Koma Bisa Terjadi Bertahun-Tahun, Mengapa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Januari 2019
Koma Bisa Terjadi Bertahun-Tahun, Mengapa?Koma Bisa Terjadi Bertahun-Tahun, Mengapa?

Halodoc, Jakarta - Koma adalah sebuah keadaan tidak sadar akibat minimnya aktivitas otak. Orang koma sebenarnya masih hidup, tapi tidak dapat dibangunkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Mata orang koma akan tertutup dan tidak responsif terhadap lingkungan sekitarnya. Tanda lainnya berupa napas tidak teratur, tidak menanggapi suara atau rasa sakit, tidak ada respons anggota tubuh (kecuali gerakan refleks), dan tidak dapat melakukan refleks dasar seperti batuk dan menelan.

Baca Juga: Cedera Kepala yang Bisa Sebabkan Amnesia

Apa Penyebab Orang Koma?

Sebagian orang koma bisa bernapas sendiri, tapi sebagian yang lain membutuhkan mesin untuk membantu proses bernapas. Orang koma akan mendapatkan kesadaran kembali secara bertahap walaupun pada kasus yang parah, orang koma baru sadar setelah beberapa minggu. Saat sadar, orang koma biasanya mengalami keadaan vegetatif atau kesadaran minimal.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan koma. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan koma sementara atau koma berkepanjangan. Berikut di antaranya:

  1. Cedera otak traumatis. Cedera otak traumatis sering disebabkan oleh tabrakan lalu lintas atau tindakan kekerasan.

  2. Stroke. Pasokan darah yang berkurang mengganggu kerja otak dan berisiko menyebabkan stroke hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini dapat terjadi akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

  3. Tumor yang bersarang di otak atau batang otak dapat menyebabkan koma.

  4. Diabetes disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia). Akibatnya, diabetes juga dapat menyebabkan koma.

  5. Kekurangan oksigen. Orang-orang yang telah diselamatkan akibat tenggelam atau diresusitasi setelah serangan jantung mungkin tidak terbangun karena kekurangan oksigen ke otak.

  6. Infeksi seperti ensefalitis dan meningitis menyebabkan pembengkakan atau peradangan otak, sumsum tulang belakang, atau jaringan yang mengelilingi otak. Kasus infeksi yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak atau koma.

  7. Kejang yang terjadi mendadak dan berlangsung lama dapat menyebabkan koma.

  8. Racun. Paparan racun, seperti karbon monoksida atau timbal, dapat menyebabkan kerusakan otak dan mengalami koma.

  9. Narkoba dan alkohol. Overdosis pada obat-obatan atau alkohol dapat menyebabkan koma.

Baca Juga: Risiko Fatal di Balik Cedera Kepala

Apa Saja Jenis-Jenis Koma?

Selain ciri-ciri dan faktor penyebab koma, terdapat pula beberapa jenis koma tergantung dari seberapa parah kecelakaan atau sakit yang dialami pengidapnya. Antara lain:

  1. Status Vegetatif (VS)

VS diakibatkan oleh cedera otak yang parah. Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan berinteraksi dengan lingkungan meskipun dalam keadaan sadar. Seseorang dalam keadaan ini dapat membuka mata secara spontan atau sebagai respons terhadap stimulasi. Respons umum terhadap rasa sakit ada, seperti peningkatan detak jantung, peningkatan pernapasan, atau berkeringat.

  1. Minimally Responsive State (MR)

MR banyak terjadi pada pengidap cedera otak traumatis parah. Pengidap koma jenis ini tidak lagi dalam keadaan VS, sehingga dapat menunjukkan refleks primitif dan kesadaran stimulasi lingkungan meskipun kemampuan mengikuti perintah sederhana belum optimal.

  1. Mutisme Akinetik

Mutisme akinetik adalah kondisi neurobehavioral yang dihasilkan ketika jalur otak rusak. Hal ini menghasilkan jumlah minimal gerakan tubuh, sedikit atau tidak sama sekali bicara spontan, dan jarang memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah.

  1. Sindrom Terkunci

Sindrom terkunci adalah kondisi neurologis langka di mana pengidapnya sadar dan mampu berpikir, tapi secara fisik tidak dapat menggerakkan bagian tubuh mana pun kecuali mata.

  1. Kematian Otak

Kematian otak dapat disebabkan oleh cedera otak yang parah. Ketika kematian otak terjadi, otak tidak menunjukkan tanda-tanda fungsinya.

Baca Juga: 6 Efek Gegar Otak Ringan yang Perlu Diketahui

Banyak orang secara bertahap pulih dari koma. Namun, beberapa orang yang pulih dalam waktu lama dan mungkin mengalami kecacatan. Apabila kamu memiliki sanak saudara atau teman yang mengalami koma, tanya dokter Halodoc untuk mengetahui lebih jauh seputar koma. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!