Komplikasi yang Disebabkan Rheumatoid Arthritis Bagi Bumil

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 April 2021
Komplikasi yang Disebabkan Rheumatoid Arthritis Bagi BumilKomplikasi yang Disebabkan Rheumatoid Arthritis Bagi Bumil

Halodoc, Jakarta - Rheumatoid arthritis atau yang lebih dikenal dengan istilah radang sendi merupakan penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehatnya sendiri. Kondisi ini memicu sejumlah keluhan, di antaranya bengkak, nyeri, dan sensasi kaku pada sendi. Meskipun kondisi ini umum dialami oleh wanita berusia 40–60 tahun, tetapi rheumatoid arthritis pada ibu hamil juga umum dialami. Berikut ini penjelasan selengkapnya!

Baca juga: Kritis Memilih Anti Nyeri Untuk Radang Sendi

Rheumatoid Arthritis pada Ibu Hamil, Ini Komplikasi yang Bisa Terjadi

Rheumatoid arthritis pada ibu hamil merupakan kondisi yang umum terjadi. Kondisi tersebut dipicu oleh perubahan hormon yang cukup drastis, disertai dengan penurunan sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil. Jika sudah begitu, sejumlah gejala radang sendi pun muncul. Pada ibu hamil, gejala radang sendi ditandai dengan rasa lelah berlebihan, serta efek peradangan lain, seperti pembengkakan, nyeri, dan sensasi kaki pada sendi.

Nah, jika sejumlah gejala yang muncul dibiarkan begitu saja tanpa penanganan, maka bukan hal yang tidak mungkin kalau komplikasi rheumatoid arthritis saat hamil terjadi. Membiarkan gejala radang sendi akan membuat sejumlah tanda tersebut berkembang, dan memicu sejumlah komplikasi berikut ini:

1. Meningkatkan Risiko Terjadinya Gangguan Tidur

Selain pola makan sehat, dan konsumsi suplemen atau multivitamin yang dibutuhkan, ibu hamil juga perlu menjaga kualitas tidur dengan baik. Tidur cukup mampu mengurangi rasa lelah, mengembalikan stamina, meningkatkan konsentrasi, menyeimbangkan kondisi kandungan, serta memperbaiki suasana hati.

Saat rheumatoid arthritis pada ibu hamil terjadi, gangguan tidur seperti insomnia sangat rentan dialami. Radang dan pembengkakan pada otot serta sendi menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa, sehingga pengidapnya sulit melakukan aktivitas sehari-hari, tidak terkecuali saat sedang beristirahat.

2. Meningkatkan Risiko Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Bayi lahir dengan berat badan rendah terjadi jika ia memiliki bobot tubuh kurang dari 2,5 kilogram. Bayi dengan kondisi ini bisa saja memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, hanya saja ia memiliki bobot tubuh yang rendah. 

Baca juga: Cara Bedakan Nyeri Akibat Artritis dan Asam Urat

3. Meningkatkan Risiko Bayi Terlahir Prematur

Melahirkan secara prematur kurang dari 37 minggu menjadi komplikasi rheumatoid arthritis saat hamil selanjutnya. Jika gejala radang sendi pada ibu hamil terjadi secara berkepanjangan, ibu akan mengalami rasa sakit di beberapa bagian akibat otot atau persendiannya bengkak, sehingga memicu kontraksi dini.

4. Meningkatkan Risiko Terjadinya Preeklampsia

Preeklampsia menjadi salah satu gangguan kesehatan yang dipicu rheumatoid arthritis pada ibu hamil. Kondisi ini termasuk komplikasi paling serius yang terjadi selama masa kehamilan, yang rentan dialami oleh ibu hamil dengan sistem kekebalan tubuh rendah.

Baca juga: Kucing Juga Bisa Terkena Arthritis, Ini Cara Merawatnya

Itulah beberapa kondisi yang menjadi komplikasi rheumatoid arthritis saat hamil. Untuk mencegah sejumlah kondisi yang tidak diinginkan, ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit terdekat selama masa kehamilan. Melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan dapat mencegah atau menangani adanya gangguan kehamilan sedari dini, sehingga komplikasi tidak sampai terjadi.

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2021. How Having Lupus and RA Affects Pregnancy.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about rheumatoid arthritis during pregnancy.
MedicineNet. Diakses pada 2021. Can Rheumatoid Arthritis Affect Pregnancy?