Ketahui Waktu yang Tepat Membawa Anak yang Demam ke Dokter
Halodoc, Jakarta - Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam anak secara mandiri di rumah. Meski begitu, ibu tetap harus lebih cermat dan waspada dalam memantau kondisi demam Si Kecil. Terlebih jika demam tak kunjung membaik, semakin parah, atau disertai gejala lainnya. Lalu, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk membawa anak demam ke dokter?
Perlu diketahui bahwa demam pada anak tidak selalu berbahaya dan sebagian besar dapat mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Namun, jika demam tak kunjung turun setelah beberapa hari, padahal telah melakukan berbagai upaya perawatan di rumah, ibu harus mulai mempertimbangkan untuk membawa anak ke dokter, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Waspadai Demam Naik Turun Petanda Gejala 3 Penyakit Ini
Waspadai Gejala yang Muncul Bersamaan dengan Demam Anak
Ibu dianjurkan untuk segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, terlebih lagi jika demam pada anak muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti:
-
Gejala dehidrasi, seperti diare, muntah-muntah, bibir kering, menangis tanpa keluar air mata, tidak mau makan atau menyusu, menjadi jarang atau tidak buang air kecil sama sekali.
-
Kejang.
-
Anak tampak sangat lemas.
-
Pingsan atau lebih sering mengantuk.
-
Sakit kepala berat.
-
Sesak napas.
-
Kulit pucat atau tampak kebiruan.
-
Demam tinggi tak kunjung mereda setelah 2 hari, atau justru semakin parah.
Jika masih bingung kapan sebenarnya anak yang demam perlu dibawa ke dokter segera, ibu bisa download dan manfaatkan aplikasi Halodoc untuk bertanya-tanya seputar demam anak pada dokter lewat chat. Jika dokter menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, ibu dapat gunakan aplikasi Halodoc juga untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit.
Baca juga: Demam Saat Hamil? Ini Obat yang Aman
Setelah dokter menentukan penyebab demam anak, pengobatan akan diberikan sesuai penyebabnya. Jika kondisi anak sangat lemah dan sulit dirawat di rumah, dokter mungkin akan menyarankan agar anak dirawat secara intensif di rumah sakit, guna memantau kondisinya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Pertolongan Pertama untuk Demam pada Anak
Untuk memastikan apakah anak mengalami demam atau tidak, ibu perlu melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer, bukan sekadar perabaan dengan tangan. Anak dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celsius atau lebih. Sebagai langkah pertolongan pertama, coba lakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Kompres Hangat
Untuk menurunkan demam anak, coba berikan kompres pada tubuh anak dengan menggunakan kain yang sudah direndam di dalam air hangat. Kompres dapat ditempatkan pada area kulit dahi, dada, perut, atau ketiak anak saat ia tidur atau berbaring. Diamkan kompres tersebut sekitar 20-30 menit di tubuh anak. Jangan lupa untuk mengganti kompres ketika mulai kering dan pantau suhu tubuh anak secara berkala setiap 1-2 jam sekali.
2. Berikan Makanan dan Minuman yang Cukup
Pastikan kebutuhan makanan dan cairan anak tercukupi untuk mencegahnya dari dehidrasi. Jika ibu masih memberikan Si Kecil ASI eksklusif, pastikan ia disusui sesering mungkin. Namun, jika ia sudah mengonsumsi MPASI atau makanan padat, ibu bisa melanjutkan pemberian ASI sambil memberikan cukup air putih atau teh hangat. Berikan juga makanan dalam porsi sedikit tetapi sering, agar ia tidak merasa mual.
Jika anak sudah cukup besar, ibu bisa memberinya makanan atau minuman yang menyejukkan, seperti yoghurt dingin dan es krim. Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi, makanan atau minuman seperti itu bisa membantu mendinginkan tubuh dari dalam.
Baca juga: 5 Tanda Anak Demam Harus Dibawa ke Dokter
3. Jaga Suhu Kamar
Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman bagi anak yang sedang demam. Menyalakan pendingin ruangan boleh-boleh saja, tapi pastikan suhu tidak terlalu dingin. Jika anak merasa kedinginan, matikan pendingin ruangan atau kipas angin di kamar tidurnya.
4. Berikan Obat Penurun Panas
Jika dirasa perlu, ibu dapat menggunakan obat penurun panas anak, seperti paracetamol. Namun, dosis paracetamol harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak atau sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.