Kurang Gizi Bisa Sebabkan Hidrosefalus pada Janin?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Mei 2020
Kurang Gizi Bisa Sebabkan Hidrosefalus pada Janin?Kurang Gizi Bisa Sebabkan Hidrosefalus pada Janin?

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing kan dengan penyakit bernama hidrosefalus? Umumnya hidrosefalus dialami oleh bayi atau anak-anak, tetapi dalam beberapa kasus kondisi ini juga bisa dialami oleh orang dewasa. 

Hidrosefalus sendiri merupakan penumpukkan cairan di rongga otak. Nah, cairan ini nantinya akan meningkatkan tekanan pada otak. Ketika terjadi pada bayi atau anak-anak, hidrosefalus bisa membuat ukuran kepala mereka membesar.

Hidrosefalus ini terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tak seimbang. Padahal, fungsi cairan ini aman penting. Cairan ini melindungi otak dari cedera, membuang limbah sisa metabolisme otak, hingga menjaga tekanan otak. 

Lalu, apa sih penyebab hidrosefalus pada anak? Benarkah kekurangan gizi bisa menyebabkan hidrosefalus pada janin? Simak pembahasannya di bawah ini.

Baca juga: Radang Otak pada Anak Bisa Akibatkan Hidrosefalus?

Bukan Cuma Kurang Gizi

Pada dasarnya, kelainan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi cairan di dalam otak. Kondisi inilah yang membuat cairan di dalam terlalu banyak, dan membuat tekanan dalam kepala meningkat. Nah, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kekurangan gizi. 

Ketika masih di dalam kandungan, tiap janin tentunya memerlukan asupan gizi yang cukup. Alasannya jelas, agar pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan berjalan dengan baik. Awas, kekurangan gizi bisa meningkatkan risiko berbagai gangguan pada bayi. Mulai dari berat badan lahir kurang, hambatan tumbuh kembang, hingga cacat bawaan lahir, seperti hidrosefalus. 

Akan tetapi, penyebab terjadinya hidrosefalus bukan cuma menyoal kekurangan nutrisi saja. Masih ada berbagai faktor yang bisa memicu terjadinya kelainan ini. 

Hidrosefalus sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu hidrosefalus kongenital (kelainan bawaan) dan hidrosefalus yang didapat atau setelah lahir (acquired hydrocephalus). Penyebab hidrosefalus kongenital umumnya adalah infeksi pada masa kehamilan, seperti cytomegalovirus (CMV), rubella, mumps, sifilis, atau toksoplasma. Lalu, bagaimana dengan (acquired hydrocephalus)?

Acquired hydrocephalus lain lagi. Pada hidrosefalus yang terjadi setelah lahir umumnya disebabkan oleh penyakit di otak yang menimbulkan gangguan sirkulasi cairan otak, seperti stroke perdarahan, tumor otak, cedera otak yang parah, radang otak, atau radang selaput otak.

Untuk kasus hidrosefalus kongenital, selain infeksi ada pula kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hidrosefalus pada janin atau bayi yang baru lahir. Misalnya: 

  • Saat hamil, ibu mengalami infeksi pada rahim, sehingga timbul peradangan di jaringan otak janin. Misalnya, akibat infeksi rubella, toksoplasma, gondok, atau bahkan cacar air.

  • Adanya perkembangan yang tidak normal pada sistem saraf pusat, sehingga menghalangi aliran cairan serebrospinal.

  • Adanya perdarahan di ventrikel otak, sehingga memicu kemungkinan bayi lahir prematur.

Baca juga: Ketahui Berbagai Faktor Risiko Hidrosefalus Sejak Dini

Hal yang perlu diingat, segeralah temui dokter bila ibu mengalami keluhan kesehatan selama kehamilan. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Lantas, adakah cara untuk mencegah hidrosefalus? 

Tips Mencegah Hidrosefalus

Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hidrosefalus pada janin atau bayi, misalnya:

  • Ibu hamil melakukan kontrol berkala untuk mengetahui ada-tidaknya infeksi yang menyerang ibu atau janin.

  • Ibu hamil, bayi, dan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai arah dokter atau program pemerintah.

  • Melakukan perencanaan kehamilan dengan dokter spesialis, dan tes-tes kesehatan yang dianjurkan sebelum merencanakan kehamilan. 

Baca juga: Hidrosefalus Bisakah Ukuran Kepala Menjadi Normal?

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Hydrocephalus. 
Kids Health. Diakses pada 2020. Hydrocephalus. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hydrocephalus.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2020. Hydrocephalus Fact Sheet.