Ketahui Proses Pembentukan Bayi Tabung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Agustus 2021
Ketahui Proses Pembentukan Bayi Tabung Ketahui Proses Pembentukan Bayi Tabung

Program bayi tabung diawali dengan pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar tubuh. Sperma yang dipilih adalah sperma yang berkualitas. Sebelum pembuahan di luar tubuh dilakukan, terlebih dahulu dilakukan dulu inseminasi dengan memasukkan sperma ke dalam rahim lewat kateter. Bila gagal, baru pembuahan di luar tubuh dilakukan.”


Halodoc, Jakarta –  Bayi tabung adalah proses kehamilan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Untuk melakukan prosedur ini, sel telur akan diambil dari calon ibu kemudian dibuahi. Setelah itu, sel telur yang sudah dibuahi akan dipindahkan ke dalam rahim calon ibu yang nantinya akan menjadi kehamilan. 

 

Meski terdengar sederhana, proses bayi tabung jauh lebih sulit dan melibatkan persiapan yang cukup panjang. Bayi tabung alias in vitro fertilization (IVF) sering menjadi pilihan bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalani program bayi tabung sampai menghasilkan kehamilan? Baca selengkapnya di sini 

 

Baca juga: Ini Serba-Serbi Bayi Tabung yang Perlu Diketahui

 

Prosedur Bayi Tabung yang Perlu Dipahami 

Umumnya, bayi tabung menjadi pilihan bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak. Prosedur ini juga sering menjadi harapan bagi pasangan yang sudah lama menikah dan sudah mencoba berbagai cara, tetapi masih belum mendapatkan momongan. 

 

Tadi sudah disinggung kalau program bayi tabung diawali dengan pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar tubuh tepatnya di dalam sebuah tabung. Program bayi tabung ini dilakukan di sebuah laboratorium berteknologi tinggi. 

 

Proses ini bertujuan untuk mengawinkan sperma dan sel telur di dalam sebuah cawan khusus yang berisi medium tertentu. Sebelum proses pembuahan dimulai, petugas akan meminta sperma dari calon ayah. 

 

Baca juga: 5 Hal Ini Menunjukkan Tanda Kehamilan yang Sehat

 

Nantinya, sperma tersebut akan digunakan untuk membuahi. Sebelum proses pembuahan dilakukan, petugas laboratorium akan memilih sperma terbaik, sehingga bisa meningkatkan peluang kehamilan terjadi. 

 

Memilih sperma yang berkualitas juga membantu kelancaran proses kehamilan. Sperma akan dicuci dan diperiksa di laboratorium. Setelah sperma dipastikan baik, akan terlebih dahulu dicoba melakukan inseminasi, yaitu proses memasukkan sperma tersebut langsung ke dalam rahim ibu. 

 

Jika sudah tiga kali percobaan tetap gagal, maka proses inseminasi akan dihentikan. Baru setelah itu dokter akan melanjutkan program bayi tabung dengan mengambil beberapa sel telur ibu untuk dibuahi di laboratorium. Setelah pengambilan sel telur, dalam tiga sampai lima hari, proses dilanjutkan dengan inkubasi untuk memantau terjadinya pembuahan norma hingga membentuk embrio.

 

Baca juga: Begini Proses Bayi Tabung di Laboratorium

 

Selama proses ini, calon ibu akan disuntikkan hormon-hormon tertentu dan diminta untuk mengonsumsi obat khusus. Jika pembuahan berhasil, embrio akan kembali ditanamkan ke dalam rahim ibu. Setelah dua minggu, calon ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan mengetahui apakah kehamilan berhasil atau tidak. 

 

Jika pembuahan atau bayi tabung berhasil, calon ibu akan menjalani proses hamil seperti perempuan pada umumnya, yaitu 9 bulan 10 hari.  Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses bayi tabung.

 

Selama menjalani proses bayi tabung, biasanya calon ibu akan disarankan untuk menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin, mulai dari menjalani pola hidup sehat, menjaga kandungan, mengonsumsi vitamin, serta rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. 

 

Cari tahu lebih lanjut mengenai program bayi tabung atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kehamilan lewat aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi ini, kamu bisa mendapatkan informasi kesehatan lain terkait perencanaan kehamilan dan strategi untuk menjalani kehamilan melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga, ya!

 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. In vitro fertilization (IVF).
American Pregnancy Association. Diakses pada 2021. In Vitro Fertilization: IVF.
Web MD. Diakses pada 2021. Infertility and In Vitro Fertilization.