Konsumsi Minyak Zaitun Bisa Cegah 5 Penyakit Ini
Halodoc, Jakarta - Minyak zaitun atau olive oil kerap dianggap sebagai minyak tersehat yang memiliki segudang manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Dari segi medis, minyak zaitun juga berkhasiat dalam mencegah penyakit-penyakit tertentu. Berikut manfaat minyak zaitun dalam mencegah berbagai macam penyakit!
Baca juga: Apa Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan?
Manfaat Minyak Zaitun dalam Mencegah Berbagai Macam Penyakit
Minyak zaitun merupakan minyak alami yang diekstraksi dari buah zaitun. Minyak baik yang satu ini mengandung 24 persen lemak jenuh, omega-6, serta asam lemak omega-3. Selain asam lemak omega-3, minyak zaitun mengandung asam oleat yang sangat sehat, yang diyakini mampu membantu tubuh dalam mengurangi peradangan.
Minyak zaitun mengandung banyak lemak baik dibanding dengan minyak lainnya. Dalam satu sendok makan minyak zaitun mengandung sekitar 11 gram lemak tak jenuh tunggal, serta 1 gram lemak tak jenuh ganda. Di samping itu, jika dilihat perbandingannya dibanding dengan minyak biasa lainnya, minyak biasa hanya mengandung 0,1 gram lemak tak jenuh tunggal, serta 0,25 gram lemak tak jenuh ganda.
Baca juga: Wow, Ternyata Minum Minyak Zaitun Itu Menyehatkan!
Bisa dikatakan bahwa minyak zaitun memiliki 5-10 kali jumlah lemak baik yang diperlukan oleh tubuh. Ini sejumlah penyakit yang bisa dicegah dengan mengonsumsi minyak zaitun:
- Kolesterol Tinggi
Manfaat minyak zaitun yang pertama adalah dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Minyak zaitun mengandung campuran antioksidan yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), serta mempertahankan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Jika ingin mencoba manfaat yang satu ini, kamu bisa mengonsumsi minyak zaitun sebanyak dua sendok makan per hari. Jika tidak suka dengan rasanya, kamu bisa mencampurkannya dengan salad.
- Penyakit Jantung
Kandungan polifenol dalam minyak zaitun berperan dalam mencegah penyakit jantung. Dengan mengonsumsi sebanyak empat sendok makan minyak zaitun setiap hari, mampu mencegah terjadinya serangan jantung. Selain rutin mengonsumsi minyak zaitun, kamu dapat menjaga kesehatan organ jantung dengan konsumsi air mineral, berhenti merokok, kurangi asupan lemak dan garam, kelola stres dengan baik, rutin berolahraga, serta menjaga berat badan ideal.
- Tekanan Darah Tinggi
Minyak zaitun berperan dalam mengontrol tekanan darah yang dapat berujung pada tekanan darah tinggi serta penyakit jantung. Selain mengonsumsi minyak zaitun, menjaga tekanan darah normal dapat dilakukan dengan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang, berolahraga, berhenti merokok dan konsumsi alkohol, serta lakukan cek tekanan darah secara rutin.
- Kanker
Dengan melakukan pola makan sehat disertai dengan mengonsumsi minyak zaitun mampu meningkatkan kadar antioksidan di dalam tubuh, yang mampu mencegah timbulnya kanker. Meski dinilai baik, manfaat minyak zaitun yang satu ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
- Stroke
Selain rutin mengonsumsi minyak zaitun setiap hari. Stroke dapat dicegah dengan menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan berat badan, berolahraga secara rutin, serta menghentikan kebiasaan merokok.
Minyak Zaitun Bisa Cegah Obesitas
Selain mencegah penyakit, minyak zaitun juga bisa mencegah obesitas. Minyak zaitun aman dikonsumsi semua orang, karena tidak menambah berat badan, serta dapat mencegah obesitas. Kandungan antioksidan tinggi pada minyak zaitun dapat membantu pengolahan lemak dalam tubuh yang dapat berdampak baik dalam menjaga berat badan.
Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Kulit
Hal yang harus diketahui adalah, perhatikan penggunaan minyak zaitun pada pengidap diabetes, ibu hamil dan menyusui, serta seseorang yang tengah merencanakan melakukan prosedur operasi. Sebaiknya konsumsi minyak zaitun perlu dihindari pada kondisi-kondisi tersebut. Saat kamu mengalami sejumlah masalah kesehatan lain, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc guna mendapat penanganan yang tepat, ya!
Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2020. Coconut Oil vs. Olive Oil for Heart Health.
WebMD. Diakses pada 2020. What's in Your Olive Oil?