Kondisi Mata Bayi Prematur Bisa Dideteksi dengan Screening Retina, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Prematur adalah kondisi bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan yang belum cukup matang. Banyak pemeriksaan yang dilakukan ketika bayi dilahirkan secara prematur.
Hal ini diakibatkan bayi yang lahir prematur rentan terhadap gangguan kesehatan. Salah satu pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan mata. Bayi dengan kelahiran prematur rentan mengalami penyakit mata yang dikenal dengan Retinopathy of Prematurity.
Gangguan mata Retinopathy of Prematurity adalah kondisi yang biasa ditemukan pada bayi yang lahir prematur dan menyebabkan kondisi retina belum terbentuk dengan sempurna sehingga mudah rusak dan menyebabkan kebutaan. Cara untuk mencegah kondisi ini semakin parah dengan mendeteksi penyakit ini seperti menggunakan oftalmoskopi dan screening retina.
Baca juga: Penting untuk Diketahui, Screening Retina Harus Dilakukan Sejak Dini
Proses screening retina dilakukan dalam beberapa tahap untuk memastikan penyakit Retinopathy of Prematurity, seperti observasi, sinar laser, suntikan, dan bedah. Namun proses screening retina pada tiap bayi berbeda karena tahapan gangguan penyakit mata yang juga berbeda-beda pada tiap bayi.
Tidak ada salahnya untuk melakukan screening retina pada bayi yang dilahirkan prematur agar risiko gangguan penglihatan pada bayi bisa segera ditangani sejak dini. Lebih cepat gangguan mata diketahui maka lebih cepat penanganan dan tingkat kesembuhannya.
Sebaiknya ibu ketahui pengobatan yang bisa dilakukan untuk bayi dengan kondisi retinopathy of prematurity. Terapi laser dan krioterapi bisa menjadi pilihan ibu untuk mengatasi masalah gangguan mata ini. Kedua pengobatan ini dilakukan untuk menghancurkan pinggiran retina yang tidak memiliki pembuluh normal dan memperlambat pertumbuhan pembuluh darah abnormal.
Baca juga: Makanan Terbaik untuk Kesehatan Mata
Jenis Skrining Lainnya yang Perlu Dilakukan Bayi Prematur
Selain screening retina, ada beberapa jenis screening lagi yang perlu dilakukan pada bayi yang lahir secara prematur. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyakit maupun gangguan pada kesehatan bayi, di antaranya:
1. Screening USG Kepala
Bayi dengan kelahiran prematur berisiko mengalami perdarahan intraventrikular dan gangguan perkembangan neuron. Kondisi ini mengganggu perkembangan bayi seperti keterlambatan pergerakan saraf motorik dan intelektual. Sejak bayi dilahirkan secara prematur, ibu wajib melakukan screening USG kepala secara rutin hingga waktu normal seharusnya bayi dilahirkan.
2. Screening Tulang
Kelahiran yang lebih awal memengaruhi penyerapan nutrisi pada tubuh. Salah satu yang akan terpengaruh dengan penyerapan yang belum sempurna adalah kondisi tulang. Screening tulang menjadi hal yang cukup penting untuk mengetahui kesehatan tulang pada bayi. Kesehatan tulang dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi ke depannya.
3. Screening Telinga
Pemeriksaan telinga pada bayi yang dilahirkan secara prematur juga menjadi hal yang cukup penting untuk dilakukan oleh orangtua. Bayi dengan kelahiran prematur lebih rentan mengalami gangguan pada telinga dibandingkan anak yang dilahirkan sesuai dengan usia kandungan. Tidak ada salahnya untuk meminta tim medis melakukan screening ini agar ibu bisa mengatasi gangguan yang ada pada telinga sejak dini.
Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah kelahiran prematur pada kehamilan. Salah satunya adalah menjaga kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan dengan memenuhi asupan nutrisi dan gizi selama masa kehamilan.
Jangan lupa untuk mengonsumsi cairan yang cukup agar jumlah air ketuban dalam batas normal. Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Jika kamu memiliki keluhan pada masa kehamilan, gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: 4 Cara Jaga Kesehatan Mata Anak
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan