Langkah Pengobatan Melanoma yang Bisa Dilakukan

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   30 Agustus 2019
Langkah Pengobatan Melanoma yang Bisa DilakukanLangkah Pengobatan Melanoma yang Bisa Dilakukan

Halodoc, Jakarta – Melanoma merupakan jenis kanker yang menyerang kulit dan berkembang di sel pigmen kulit bernama melanosit. Sel melanosit bertugas untuk menghasilkan melanin yang berperan menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan. Jenis kanker ini tergolong langka, tetapi sangat berbahaya dan harus diwaspadai. Gejala utama penyakit ini adalah munculnya bintik atau tahi lalat yang tidak normal di permukaan kulit. 

Sayangnya, hingga kini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kanker ini bisa terjadi. Namun, risiko penyakit ini disebut meningkat akibat mutasi genetik pada seseorang. Selain itu, sering berjemur di bawah matahari dan terkena radiasi sinar matahari juga disebut bisa meningkatkan risiko kanker melanoma karena bisa merusak DNA yang bisa memengaruhi gen dan memicu kanker. Pengobatan penyakit ini tergantung pada tingkat keparahan kanker melanoma yang terjadi. 

Baca juga: Apakah Tahi Lalat Berbahaya?

Stadium Kanker Melanoma dan Cara Pengobatannya 

Pengobatan jenis kanker ini tergantung pada kondisi tubuh dan stadium kanker yang menyerang. Kanker melanoma sendiri dibagi ke dalam tahapan alias stadium, mulai dari yang terendah, yaitu stadium 0, hingga yang paling tinggi stadium 4. Stadium merupakan tingkat yang digunakan untuk menggambarkan tingkat keparahan dan sejauh mana penyebaran kanker terjadi. Penanganan utama untuk kondisi ini adalah melalui prosedur operasi. Berikut ini cara penanganan kanker melanoma berdasarkan stadiumnya: 

  • Stadium 1 

Kanker melanoma yang masih berada di stadium awal atau stadium 1 biasanya ditangani dengan operasi. Cara ini dilakukan untuk mengangkat sel-sel melanoma yang ada. Operasi pada kanker melanoma stadium 1 biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal atau total. Setelah diangkat, kemungkinan melanoma stadium 1 untuk kembali sangat kecil, sehingga jarang dibutuhkan penanganan atau pengobatan lanjutan. 

  • Stadium 2 dan 3 

Tidak berbeda jauh dengan stadium 1, pada tahap ini melanoma juga ditangani melalui operasi pengangkatan. Namun, jika melanoma ternyata sudah menyebar ke nodus limfa terdekat, mungkin akan dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat kanker di bagian tersebut. Sayangnya, prosedur ini berisiko mengganggu sistem limfatik dan menyebabkan penimbunan cairan di tubuh. 

Baca juga: Kenali 9 Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari

  • Stadium 4

Stadium 4 merupakan tahap paling parah dari kanker kulit melanoma. Pada tahap ini, melanoma dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu melanoma yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain dan melanoma yang muncul kembali setelah sebelumnya dilakukan pengobatan. Kabar buruknya, melanoma yang sudah sampai pada tahap ini kemungkinan besar tidak bisa disembuhkan. 

Penanganan atau pengobatan yang dilakukan hanya untuk memperlambat penyebaran kanker, mengurangi gejala yang dialami, dan memperpanjang masa hidup pengidap kanker kulit melanoma. Pada tahap ini, operasi mungkin akan dilakukan untuk mengangkat melanoma yang muncul jauh dari tempat pertama kali sel kanker ditemukan. 

Selain prosedur operasi, kanker melanoma juga bisa ditangani dengan beberapa cara pengobatan lain. Untuk mengurangi efek dari gejala yang muncul, penyakit ini bisa ditangani dengan radioterapi, imunoterapi, serta konsumsi obat-obatan tertentu sesuai rekomendasi dokter. 

Baca juga: 5 Ciri Awal Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai

Cari tahu lebih lanjut seputar kanker kulit melanoma dan cara mengobatinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Skin Cancer?
Medicinet. Diakses pada 2019. Melanoma 101: Introduction to a Deadly Skin Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Melanoma.