika memang sulit untuk melakukan aktivitas.

  1. Sariawan

Kemoterapi bisa menyebabkan kamu mengalami sariawan. Jika kamu mengalami efek ini, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang pedas atau asam. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak terlalu panas. 

Kamu juga bisa mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi sariawan akibat kemoterapi. Tidak perlu repot, kamu bisa memenuhi kebutuhan medis menggunakan aplikasi Halodoc

  1. Mual

Efek kemoterapi lainnya yang bisa dialami oleh pengidap kanker adalah mual. Untuk mengatasi efek ini, kamu bisa mengonsumsi makanan dalam jumlah yang kecil tetapi dengan frekuensi yang lebih banyak. Kamu juga bisa mengonsumsi berbagai jenis jus buah agar kebutuhan vitamin dan nutrisi tetap terpenuhi. Namun, hindari menambahkan gula tambahan.

  1. Kerontokan Rambut

Meskipun tidak dialami oleh setiap orang yang melakukan kemoterapi, kerontokan rambut menjadi efek kemoterapi yang sering terjadi. Biasanya, kerontokan rambut akan dialami setelah beberapa minggu melakukan kemoterapi. 

Bukan hanya rambut pada bagian kepala, kamu juga berisiko mengalami kerontokan pada bagian tubuh lainnya yang memiliki rambut, seperti kaki, area tangan, hingga wajah.

Untuk mencegah efek ini, sebaiknya jangan terlalu sering menyisir rambut dan pastikan rambut tetap bersih. Kamu juga bisa memotong rambut menjadi lebih pendek agar kerontokan bisa berkurang.

  1. Anemia

Kemoterapi juga dapat menyebabkan pengidap kanker mengalami anemia. Obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi dapat menyebabkan jumlah sel darah menurun. 

Untuk mengatasi efek kemoterapi ini, kamu bisa mengonsumsi berbagai makanan sehat yang mengandung zat besi, seperti daging, sayuran hijau, hingga kacang-kacangan.

Itulah efek kemoterapi dan cara mengatasinya. Jangan ragu untuk melakukan pengobatan sesuai dengan saran dan anjuran dokter agar kondisi kesehatan semakin membaik. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc. Berikut rekomendasinya:

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Immanuel Bandung. dr. Kiki Akhmad Rizki mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Padjadjaran.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSU Bunda Jakarta dan RS Omni Pulomas. dr. Reza Musmarliansyah mendapatkan gelar kedokterannya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Andalas, Padang pada tahun 2002 dan mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2009.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), International Member Society of Surgical Oncology ini bisa memberikan layanan konsultasi medis terkait pembedahan penyakit kanker.

Selain itu, beliau juga mengikuti Congress 68th, Texas (2015), Society of Surgical Oncology Congress 67th, Arizona (2014), Society of Surgical Oncology Congress 65th, Florida dan Sertifikasi Breast USG Workshop (2012).

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan. dr. Ramadhan mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok dan Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) bisa memberikan layanan Konsultasi, dan Tindakan Bedah Onkologi (Kanker).

Jangan ragu untuk selalu gunakan aplikasi Halodoc agar kamu dapat menjaga kondisi kesehatan dalam kondisi optimal. Tanyakan langsung pada dokter spesialis Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store maupun Google Play.

Referensi:

Cancer Council. Diakses pada 2022. Chemotherapy.
NHS. Diakses pada 2022. Side Effect Chemotherapy.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Chemotherapy Side Effects.