Kontroversi Stem Cell, Ini yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah stem cell? Lebih dikenal dengan sel punca, stem cell adalah sel biologis yang merupakan jejak utama DNA. Hebatnya sel yang satu ini, mereka dapat meremajakan diri dan menghasilkan lebih banyak sel yang berguna sebagai sumber pembentuk sel baru. Tak hanya itu, stem cell juga bertugas dalam memastikan setiap sel rusak diganti dengan sel yang baru. Berikut ulasan selengkapnya!
Baca juga: Jenis Terapi untuk Mengobati Kanker Darah
Kenali Stem Cell Lebih Jauh
Sel sendiri merupakan partikel terkecil dalam struktural dan fungsional kehidupan manusia. Tubuh manusia terdiri dari sistem organ yang dibentuk oleh jaringan, sedangkan sel merupakan pembentuk jaringan itu sendiri sebagai penyusun dasar tubuh manusia. Sel bertugas dalam mengatur dan mengolah semua informasi yang masuk ke dalam tubuh, sehingga tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Sedangkan stem cell bisa disebut sebagai “pabrik” dari sel-sel apapun dalam tubuh manusia. Karena fungsinya sebagai “pabrik sel”, fungsi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh dunia kedokteran untuk menyembuhkan beragam penyakit dengan melakukan terapi yang dapat menciptakan jaringan, organ, serta sel baru dalam tubuh. Terapi stem cell sendiri memungkinkan peserta sembuh dari penyakitnya.
Baca juga: Ini Metode Pengobatan untuk Pengidap Kanker
Seberapa Pentingkah Stem Cell?
Stem cell tentu memiliki peran penting dalam tubuh, karena mereka akan aktif ketika ada sel-sel dalam tubuh yang mengalami kerusakan fungsi. Ketika hal tersebut terjadi, stem cell bertugas untuk mengganti dengan sel-sel yang baru. Bisa dibilang jika stem cell adalah penjamin pasti pergantian sel-sel baru, jika ada sel-sel dalam tubuh yang rusak.
Hal ini dapat dilihat dari sel-sel permukaan kulit yang memiliki rentang hidup yang pendek. Saat seseorang mengalami luka, sel-sel pada kulit tersebut akan mengalami kematian dengan lebih cepat. Nah, stem cell lah yang bertugas dalam membentuk lapisan-lapisan kulit baru yang nantinya akan menutup luka.
Bagaimana Mekanisme Stem Cell Dilakukan?
Terapi stem cell dilakukan dengan syarat; seseorang harus memiliki tali pusat yang masih tersimpan sejak kelahirannya. Sel-sel dari tali pusat ini lah yang digunakan sebagai sumber sel induk. Jika tali pusat sudah tidak ada, jalan lain adalah menemukan donor tali pusat yang cocok.
Penyimpanannya sendiri tidak dapat dilakukan secara sembarangan untuk menghindari kematian sel. Meskipun dikatakan efektif dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, sejauh ini biaya masih menjadi kendala dalam melakukan terapi stem cell. Bagaimana tidak, setiap satu stem cell dibandrol harga yang fantastis, yaitu Rp. 1-1.5 per sel. Terlihat murah, memang. Namun, sel yang dibutuhkan dapat mencapai hingga ratusan juta sel.
Baca juga: 6 Jenis Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Menangani Pengidap Multiple Myeloma
Harga mahal dan jaminan kesembuhan memang tidak luput dari efek samping selama pelaksanaan terapi dilakukan. Untuk melakukan stem cell, banyak hal yang perlu diperhatikan, seperti masalah keamanan saat pelaksanaan berlangsung. Pasalnya, terapi yang dilakukan ini bisa saja menimbulkan efek samping berbahaya, seperti tumor atau reaksi alergi fatal.
Stem cell merupakan metode yang masih sangat kontroversial di Indonesia. Meskipun begitu, beberapa rumah sakit besar sudah menyediakan layanan ini. Untuk lebih jelasnya mengenai mekanisme stem cell, kamu dapat berdiskusi langsung dengan dokter ahli pada aplikasi Halodoc. Mahalnya biaya pengobatan saat ini menandakan bahwa kesehatan merupakan barang mahal bagi setiap orang. Jadi, apakah kamu berminat mencobanya?
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Stem Cells: What They Are and What They Do.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2020. What Are Stem Cells?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan