Ketoprofen: Manfaat, Aturan Minum, dan Efek Sampingnya
“Ketoprofen bekerja dengan cara menghalangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan zat yang bertanggung jawab pada peradangan. Manfaat obat ini yaitu mengobati osteoarthritis, radang sendi, dan kondisi lain yang menyebabkan peradangan.”
Halodoc, Jakarta – Ketoprofen merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan masalah kesehatan seperti nyeri ringan hingga sedang.
Obat ini bekerja dengan cara menghalangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan zat yang bertanggung jawab pada peradangan. Ketoprofen tersedia dalam bentuk kapsul oral, yang konsumsinya perlu mendapatkan resep dari dokter.
Lantas, apa saja manfaat, aturan minum, dan efek sampingnya? Yuk, cari tahu pada artikel berikut ini!
Manfaat Ketoprofen untuk Mengobati Penyakit
Ketoprofen biasanya diresepkan untuk mengobati osteoarthritis, radang sendi, dan kondisi lain yang menyebabkan peradangan. Kondisi tersebut termasuk:
- Rheumatoid arthritis: Arthritis autoimun yang menyerang lapisan sendi.
- Ankylosing arthritis: Radang sendi yang mempengaruhi tulang belakang.
- Sindrom reiter: Kondisi yang menyebabkan pembengkakan di beberapa area tubuh.
- Bursitis bahu: Peradangan pada kantung berisi cairan yang disebut bursa.
- Asam urat: Arthritis yang disebabkan oleh penumpukan asam urat.
Sementara itu, ketoprofen non-resep digunakan untuk mengobati sakit ringan dan nyeri akibat sakit kepala, kram menstruasi, sakit gigi, nyeri otot, dan demam.
Resep ketoprofen dapat digunakan untuk mengobati kondisi tersebut, tergantung pada tingkat keparahan dan jika tidak ada pilihan obat lain.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa, ketoprofen juga efektif untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Bahkan kemampuan ketoprofen untuk meredakan nyeri dinilai lebih baik, jika dibandingkan ibuprofen dan diklofenak.
Aturan Minum Obat Ketoprofen
Dosis umum yang biasanya diberikan yaitu:
- Dewasa: 50 mg, 4 kali sehari, dengan dosis maksimal 300 mg/ hari. Dosis ini untuk mengatasi nyeri sendi, peradangan sendi, serta nyeri pasca operasi ortopedi.
- Dewasa: 25-50 mg, setiap 6-8 jam, sesuai kebutuhan. Dosis ini untuk mengatasi nyeri ringan, sedang, dan nyeri akibat dismenore.
Kamu harus mengonsumsi ketoprofen persis seperti yang diresepkan dokter. Hindari mengambil dosis yang lebih besar, lebih kecil, atau dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang ditentukan dokter. Karena alasan ini, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter di Halodoc, sebelum mengonsumsi obat.
Jika ketoprofen mengganggu kondisi perut, kamu dapat meminumnya setelah makan. Telan kapsul secara utuh, hindari merusak bentuk kapsul saat dikonsumsi.
Apabila kamu melewatkan satu dosis, maka minumlah segera setelah ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu minum obat berikutnya, maka sebaiknya lewati yang terlewat, kemudian minum dosis berikutnya.
Hindari menggandakan dosis obat. Sebab jika kamu mengonsumsi terlalu banyak ketoprofen, kemungkinan terjadi gejala overdosis. Gejalanya dapat berupa sakit perut, muntah, mengantuk, dan gangguan pernapasan.
Selain ketoprofen, kamu bisa juga mengonsumsi obat pereda nyeri lainnya. Beberapa rekomendasi obatnya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri yang Ampuh di Apotek”.
Efek Samping Setelah Mengonsumsi Ketoprofen
Efek samping ketoprofen terdiri dari yang umum, berat, dan jarang.
1. Efek samping umum
Efek samping yang umum dan ringan biasanya akan hilang dalam beberapa hari setelah kamu mulai mengonsumsi ketoprofen. Efek samping yang umum berupa:
- Sakit perut.
- Sembelit.
- Diare.
- Pusing atau sakit kepala ringan.
- Kantuk.
- Kehilangan selera makan.
- Sakit kepala.
Dokter akan meresepkan ketoprofen jika ia mengetahui bahwa manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko efek sampingnya.
2. Efek samping berat
Kamu harus segera memberitahu dokter jika mengalami efek samping berat dan serius. Efeknya berupa:
- Peningkatan tekanan darah.
- Serangan jantung atau stroke.
- Pingsan.
- Detak jantung terasa cepat.
- Perubahan pendengaran, seperti telinga berdenging.
- Perubahan mental atau suasana hati, termasuk kebingungan dan depresi.
- Sakit kepala persisten atau parah.
- Perubahan penglihatan, termasuk penglihatan kabur.
- Sakit perut, bisul, atau pendarahan.
- Gejala gagal jantung. Seperti kaki atau pergelangan kaki bengkak, kelelahan yang tidak biasa, penurunan berat badan yang tidak biasa atau tiba-tiba.
- Gejala masalah hati. Seperti menguningnya kulit atau bagian putih mata, nyeri di bagian atas perut, gatal.
3. Efek samping jarang tapi serius
Beberapa efek samping ketoprofen yang sangat jarang tapi serius adalah:
- Mudah berdarah atau memar.
- Masalah pada ginjal, misalnya penurunan jumlah urine.
- Tanda-tanda infeksi. Seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan nyeri, tubuh.
- Gejala meningitis, seperti leher kaku dan demam yang tidak dapat dijelaskan.
- Anafilaksis. Reaksi alergi yang sangat parah.
Itulah yang perlu diketahui tentang manfaat, aturan minum, dan efek samping obat ketoprofen. Jika mendapat resep ketoprofen dari dokter, kamu bisa membelinya dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2024. What to Know About Ketoprofen.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. What to Know About Ketoprofen.
Drugs. Diakses pada 2024. Ketoprofen.
Healthline. Diakses pada 2024. Ketoprofen, Oral Capsule.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan