Lordosis, Gangguan Tulang Apa Itu?
Halodoc, Jakarta - Normalnya, tulang belakang sedikit melengkung di bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah atau pinggang. Namun, pada pengidap lordosis, tulang belakang bagian pinggang (lumbar) melengkung ke depan secara berlebihan. Gangguan tulang ini dikenal dengan sebutan swayback.
Lengkungan berlebihan tersebut membuat lumbar terlihat lebih maju dan area perut juga ikut menonjol ke depan. Sementara area pinggul jadi terlihat menonjol sedikit ke belakang dan naik ke atas. Ingin tahu lebih lanjut mengenai lordosis? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Baca juga: Pengidap Osteoporosis Rentan Terkena Lordosis?
Mengenal Jenis-Jenis Lordosis
Perlu diketahui bahwa lordosis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.Lordosis Postural
Lordosis jenis ini biasanya terjadi akibat obesitas. Area perut yang memiliki beban lebih besar dari normal, membuat lumbar jadi lebih maju ke depan. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat lemahnya otot perut dan punggung, sehingga tidak dapat menopang tulang belakang dengan benar.
2.Lordosis Kongenital atau Trauma
Lordosis ini umumnya terjadi sejak dalam kandungan, karena perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna. Akibatnya, ada kecacatan pada tulang belakang, dan membuatnya lemah serta melengkung berlebihan. Selain karena bawaan lahir, lordosis ini juga bisa terjadi akibat cedera saat olahraga, terjatuh dari ketinggian, atau kecelakaan.
3.Lordosis Neuromuskuler
Lordosis neuromuskuler terjadi akibat berbagai kondisi yang mengganggu fungsi dan otot tubuh, seperti distrofi otot atau cerebral palsy.
4.Lordosis Sekunder dari Kontraktur Fleksi Pinggul
Lordosis jenis ini disebabkan oleh kontraktur pada sendi pinggul, yaitu kondisi ketika terjadi pemendekan permanen pada sendi dan otot. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat cedera, infeksi, atau gangguan keseimbangan otot.
Baca juga: Ini Penyebab 3 Kelainan Tulang Belakang
5.Laminektomi Pasca Bedah Hiperlordosis
Gangguan tulang ini terjadi setelah operasi laminektomi, yaitu pengangkatan tulang belakang untuk memberi akses ke sumsum tulang belakang atau akar saraf. Prosedur bedah tersebut bisa membuat tulang belakang menjadi tidak stabil dan meningkatkan kelengkungan.
Berbagai Penyebab dan Faktor Risiko Lordosis
Lordosis seringkali terjadi tanpa diketahui penyebab pastinya. Namun, pada beberapa kasus, gangguan tulang ini bisa terjadi akibat:
- Cedera, saat berolahraga, kecelakaan, atau jatuh dari ketinggian.
- Gangguan neuromuskuler atau pada fungsi otot dan saraf, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
- Osteoporosis, yaitu pengeroposan tulang yang bisa membuat tulang belakang mudah patah Dan bisa menimbulkan kelengkungan abnormal pada area punggung bawah.
- Spondilolistesis atau bergesernya tulang belakang.
- Achondroplasia, yakni gangguan pertumbuhan tulang yang membuat seseorang terlihat kerdil atau tidak proporsional.
Selain itu, berbagai faktor lain yang juga meningkatkan risiko terkena lordosis:
- Obesitas. Kondisi ini dapat memberi tekanan di perut dan punggung bawah sehingga membuat tulang belakang tertarik lebih maju ke depan seiring waktu.
- Postur yang buruk. Lumbar ditopang oleh otot-otot di sekitar perut dan punggung bawah. Anak-anak dan remaja dengan otot perut dan punggung bawah yang lemah dan memiliki kebiasaan duduk dengan posisi yang kurang tepat bisa meningkatkan risiko mengalami lordosis.
Baca juga: Redakan Sakit Tulang Belakang dengan Beberapa Cara Ini
Kapan Lordosis Harus Diwaspadai?
Lordosis dapat membuat perut tampak lebih maju ke depan, sedangkan area bokong lebih mundur dan ke atas. Hal ini dapat memengaruhi penampilan pengidap lordosis.
Selain itu, saat tidur, pengidap lordosis juga mengalami kesulitan terlentang. Area punggung atas sulit untuk menempel ke lantai atau kasur, karena terhalang oleh bokong.
Lordosis perlu diwaspadai jika sudah menimbulkan gejala fisik seperti nyeri, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan pada salah satu atau kedua kaki. Selain itu, pengidap lordosis juga rentan mengalami gangguan pada kandung kemih.
Jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami mengalami gejala fisik diikuti dengan perubahan penampilan tulang belakang, sebaiknya segera gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit. Dengan begitu, dokter dapat memastikan diagnosis lordosis dan melakukan tindakan pengobatan dengan cepat.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Is Lordosis And What Causes It?
Healthline. Diakses pada 2021. What Causes Lordosis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan