Lebih Baik Cuci Tangan dengan Sabun Khusus atau Sabun Mandi?
Halodoc, Jakarta - Mau tahu berapa banyaknya jumlah bakteri di telapak tanganmu? Jangan kaget ya, kira-kira terdapat dua juta bakteri yang ada di tiap tangan kita. Itu belum seberapa, menurut pakar di Harvard Medical School, dokter atau petugas kesehatan lainnya membawa setidaknya lima juta bakteri di tiap tangannya. Sangat banyak, bukan?
Nah, menurut sebuah studi rata-rata orang menyentuh wajahnya sebanyak 16-23 kali tiap jamnya. Padahal, bakteri, virus atau kuman di telapak tangan ini bisa masuk ke ke dalam mata, hidung, mulut, tanpa disadari. Sudah terbayang apa risikonya bila menyentuh wajah dengan tangan yang kotor?
Oleh sebab itu, jaga kebersihan tangan setiap hari agar terhindar dari berbagai penyakit. Ringkas kata, mencuci tangan menjadi salah satu cara simpel dan efektif untuk terserang penyakit. Pertanyaannya, kira-kira lebih baik mana mencuci tangan dengan sabun khusus atau sabun mandi?
Baca juga: Cegah Corona dengan Cuci Tangan, Perlukah Pakai Sabun Khusus?
Antibakteri Ampuh Membunuh Bakteri, Yakin?
Masih banyak orang yang menganggap remeh manfaat mencuci tangan. Padahal, kebiasaan ‘kecil’ ini bisa melindungi kita dari sederet penyakit. Sebut saja flu, pilek, tifus, hepatitis A, sakit tenggorokan, infeksi bakteri E.coli, hingga COVID-19 yang tengah melanda dunia. Tuh, yakin masih malas-malasan untuk mencuci tangan?
Kembali ke tajuk utama, lebih baik mana antara mencuci tangan dengan sabun khusus atau sabun mandi?
Faktanya, menurut ahli di Minnesota Department of Health, sabun khusus seperti sabun antibakteri tidak lebih efektif daripada sabun biasa (termasuk sabun mandi tanpa kandungan antibakteri) dan air, untuk membunuh kuman penyebab penyakit.
Belum ada bukti bahwa sabun antibakteri lebih efektif daripada sabun biasa seperti sabun mandi, untuk mencegah infeksi di rumah atau tempat-tempat umum.
Oleh sebab itu, sabun biasa sudah cukup untuk menjaga kebersihan tangan selama di rumah atau tempat umum. Namun, bagi para petugas kesehatan atau dokter di rumah sakit, sabun antibakteri tetap dianjurkan untuk digunakan karena alasan medis.
Baca juga: Jarang Cuci Tangan? Waspada 5 Penyakit Ini
Argumen senada juga datang dari U.S. Food and Drug Administration (FDA). Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS itu, tak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan kalau sabun antibakteri yang dijual bebas, lebih baik mencegah penyakit ketimbang sabun biasa dan air. Singkat cerita, hingga kini manfaat menggunakan sabun tangan antibakteri belum terbukti.
Kapan dan Bagaimana Caranya?
Pahamilah kalau mencuci tangan merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kuman. Ingat, tangan yang bersih dapat menghentikan penyebaran kuman dari satu orang ke orang lain, dan ke seluruh komunitas (dari rumah hingga tempat kerja).
Lantas, kapan waktu terbaik untuk mencuci tangan? Menurut pakar di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencuci tangan sebaiknya dilakukan saat:
- Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan.
- Sebelum makan.
- Sebelum dan sesudah merawat seseorang di rumah yang sakit disertai muntah atau diare.
- Sebelum dan sesudah merawat luka.
- Setelah menggunakan toilet.
- Setelah mengganti popok atau membersihkan tubuh anak yang telah menggunakan toilet.
- Setelah membuang ingus, batuk, atau bersin.
- Setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan.
- Setelah memberi makanan hewan, atau camilan hewan peliharaan.
- Setelah menyentuh sampah.
Selanjutnya, bagaimana cara mencuci tangan yang benar? Ada lima langkah sederhana yang bisa dilakukan, yaitu:
- Basahi. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir (hangat atau dingin), matikan keran, dan gunakan sabun.
- Busa. Gosok tangan kedua tangan menggunakan sabun hingga berbusa. Gosok sampai berbusa bagian telapak tangan, punggung tangan, di sela-sela jari, dan di bawah kuku.
- Gosok. Gosoklah tangan setidaknya selama 20 detik. Butuh pengatur waktu? Nyanyikan lagu "Happy Birthday" dari awal sampai akhir sebanyak dua kali.
- Bilas. Lalu, bilas tangan dengan benar di bawah air bersih yang mengalir.
- Keringkan. Terakhir, keringkan tangan menggunakan handuk bersih.
Baca juga: Infeksi Virus vs Infeksi Bakteri, Lebih Berbahaya Mana?
Di tengah pandemi COVID-19, sebaiknya kita harus rutin mencuci tangan. Selain menggunakan masker dan menjaga jarak, mencuci tangan menjadi cara yang efektif untuk mencegah penularan virus corona.
Kamu bisa membeli sabun untuk cuci tangan, tisu basah, dan produk kebersihan tangan lainnya melalui aplikasi Halodoc. Nah, dalam rangka merayakan Global Handwashing Day, kamu bisa mendapatkan diskon 25 persen sampai dengan potongan Rp 50.000 untuk pembelian produk kebersihan tangan di aplikasi Halodoc yang berlaku hanya pada 15 - 18 Oktober 2020.
Diskon ini berlaku untuk pembelian di seluruh wilayah Indonesia. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa membelinya kapan sana dan di mana saja. Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Clean hands protect against infection
CDC. Diakses pada 2020. When and How to Wash Your Hands
Harvard Medical School. Diakses pada 2020. Wash your hands
US National Library of Medicine - PubMed. Diakses pada 2020.
A study quantifying the hand-to-face contact rate and its potential application to predicting respiratory tract infection
Minnesota Department of Health. Diakses pada 2020. Which Soap is Best?
Reader's Digest. Diakses pada 2020. 15 Diseases You Can Prevent Just by Washing Your Hands
U.S. Food and Drug Administration. Diakses pad 2020. Antibacterial Soap? You Can Skip It, Use Plain Soap and Water
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan