Konsumsi Pisang Bisa Cegah Hipokalemia, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Kondisi saat kadar kalium dalam aliran darah berada dalam kondisi bawah batas normal disebut hipokalemia. Normalnya, tubuh memiliki kadar yang kalium berkisar antara 3,6 hingga 5,2 milimolar/liter (mmol/L). Jika kadar kalium tubuh berkurang hingga di bawah 2,5 mmol/L, maka kondisi ini harus mendapat penanganan karena bisa saja menyebabkan kematian.
Hipokalemia ditandai dengan gejala diare dan muntah-muntah serta tubuh lemas. Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Namun tentu saja, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Salah satu cara mencegah hypokalemia adalah dengan rutin konsumsi buah pisang, kok bisa?
Pisang kaya akan Kalium
Mencegah penurunan kadar kalium tubuh alias hipokalemia bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium, salah satunya buah pisang. Dalam satu buah pisang, terkandung nutrisi seperti kalium, karbohidrat, protein, serat, magnesium, mangan, serta vitamin A, B, dan C. Nyatanya, kandungan nutrisi dalam buah pisang bisa memberi manfaat untuk kesehatan tubuh.
Kalium adalah senyawa elektrolit yang sangat penting untuk kerja saraf dan otot, terutama otot jantung. Kalium bertugas untuk mengatur tekanan darah. Kadar kalium di dalam tubuh akan dikendalikan oleh ginjal. Jika kadar kalium berlebihan, ginjal membuang kalium dari dalam tubuh melalui keringat atau melalui urine.
Kadar kalium dalam tubuh bergantung pada kadar natrium dan magnesium. Kelebihan natrium dalam tubuh meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap kalium, sedangkan kekurangan magnesium dapat disertai hipokalemia. Jika kadar kalium kurang, maka hal ini bisa menyebabkan otot melemah, aritmia, serta gangguan fungsi jantung.
Baca Juga: Hal yang Terjadi ketika Seseorang Idap Kandungan Kalium Tinggi
Orang yang mengidap penyakit hipokalemia dalam kasus yang tidak terlalu parah dapat diresepkan suplemen kalium. Suplemen ini bisa yang dikonsumsi secara oral atau mungkin melalui infus. Namun, beberapa makanan adalah sumber kalium yang cukup baik, misalnya buah pisang.
Buah pisang dikenal sebagai salah satu sumber kalium yang cukup baik dan memiliki rasa yang pasti disukai oleh siapapun. Dengan mengonsumsi satu buah pisang seberat 118 gr saja, kamu sudah mendapat asupan 422 mg atau 12 persen kebutuhan kalium harian.
Jika dikatakan terbaik, sebetulnya masih banyak jenis makanan lain yang memiliki lebih tinggi kalium di dalamnya. Makanan tersebut, antara lain:
- Kentang;
- Ubi jalar;
- Kerang;
- Bayam;
- Kacang-kacangan;
- Alpukat;
- Buah ara;
- Kiwi;
- Jeruk;
- Tomat;
- Susu;
- Selai kacang; dan
- Gandum.
Baca Juga: Waspada, Ini 2 Komplikasi yang Terjadi karena Hiperkalemia
Pengobatan Hipokalemia
Dibutuhkan cara berbeda untuk mengobati hipokalemia, tergantung jenis gejala yang berkembang. Secara garis besar, kekurangan kalium diobati dengan beberapa hal ini:
- Mengobati penyebab kekurangan kalium. Jika kondisi ini terjadi akibat diare dan muntah-muntah, maka dokter memberikan obat-obatan untuk mengatasi diare dan muntah-muntah. Jika kalium banyak terbuang melalui urine, maka beberapa jenis obat yang mungkin akan diresepkan adalah:
- Penghambat enzim pengubah angiotensin (angiotensin converting enzyme inhibitors). Penghalang reseptor angiotensin II (angiotensin receptor blockers).
- Golongan diuretik hemat kalium. Kelompok obat ini bisa tetap berfungsi sebagai diuretik, namun tidak menyebabkan pengeluaran kalium melalui urine. Contoh obat dari golongan ini adalah triamteren dan amilorida.
- Golongan aldosteron antagonis selektif.
Sementara itu, guna mengembalikan kadar kalium, pengidapnya bisa diresepkan suplemen kalium yang dikonsumsi secara oral atau infus yang umumnya adalah kalium klorida (KCl). Bagi pengidap hipokalemia yang juga menderita batu kalsium dalam tubuh atau pengidap asidosis berat, dapat mengonsumsi kalium sitrat sebagai pengganti kalium klorida.
Baca Juga: Jenis Pengobatan untuk Mengatasi Hiperkalemia
Apabila kamu mengalami gejala yang mirip hiperkalemia, tidak ada salahnya untuk bicara dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk memastikannya. Pakai fitur Talk to A Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!