Waspada, Kondisi Ini Harus Segera Memerlukan Tes Skrining Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Januari 2019
Waspada, Kondisi Ini Harus Segera Memerlukan Tes Skrining KesehatanWaspada, Kondisi Ini Harus Segera Memerlukan Tes Skrining Kesehatan

Halodoc, Jakarta - Pasti kamu pernah mendengar istilah medis “screening test”. Apa sih sebenarnya arti dari tes skrining ini? Singkatnya, tes skrining adalah penerapan serangkaian tes atau prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi potensi gangguan kesehatan atau penyakit tertentu pada seseorang.

Tujuan dari tes skrining adalah deteksi dini untuk mengurangi risiko penyakit atau memutuskan metode pengobatan yang paling efektif. Tes ini tidak masuk dalam kategori diagnostik, tetapi digunakan untuk mengidentifikasi populasi yang diharuskan untuk menjalani tes tambahan untuk menentukan ada atau tidaknya penyakit.

Tes skrining dapat dipertimbangkan jika terdapat prevalensi penyakit yang tinggi dengan potensi konsekuensi serius, kondisi penyakit memiliki riwayat alami dengan tahap laten dengan tanpa adanya gejala. Tidak lupa, pendeteksian bisa bermanfaat dalam meningkatkan kemungkinan hasil kesehatan yang menguntungkan dalam hal menurunkan angka morbiditas atau mortalitas suatu penyakit.

Baca juga: 5 Cara Tes Buta Warna yang Akurat

Kapan Tes Skrining Bisa Dilakukan?

Melakukan tes skrining pada orang-orang yang berada dalam kondisi sehat untuk mengambil sampel penyakit tanpa gejala dapat bermanfaat jika dilakukan pencegahan dini untuk meningkatkan prognosisnya. Tes ini juga bermanfaat bagi masyarakat luas jika identifikasi mengarah pada pencegahan primer dan sekunder.

Lalu, kapan tes skrining ini bisa dilakukan? Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi acuan kapan seseorang bisa melakukan tes skrining:

  • Mengalami kondisi kesehatan yang serius.

  • Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan praklinis.

  • Telah ada pemeriksaan skrining yang sesuai dan dapat diterima.

  • Ada pengobatan lanjutan yang mungkin bermanfaat.

  • Tersedia fasilitas untuk melakukan pemeriksaan dan diagnosis.

  • Telah disetujui oleh pasien untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Tes Kesuburan Sebelum Menikah, Perlukah?

Perlu diketahui, bahwa tes skrining harus dapat diterima oleh publik, sederhana, mudah diterapkan, dan memiliki hasil yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Dalam kaitannya dengan diagnosis, penyakit harus dapat diobati dengan perawatan yang tersedia. Tak boleh lupa, pengobatan dini yang dilakukan harus memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pengobatan pasien yang memiliki gejala terhadap penyakit yang diidapnya.

Jika diperlukan, ada pemeriksaan skrining lanjutan. Pasalnya, skrining satu kali disinyalir memiliki hasil yang terbatas, karena hanya sebagian kecilseringkali mereka yang berisiko yang dilakukan pemeriksaan. Skrining dapat mengambil sampel orang-orang dalam populasi yang baru saja terindikasi penyakit pada waktu tertentu untuk memeriksa kondisi lebih lanjut.

Pemeriksaan lanjutan pada interval yang ditentukan memiliki keuntungan yang lebih besar, karena mencakup lebih banyak populasi yang berisiko, termasuk pula orang-orang yang mengidap penyakit baru yang akan turut diperiksa ulang.

Baca juga: 6 Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Bayi Baru Lahir

Kategori Tes Skrining

Pada dasarnya, ada tiga kategori pemeriksaan skrining yang perlu diketahui, di antaranya:

  • Cocok untuk Skrining Tingkat Populasi

Tes ini dilakukan jika ada bukti yang kuat bahwa skrining terbukti efektif secara klinis dan hemat biaya untuk digunakan untuk pemeriksaan dalam tingkatan populasi. Biasanya, kategori ini hanya berlaku untuk rentang usia yang ditentukan.

  • Cocok untuk Keputusan Tingkat Individu

Tes ini dilakukan jika manfaat yang diberikan tidak melebihi risiko ada tingkatan populasi, tetapi tes bermanfaat untuk populasi yang berisiko tinggi. Selain itu, bisa juga karena beberapa bukti bahwa tes skrining efektif, tetapi efektivitas biayanya belum dievaluasi atau rasionya tidak menguntungkan.

  • Tidak Direkomendasikan untuk Dilakukan

Tes skrining tidak direkomendasikan untuk dilakukan jika tidak ada bukti yang cukup kuat untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan kegunaan tes tersebut. Selain itu, bisa juga ada bukti kuat yang menyatakan bahwa tes skrining tidak efektif, atau bahwa tes ini akan merugikan jika dilakukan.

Itu tadi informasi yang perlu kamu ketahui seputar tes kesehatan yaitu tes skrining. Kalau ingin mengetahui lebih banyak lagi, kamu bisa bisa download aplikasi Halodoc dan bertanya pada dokter. Atau menggunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan cek lab rutin. Semoga bermanfaat.