Lakukan Ini untuk Diagnosis Actinic Keratosis
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu merasakan gangguan pada kulit dan muncul gejala seperti kulit yang berubah menjadi kasar dan bersisik? Apalagi jika gejala tersebut muncul pada bagian kulit yang sering terpapar matahari, seperti wajah, lengan, dan leher. Jika kondisi ini kamu alami, maka bisa jadi ini merupakan tanda penyakit actinic keratosis. Meski jarang, namun kamu yang memiliki warna kulit yang pucat, berambut pirang, bermata terang lebih rentan mengalami kondisi ini.
Actinic keratosis atau keratosis aktinik sering disebut solar keratosis adalah keadaan kulit yang kasar dan bersisik akibat paparan ultraviolet dari sinar matahari dalam waktu lama (umumnya selama bertahun-tahun). Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini bukanlah kanker. Penyakit ini dianggap sebagai tahap “in situ” lesi karsinoma sel skuamosa, yang berarti lesi tersebut terbatas di satu lokasi dan tidak menyerang jaringan lainnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia lebih dari 40 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada usia muda.
Baca Juga: 7 Ciri Actinic Keratosis karena Sinar Matahari
Gejala Actinic Keratosis
Gejala dari actinic keratosis adalah area kulit yang tebal, bersisik, dan kering yang biasanya seukuran penghapus pensil yang kecil. Area tersebut bisa jadi terasa gatal atau panas. Kemudian lesi tersebut dapat menghilang, membesar, tetap sama, atau berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Sayangnya tidak ada cara untuk mengetahui lesi mana yang dapat berkembang menjadi kanker. Gejala yang muncul bagi pengidap penyakit ini antara lain:
-
Area kulit yang kasar, kering atau bersisik, biasanya diameternya kurang dari 2,5 cm.
-
Bentuknya datar atau sedikit menonjol pada lapisan atas kulit.
-
Dalam beberapa kasus, permukaannya keras seperti kutil.
-
Warnanya bervariasi seperti merah muda, merah atau coklat.
-
Terasa gatal atau panas di area yang bermasalah.
Actinic keratosis ditemukan terutama pada area yang terpapar matahari, seperti wajah, bibir, telinga, tangan, lengan, kulit kepala, dan leher.
Diagnosis Actinic Keratosis
Untuk memastikan apakah seseorang mengalami gangguan ini, maka dokter kemungkinan akan memeriksa kulit menggunakan cahaya terang atau lensa pembesar untuk memeriksa adanya pertumbuhan kulit, tahi lalat, atau lesi. Jika ada keraguan, dokter bisa melakukan tes lainnya, seperti biopsi kulit.
Selama proses biopsi kulit, dokter mengambil sedikit sampel kulit demi kepentingan analisis di lab. Biopsi dilakukan di ruang dokter setelah injeksi yang mematikan rasa. Bahkan setelah pengobatan untuk actinic keratosis, dokter akan menyarankan untuk memeriksakan kulit setidaknya satu kali setahun untuk memeriksa adanya tanda-tanda kanker.
Baca Juga: Bukan Cuma Sinar UV, Ini 2 Penyebab Actinic Keratosis
Pengobatan Actinic Keratosis
Kondisi ini mengganggu pengidapnya dalam menjalankan aktivitas dan membuat kurang percaya diri. Pengobatan actinic keratosis perlu dilakukan, seperti dengan pemberian obat-obatan dan juga terapi intervensi. Pengobatan dengan obat-obatan umumnya dengan menggunakan salep untuk mengurangi gejala. Sementara terapi intervensi yang dapat dilakukan, antara lain:
-
Cryosurgery. Terapi ini disebut krioterapi yang dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair untuk membekukan pertumbuhan kulit. Terapi ini membutuhkan waktu penyembuhan satu hingga dua minggu.
-
Kuretase dan electrosurgery, yaitu dengan mengikis pertumbuhan kulit abnormal.
-
Shave excision. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat pertumbuhan kulit dan dilakukan pemeriksaan untuk kemungkinan keganasan.
-
Laser resurfacing. Dilakukan penembakan cahaya laser untuk menghancurkan lapisan kulit yang paling atas dan diharapkan akan tumbuh kembali jaringan kulit normal.
Mencegah Actinic Keratosis
Langkah pencegahan penyakit actinic keratosis mudah, kamu hanya perlu melindungi diri dari cahaya matahari. Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan demi melindungi kulitmu dari sinar matahari, antara lain:
-
Carilah tempat teduh, terutama antara 10 pagi sampai 4 sore.
-
Jangan terbakar matahari.
-
Hindari tanning dan jangan pernah menggunakan tanning bed UV.
-
Lindungi diri dengan pakaian, termasuk topi bertepi lebar dan kacamata UV-blocking.
-
Gunakan tabir surya berspektrum luas (UVA/UVB) dengan SPF 15 ke atas setiap hari. Untuk aktivitas luar ruangan yang berlangsung lama, gunakan tabir surya berspektrum luas (UVA/UVB) dengan SPF 30 ke atas.
-
Oleskan 2 sendok teh tabir surya ke seluruh tubuh 30 menit sebelum pergi keluar rumah. Oleskan setiap dua jam atau setelah berenang atau berkeringat berlebihan
-
Jauhkan bayi baru lahir dari cahaya matahari. Tabir surya dapat digunakan pada bayi di atas usia 6 bulan.
Baca Juga: Mau Terhindar dari Actinic Keratosis? Biasakan Konsumsi 8 Makanan Ini
Jika kamu mulai mencurigai terdapat gejala actinic keratosis menyerang kulitmu, maka tidak ada salahnya bila kamu mendiskusikan masalah tersebut dengan dokter spesialis kulit di Halodoc. Dokter kulit akan memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat. Ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan