Begini Kronologi Lengkap Virus Corona Masuk Indonesia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Juli 2023
Begini Kronologi Lengkap Virus Corona Masuk IndonesiaBegini Kronologi Lengkap Virus Corona Masuk Indonesia

“Awal mula virus corona masuk Indonesia adalah dari sebuah pesta dansa. Di mana dua warga Depok melakukan kontak dekat dengan orang Jepang yang terinfeksi.”

Halodoc, Jakarta - Virus corona masuk Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa virus penyebab COVID-19 ini telah menjangkiti dua warga Indonesia di kota Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu (64) dan putrinya (31).

Mereka sempat melakukan kontak dekat dengan warga Jepang yang positif COVID-19. Warga Jepang ini baru terdeteksi COVID-19 di Malaysia, setelah meninggalkan Indonesia. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin Virus Corona (COVID-19)?



Virus Corona Masuk Indonesia Bermula dari Pesta Dansa

Awal mula masuknya virus corona masuk ke Indonesia adalah dari sebuah pesta dansa di Klub Paloma & Amigos, Jakarta. Peserta acara tersebut bukan hanya warga negara Indonesia saja, tetapi juga multinasional. Termasuk warga Jepang yang menetap di Malaysia. 

Berikut ini kronologi masuknya virus corona yang muncul di Depok, Jawa Barat, Indonesia, yang bermula dari wanita berinisial MT (31):

  • 14 Februari: NT mengikuti acara pesta dansa dengan peserta multinasional, termasuk Jepang. Ketika kembali ke domisilinya (Malaysia), warga negara Jepang tersebut terinfeksi virus corona.
  • 16 Februari: Selang dua hari setelah itu, NT mengalami batuk, sesak, dan demam selama kurun waktu 10 hari. 
  • 26 Februari: Untuk mengatasi keluhannya NT berobat ke RS Mitra Depok. Di sana dokter mendiagnosis NT mengidap Bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. NT ditetapkan sebagai suspect virus corona Wuhan, dengan riwayat kontak kasus positif COVID-19.
  • 29 Februari: NT dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, meski keadaanya sudah membaik (tidak demam, masih batuk).
  • 1 Maret: Dokter mengambil spesimen berupa nasofaring, orofaring, serum, dan sputum. Sampel ini, kemudian dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Pengambilan Bronchoalveolar lavage (BAL) akan dikirim kemudian. Kasus yang dialami NT masuk dalam kategori pengawasan. 

Setelah MT, orang kedua yang terinfeksi virus corona di Indonesia adalah Sang Ibu, MD (64). Berikut ini kronologinya:

  • 20 Februari: MD berkontak dengan anaknya NT yang diduga mengidap COVID-19. 
  • 22 Februari: Dua hari setelahnya, MD menunjukkan gejala infeksi virus corona. Ia juga berobat ke RS Mitra Depok dengan dengan diagnosis tifoid dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). MD diduga mengidap COVID-19. 
  • 29 Februari: Beserta anaknya NT, mereka dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. 
  • 1 Maret: Prosedurnya sama dengan NT, dokter mengambil spesimen berupa nasofaring, orofaring, serum, dan sputum. Sampel ini kemudian dikirim ke Litbangkes. Kasus MD masuk dalam kategori pengawasan. 

Kemudian, pada Senin, 2 Maret 2020, Presiden Jokowi Widodo mengatakan kedua positif mengidap virus corona asal wuhan atau COVID-19. Ini sekaligus menjadi awal mula merebaknya virus corona di Indonesia.

Menurut berbagai portal berita nasional, kronologi menyebarnya virus corona, tatalaksana kasus, pengobatan, pengambilan, hingga pengiriman spesimen di atas, diperoleh dari petugas Surveilans Kota Depok. 




Respons Pemerintah dan Dinkes Soal Virus Corona di Indonesia

Kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia ini didapat melalui penelusuran Kementerian Kesehatan RI. Penanganan kasus pertama COVID-19 ini tak hanya berfokus pada kedua pengidapnya. 

Demi mencegah penularan lebih jauh, Pemerintah juga mengisolasi rumah pengidap COVID-19 di kota Depok. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, rumah warga Depok yang positif mengidap virus corona telah diisolasi, 

Untuk diketahui, COVID-19 bukanlah penyakit global pertama kali yang dihadapi Indonesia. Pada 2003, Pemerintah Indonesia juga pernah berhadapan dengan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Lalu, bagaimana kesiapan pemerintah dalam melawan COVID-19? 

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki kesiapan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani kasus virus corona pertama di Indonesia ini. Bukan hanya itu, Pemerintah juga berupaya untuk menekan penyebaran virus korona Wuhan, yang kini vaksinnya belum ditemui.

Menurut Jokowi, kini pemerintah telah menyiapkan lebih dari 100 rumah sakit dengan ruang isolasi untuk menangani COVID-19. Di samping itu, pemerintah Indonesia juga memiliki peralatan medis yang memadai sesuai standar internasional. 

Selain tim medis, Jokowi juga membentuk tim lain untuk mengatasi COVID-19. Tim ini merupakan gabungan dari TNI-Polri serta sipil untuk melakukan penanganan di lapangan. 

Singkat kata, pemerintah siap dan menjamin ketersedian anggaran mengatasi serangan virus corona. Mulai dari pengobatan, penanganan, dan pencegahannya agar tak menyebar. 




Update Sebaran Virus Corona Indonesia

Saat ini, Indonesia belum bisa dikatakan bebas dari COVID-19. Meski penambahan jumlah kasus tidak lagi sebanyak awal pandemi. Menurut laman Satuan Tugas Penanganan COVID-19, per 13 Maret 2023, tercatat ada total 6.739.289 kasus yang terkonfirmasi sejak awal virus corona masuk Indonesia.

Lalu, ada 3.240 kasus aktif saat ini, dengan peningkatan 91 kasus. Selain itu, ada penambahan 2 kasus meninggal, dengan total 160.950 jiwa. Namun, jumlah kasus yang sembuh juga mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 311 orang.




Bagaimana Gejala Infeksi Virus Corona (COVID-19)?

Masuknya virus corona di Indonesia memang sempat membuat banyak orang panik. Namun, penyakit ini tidak selalu menimbulkan gejala yang parah. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus yang menyerang dan seberapa serius infeksi yang terjadi. 

Berikut ini beberapa gejala infeksi virus corona yang perlu diwaspadai:

  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.
  • Hilangnya kemampuan indera perasa dan penciuman.

Pada kasus yang parah, infeksi virus corona bisa berubah menjadi bronkitis dan pneumonia, yang mengakibatkan gejala seperti:

  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pengidap mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Karena bisa berakibat fatal, penting untuk mengamati perburukan gejala COVID-19 yang terjadi. Simak tanda-tandanya di sini → Muncul 6 Gejala Ini, Tanda Infeksi COVID-19 Memburuk




Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala infeksi virus corona atau COVID-19 seperti yang disebutkan tadi, segeralah lakukan pemeriksaan dengan swab antigen atau PCR. Terutama jika kamu telah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Gunakan selalu layanan Halodoc untuk akses kesehatan yang lebih mudah.

Selain itu, segeralah lakukan isolasi mandiri di rumah, untuk mencegah penularan virus ke keluarga dan orang lain. Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat, bisa meningkatkan peluang kesembuhan. 

Baca juga: PCR Test dan Swab Antigen Tidak Sama, Ini Penjelasannya



Referensi:
Sindonews.com. Diakses pada 2020. Warga Indonesia Positif Corona Usai Pesta Dansa di Sebuah Kelab.
Kompas.com. Diakses pada 2020. Rumah 2 Warga Depok yang Terjangkit Corona Diisolasi.
Kompas.com. Diakses pada 2020. “BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona".
Kompas.com. Diakses pada 2020. Dirut RSPI Sebut Kondisi 2 WNI Positif Corona dalam Keadaan Baik.
Republika.co.id. Diakses pada 2020. Kronologi Temuan Kasus Ibu-Anak Warga Depok Positif Corona.
The GISAID Global Initiative on Sharing All Influenza Data. Diakses 2020. 2019-nCoV Global Cases (by Johns Hopkins CSSE).
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Diakses pada 2023. Situasi COVID-19 di Indonesia (Update per 6 Maret 2023).
Web MD. Diakses pada 2023. Coronavirus.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2023. Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.
WHO. Diakses pada 2023. Coronavirus.
Satgas COVID-19. Diakses pada 2023. Situasi COVID-19 di Indonesia (Update per 13 Maret 2023).

Diperbarui pada 3 April 2023