Kulit Bisa Mulus Kembali setelah Terkena Eksim?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Maret 2020
Kulit Bisa Mulus Kembali setelah Terkena Eksim?Kulit Bisa Mulus Kembali setelah Terkena Eksim?

Halodoc, Jakarta – Eksim biasanya menyebabkan kulit merah dengan sensasi gatal. Gejala lainnya akibat dari eksim adalah kulit kering dan bersisik. Jika kondisi eksim tergolong parah, maka bisa jadi akan terbentuk ruam sering di lipatan siku atau lutut. Kemudian, area di mana ruam muncul dapat berubah menjadi lebih terang, gelap, atau menjadi lebih tebal.

Benjolan kecil mungkin muncul dan mengeluarkan cairan jika kamu menggaruknya. Bekas-bekas inilah yang bisa menyebabkan penampakan kulit menjadi tidak bagus secara estetis. Nah, bisakah kulit kembali mulus setelah terkena eksim? Bagaimana perawatan dan penanganan yang benar? Selengkapnya, baca pembahasannya di bawah ini!

Penanganan Eksim

Eksim bisa berlangsung dalam kurun waktu lama. Butuh berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mengendalikannya. Penting untuk mengenali kondisi ketika gejala awal munculnya eksim untuk menerapkan perawatan, sehingga tidak terjadi komplikasi yang lebih parah lagi.

Baca juga: Aktivitas Sehari-hari Bisa Jadi Penyebab Eksim

Untuk mendapatkan kulit kembali mulus setelah terkena eksim, tentunya ini tergantung dengan tingkat keparahan gangguan kulit yang dialami. Sebagai langkah penanganannya, kamu bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:

  1. Melembapkan kulit setidaknya dua kali sehari. Temukan produk atau kombinasi produk yang sesuai untuk masalah kulitmu. Kamu bisa mencoba minyak zaitun, krim lidah buaya, atau bahan-bahan lain berbasis natural yang dapat membantu mengurangi gejala dan mengembalikan kulit yang bermasalah. 
  1. Oleskan krim anti-gatal ke daerah yang terkena. Krim hidrokortison dapat sementara meredakan gatal. Oleskan tidak lebih dari dua kali sehari ke daerah yang terkena, setelah menggunakan pelembap. Menggunakan pelembap terlebih dahulu membantu krim obat menembus kulit dengan lebih baik. 
  1. Minum alergi oral atau obat anti-gatal. Untuk rekomendasi obat alergi oral dan anti-gatal bisa kamu tanyakan langsung di HalodocDokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
  1. Jangan menggaruk. Daripada menggaruk saat sensasi gatal datang, cobalah menekan-nekan kulit. Tutupi area yang gatal jika kamu tidak bisa menggaruknya. Untuk anak-anak, mungkin bisa membantu dengan memotong kukunya serta meminta mereka mengenakan sarung tangan di malam hari.

  2. Menutupi area yang sedang gatal dengan perban dapat membantu melindungi kulit dan mencegah goresan yang memicu gatal.

Baca juga: Lapisan Kulit Terasa Mengeras, Waspada Eksim

  1. Mandilah dengan air hangat. Taburkan air mandi dengan baking soda, oatmeal mentah, atau oatmeal koloid (oatmeal yang ditumbuk halus yang dibuat untuk bak mandi). Berendamlah selama 10 hingga 15 menit, lalu keringkan. Oleskan pelembap saat kulit masih lembap.

  2. Pilih sabun ringan tanpa pewarna atau parfum. Pastikan untuk membilas sabun dengan benar, jangan sampai meninggalkan sisa.

  3. Gunakan pelembap ruangan. Udara dalam ruangan yang kering dan panas dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif dan terkelupas. Pasanglah pelembap ruangan untuk menambah kelembapan udara di dalam rumah atau ruangan tempat kamu beraktivitas.

  4. Pemilihan bahan pakaian juga menjadi penting. Mengenakan pakaian bertekstur halus dapat mengurangi iritasi. Kenakan pakaian sesuai dengan cuaca atau aktivitas yang dilakukan. Mengenakan pakaian tebal saat suhu udara panas atau padat aktivitas hanya akan memicu eksim.

  5. Manajemen stres dan mengelola kecemasan dapat menjadi salah satu upaya penanganan eksim. Soalnya, stres dan gangguan emosional lainnya dapat memperburuk eksim. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. What Are the 7 Different Types of Eczema?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Atopic dermatitis (eczema).