Ketahui Prosedur untuk Diagnosis Kanker Paru
Halodoc, Jakarta - Setelah merenggut nyawa Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pembahasan tentang kanker paru kiat menguat. Seperti namanya, kanker paru adalah kondisi ketika sel kanker terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini banyak dialami oleh mereka yang memiliki kebiasaan merokok.
Kendati demikian, kanker paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok. Terutama pada orang yang sering terpapar asap rokok dari orang lain atau zat kimia di lingkungan kerjanya. Semakin awal diketahui, keberhasilan pengobatan pun semakin tinggi.
Sayangnya, kanker paru-paru sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar. Sejumlah gejala yang dapat dirasakan pengidap kanker paru-paru adalah:
-
Batuk kronis.
-
Batuk darah.
-
Penurunan berat badan drastis.
-
Nyeri dada dan tulang.
-
Sesak napas.
Baca juga: Sutopo Wafat, Ketahui 4 Hal Tak Terduga yang Bisa Sebabkan Kanker Paru
Bagaimana Mendiganosisnya?
Ketika datang dengan gejala yang diduga kanker paru-paru, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada saluran pernapasannya, yaitu dengan mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop. Selanjutnya, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, yaitu:
-
Foto Rontgen dada, untuk melihat lokasi kelainan dan kondisi tumor pada paru-paru.
-
CT scan atau MRI, untuk mengetahui ukuran dan letak tumor secara lebih detail, serta melihat kondisi jaringan lain di sekitar organ paru-paru.
-
Biopsi jaringan paru-paru, yaitu pengambilan sampel jaringan paru untuk mendeteksi jenis kanker yang terjadi. Biopsi juga dapat menggunakan sampel jaringan kelenjar getah bening yang membesar. Biopsi akan dilakukan oleh dokter paru dengan bantuan endoskopi, yaitu alat berupa selang kecil berkamera, yang dimasukkan ke saluran pernapasan. Prosedur ini disebut bronkoskopi. Selain itu, biopsi juga bisa dilakukan dengan jarum halus yang ditusukkan melalui dinding dada.
Melalui hasil tes-tes tersebut, ditambah pemeriksaan PET scan bila diperlukan, dokter dapat mengetahui jenis dan stadium kanker paru-paru. Dengan mengetahui jenis serta stadium kanker, dokter paru dapat menentukan langkah pengobatan yang tepat untuk pengidap.
Baca juga: Hentikan Kebiasaan Merokok untuk Mencegah Kanker Paru
Selain pemeriksaan untuk mengetahui keberadaan kanker, dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan penyebab serta penyakit lainnya yang menyertai kanker paru-paru, seperti:
-
Tes darah, untuk mendeteksi infeksi.
-
Pemeriksaan dahak, untuk mendeteksi kemungkinan infeksi di saluran pernapasan.
-
Spirometri, untuk menilai fungsi organ paru-paru.
-
Punksi pleura, yaitu penyedotan cairan di ruang antara selaput paru-paru.
Pemeriksaan Juga Bertujuan untuk Mengetahui Stadium
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif mengidap kanker paru-paru, dokter kemudian akan menentukan stadium kanker paru yang diidap. Ada 4 stadium kanker paru-paru, yaitu:
-
Stadium I. Pada stadium ini, kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar atau organ sekitarnya.
-
Stadium II. Pada stadium ini, kanker masih berada di dalam paru-paru, namun telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
-
Stadium III. Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang letaknya jauh dari paru-paru atau bagian tubuh lainnya, seperti batang tenggorok (trakea), kerongkongan, atau pembuluh darah utama di jantung.
-
Stadium IV. Pada stadium ini, kanker telah menyebar di kedua paru-paru dan organ lain yang letaknya jauh dari paru-paru, seperti otak dan hati. Kanker juga telah menyebabkan penumpukan cairan di dalam selaput paru-paru (pleura).
Baca juga: Waspadai 7 Gejala Kanker Paru Ini Sejak Dini
Itulah sedikit penjelasan tentang kanker paru. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan