Kondisi Tubuh yang Terjadi saat Alami Anemia Sel Sabit
“Anemia sel sabit merupakan penyakit yang memengaruhi sel darah merah. Meski tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada cara untuk mengurangi risiko komplikasi dan meminimalisir timbulnya gejala.”
Halodoc, Jakarta – Anemia sel sabit atau sickle cell anemia adalah kondisi medis yang mempengaruhi produksi sel darah merah. Anemia sel sabit mempengaruhi sekitar lebih dari 275.000 bayi yang lahir di seluruh dunia setiap tahunnya.
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut, kamu juga bisa membaca artikel Fakta Mengenai Anemia Sel Sabit.
Beberapa kondisi yang terjadi pada tubuh saat mengalami anemia sel sabit. Simak Penjelasannya!
1. Kurangnya oksigen
Anemia sel sabit mempengaruhi kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, penderita sel sabit mudah lelah dan sesak napas. Kekurangan oksigen juga dapat memengaruhi kesehatan kulit, seperti membuatnya tampak pucat atau kuning. Dalam kasus yang parah, kekurangan oksigen dapat mempengaruhi organ vital seperti jantung dan paru-paru, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
2. Risiko infeksi
Anemia sel sabit dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Sel darah merah yang rusak dapat memengaruhi fungsi limpa. Limpa adalah organ yang membantu melawan infeksi dengan memproduksi sel darah putih.
Limpa bisa menjadi lebih kecil, mengurangi kemampuannya untuk melawan infeksi. Hal ini dapat membuat pasien sel sabit lebih rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan parasit.
3. Nyeri kronis
Pasien dengan anemia sel sabit sering menderita sakit kronis akibat pembuluh darah yang tersumbat. Rasa nyeri dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk tulang, persendian, dan otot. Nyeri kronis dapat memengaruhi kualitas hidup pasien dan membatasi mobilitasnya.
4. Risiko stroke
Pada pasien dengan anemia sel sabit, sel darah merah yang rusak dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan aliran darah ke otak.
Hal ini dapat menyebabkan stroke, kondisi medis yang serius dan bahkan dapat mengancam jiwa. Risiko stroke pada pasien dengan anemia sel sabit lebih tinggi daripada pada populasi umum.
5. Masalah kesehatan mental
Pasien dengan anemia sel sabit dapat mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Kondisi ini terjadi akibat rasa sakit kronis, gangguan tidur, dan pengaruh sosial dan ekonomi yang terkait dengan kondisi ini.
Komplikasi Anemia Sel Sabit pada Seluruh Tubuh
Beberapa komplikasi yang akan terjadi pada seluruh tubuh jika mengalami anemia sel sabit.
1. Krisis nyeri akut
Juga terkenal dengan istilah sel sabit atau krisis vaso-oklusif. Kondisi ini dapat terjadi tanpa peringatan ketika sel sabit menghalangi aliran darah. Orang menggambarkan rasa sakit ini sebagai tajam, intens, menusuk, atau berdenyut. Nyeri dapat menyerang hampir di mana saja di tubuh dan di lebih dari satu tempat sekaligus.
Area umum yang terkena nyeri meliputi perut, dada, punggung bagian bawah, atau lengan dan kaki. Penyebab krisis nyeri akut dapat berasal dari ketinggian, dehidrasi, penyakit, stres, atau perubahan suhu. Seringkali seseorang tidak mengetahui apa yang memicu krisis.
2. Nyeri kronis (jangka panjang)
Nyeri kronis sering terjadi, tetapi sulit untuk dijelaskan. Biasanya berbeda dengan nyeri krisis atau nyeri akibat kerusakan organ.
3. Pertumbuhan dan pubertas yang tertunda
Meskipun anemia, anak-anak yang menderita penyakit sel sabit juga dapat tumbuh dan berkembang lebih lambat daripada teman sebayanya. Mereka akan mencapai kematangan seksual penuh, tetapi ini mungkin tertunda.
4. Infeksi
Limpa penting untuk perlindungan terhadap jenis infeksi tertentu. Jika kamu memiliki penyakit sel sabit, limpa yang rusak meningkatkan risiko infeksi tertentu, termasuk klamidia, Haemophilus influenzae tipe B, salmonella, dan staphylococcus.
5. Masalah sendi
Sakit pada tulang pinggul dan, lebih jarang, sendi bahu, lutut, dan pergelangan kaki dapat menurunkan aliran oksigen dan mengakibatkan kondisi nekrosis avaskular atau aseptik, yang merusak sendi secara parah.
Gejala termasuk rasa sakit dan masalah dengan berjalan dan gerakan sendi. Seiring waktu, mungkin akan memerlukan obat pereda nyeri, pembedahan, atau penggantian sendi.
6. Masalah kehamilan
Kehamilan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serta pembekuan darah pada orang yang memiliki penyakit sel sabit. Selain itu, kondisi ini meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan bayi berat lahir rendah.
Memperingati Hari Sel Sabit Sedunia, harapannya dapat meningkatkan kesadaran terkait dengan tindakan pencegahan, pendeteksian dan pengobatan secara dini, serta mendukung para pengidap untuk bisa terus semangat dalam menjalani proses pengobatan.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan penanganan anemia sel sabit? Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Halodoc. Dengan Halodoc, kamu bisa membuat janji di rumah sakit terdekat. Jadi Jangan lupa download aplikasinya, ya!