Halodoc, Jakarta – Anestesi adalah tindakan untuk membuat seseorang tidak merasakan sakit selama menjalani prosedur medis. Obat ini mampu mematikan saraf atau otak sementara waktu agar seseorang tidak merasakan sakit selama prosedur medis. 

Cara kerjanya dengan memblokir sinyal sensorik atau nyeri dari saraf ke pusat di otak. Dengan begitu, saraf perifer yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh berhenti bekerja untuk sementara.

Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Menjalani Anestesi

Dokter akan selalu memantau kondisi kamu usai menjalani tindakan yang membutuhkan anestesi. Setelah tersadar atau tindakan selesai, kamu bisa minum secara bertahap apabila merasa baik dan tidak merasa mual ataupun muntah. 

Kamu juga sudah diperbolehkan untuk bergerak, tetapi masih sangat terbatas. Misalnya, kamu hanya diperbolehkan untuk miring kanan dan miring ke kiri.

Setelah kondisi semakin membaik, kamu bisa mulai duduk di atas tempat tidur atau belajar berdiri sampai berjalan.  Biasanya, pasien yang menjalani operasi dengan pembiusan spinal (separuh badan) sudah boleh bergerak 6 jam setelah operasi. 

Tujuan Pemberian Anestesi

Anestesi diberikan sebelum tindakan operasi kecil dan besar. Tujuan utamanya untuk mengurangi rasa sakit selama pembedahan.

Prosedur medis minor seperti tambal gigi dan persalinan juga membutuhkan anestesi. 

Dokter bersama ahli anestesi akan menentukan tindakan anestesi terbaik dengan menyesuaikan sesuai jenis operasi, kondisi kesehatan sampai preferensi pribadi pasien.

Beberapa prosedur yang biasanya butuh tindakan ini, yaitu:

• Prosedur medis yang membutuhkan waktu lama.
• Tindakan yang berpotensi menyebabkan banyak kehilangan darah.
• Terekspos lingkungan yang dingin.
• Memengaruhi sistem pernapasan, seperti operasi dada atau perut bagian atas.

Begini Tindakan Prosedurnya

Pemberian obat anestesi bisa diberikan melalui intravena atau melalui gas yang dihirup dari masker. Jenis yang hirup umumnya ditujukan untuk anak-anak agar lebih mudah dilakukan.

Setelah bagian tubuh mati rasa atau tertidur, ahli akan memasukkan selang ke dalam mulut dan tenggorokan.

Fungsinya untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup oksigen dan melindungi paru-paru dari darah dan cairan lainnya. Pasien juga bisa diberikan pelemas otot sebelum dimasukan tabung.

Ahli akan terus memantau pasien selama masih di bawah pengaruh obat bius. Caranya dengan menyesuaikan obat, pernapasan, suhu, cairan, hingga tekanan darah sesuai kebutuhan.

Dengan begitu, potensi masalah yang muncul selama operasi bisa cepat ditanggulangi.

Ketahui Efek Samping dari Tindakan Anestesi

Walaupun terbilang aman, tetap ada potensi efek samping dari tindakan ini. Efeknya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis yang diberikan.

Misalnya, efek samping dari anestesi lokal umumnya pusing, mual, nyeri di area yang disuntik, mati rasa, hingga penglihatan mengabur. 

Sementara anestesi regional berpotensi menimbulkan kejang, perdarahan, susah buang air kecil, hingga infeksi pada bagian tulang belakang.

Lalu, untuk anestesi umum, potensi efek sampingnya adalah mulut kering, mual dan muntah, mengantuk, nyeri, hingga sakit tenggorokan.

Itu sebabnya, dokter dan ahli anestesi perlu mempertimbangkan secara matang dalam memilih jenis anestesi untuk mengurangi efek di atas. 

Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit dan tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis.

Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk, ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Medline Plus. Diakses pada 2023. Anesthesia.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Anesthesia.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. General anesthesia.