Ketahui tentang Varian Kappa, Mutasi Virus COVID-19 Terbaru
“Virus corona terus bermutasi dan menghasilkan beberapa varian baru. Salah satu jenis yang telah masuk ke Indonesia adalah varian Kappa. Disebut-sebut jika varian baru ini lebih menular dan mudah menginfeksi seseorang.”
Halodoc, Jakarta – Virus corona adalah penyebab terjadinya penyebaran penyakit COVID-19, terus bermutasi di banyak negara. Belakangan ini yang dikabarkan belum lama terdeteksi di Indonesia adalah varian virus Delta dan Kappa. Meski begitu, belum banyak orang yang paham betul tentang varian Kappa penyebab COVID-19 ini. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan ini!
Apa Itu Varian Kappa Penyebab COVID-19?
Varian Kappa adalah strain virus mutan ganda yang dikenal juga dengan B.1.167.1. Virus corona yang telah bermutasi ini telah menimbulkan tanda bahaya dan disebut-sebut lebih mudah untuk menular. Disebutkan jika varian baru ini telah terdeteksi di beberapa wilayah Indonesia, yaitu DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.
Baca juga: Kenali Varian Alpha, Beta, dan Delta dari Virus COVID-19
Mutasi ganda ini terdiri dari dua varian virus, termasuk mutasi E484Q yang dipercaya dapat menyebar dengan cepat, mirip dengan varian yang menyebar di Brazil dan Afrika Selatan. Lalu, ada mutasi L452R yang membantu virus lolos dari respons sistem imunitas di tubuh. Maka dari itu, penting untuk menekan penyebarannya.
Varian Kappa dikategorikan oleh WHO masuk dalam Variant of Interest (VOI). Hal ini karena genomnya memiliki mutasi dengan implikasi fenotipik yang telah ditetapkan atau diduga. Virus ini telah diidentifikasi sebelumnya menyebabkan penularan yang menyebabkan cluster COVID-19, atau telah terdeteksi di banyak negara.
Varian Kappa Disebut Lebih Menular
Beberapa epidemiolog menyebut jika varian ini lebih mudah menyebar dan menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh. Seseorang yang mengidapnya dapat menimbulkan gejala menyerupai campak dan mampu masuk ke tubuh walau hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang mengidapnya. Meski begitu, efektivitas penularan dan kemampuannya untuk menghindari sistem imun masih terus diteliti.
Varian Kappa penyebab COVID-19 ini tercatat telah menyebar ke 27 negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Australia. Bahkan, Italia melaporkan lonjakan yang cukup tinggi dalam satu bulan terakhir terhadap serangan varian baru ini. Tercatat, Italia telah mengumumkan terjadi lebih dari 100.000 kematian sejak Februari tahun lalu.
Jika kamu ingin memastikan tubuh tengah terserang virus corona atau tidak, pemesanan Swab Antigen atau PCR bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc, lho. Hanya dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan, termasuk pemeriksaan COVID-19, bisa dilakukan. Unduh aplikasinya sekarang juga!
Baca juga: Varian Delta COVID-19 Rentan Serang Anak, Ini Faktanya
AstraZeneca Dipercaya Ampuh Cegah Varian Kappa
Dikutip dari studi yang dilakukan University of Oxford, disebutkan jika AZ dapat memberikan perlindungan terhadap varian Delta dan Kappa. Studi ini menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam serum dari orang yang sudah pulih dan serum dari orang yang divaksinasi untuk menetralkan virus corona yang telah bermutasi tersebut.
Studi tersebut juga menyebutkan jika netralisasi terhadap varian Delta dan Kappa sebanding dengan yang terjadi pada varian Alpha dan Gamma. Hal ini memberikan indikasi awal jika tingkat perlindungan yang sama dapat dicapai untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19 untuk beberapa mutasi.
Baca juga: Ketahui Efektivitas Vaksin COVID-19 dari Varian Alpha hingga Delta
Maka dari itu, penting untuk mendapatkan vaksin guna mencegah penyebaran dari virus corona, terutama varian Delta dan Kappa yang rentan menyebabkan penyakit COVID-19. Tentu saja kamu tidak inginkan jika orang-orang tersayang di sekitarmu tertular penyakit ini gara-gara diri kamu? Selain vaksin, perlu juga untuk selalu melakukan protokol kesehatan dan mengonsumsi vitamin.
Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. Tracking SARS-CoV-2 variants.
The Quint. Diakses pada 2021. Four New COVID Variants on Watchlist Apart From Delta Plus: Report.
Reuters. Diakses pada 2021. Delta, Kappa variants surge in Italy to nearly 17% of cases, says health institute.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan