Ketahui Prosedur Tes COVID-19 pada Anak
Halodoc, Jakarta - Prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi virus corona atau COVID-19 lebih banyak disorot untuk orang dewasa. Tidak heran, karena memang gangguan kesehatan ini menunjukkan gejala yang lebih nyata pada orang dewasa, terlebih lansia. Namun, bukan berarti anak tidak bisa mengalaminya.
Sayangnya, kasus COVID-19 pada anak masih belum menjadi sorotan utama. Padahal, imunitas anak yang masih terus berkembang dan belum sebaik orang dewasa. Mereka pun sama rentan dan berisikonya terserang penyakit ini.
Oleh karena itu, tidak hanya pada orang dewasa, prosedur tes COVID-19 untuk anak juga penting guna mengetahui apakah mereka mengidap penyakit tersebut, terlebih dengan adanya klaster orang tanpa gejala atau kerap disingkat OTG.
Prosedur Tes COVID-19 pada Anak
Saat ini, ada 3 jenis tes COVID-19 utama yang tersedia, yaitu:
- Tes Molekuler. Jenis tes molekuler yang paling umum digunakan untuk mendeteksi COVID-19 adalah polymerase chain reaction (PCR) yang memiliki tingkat keakuratan yang sangat tinggi. Tes PCR juga sudah disahkan dan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan dianggap sebagai standar untuk menentukan apakah seorang anak terinfeksi COVID-19 aktif atau tidak. Tes ini menggunakan metode usap hidung dan tenggorokan untuk pengambilan sampel uji.
- Tes Antigen. Jenis tes diagnostik COVID-19 lainnya yang bisa digunakan adalah tes antigen. Tes ini menggunakan metode usap hidung atau tenggorokan. Hasil tes antigen positif umumnya bisa diandalkan. Bila hasil tes antigen negatif, tes PCR mungkin diperlukan agar ibu bisa memastikan Si Kecil tidak terinfeksi COVID-19.
- Tes Antibodi. Tes antibodi atau serologi memeriksa sampel darah anak untuk menemukan protein khusus yang disebut antibodi. Tubuh membuat protein tersebut untuk melawan virus, seperti SARS-CoV-2, virus yang menjadi penyebab COVID-19. Jadi, tes antibodi bisa memberitahu apakah anak pernah terinfeksi COVID-19 di masa lalu, bahkan meskipun tidak ada gejala.
Masalahnya, prosedur tes covid untuk anak mungkin terlihat menakutkan. Apalagi dengan prosedur swab yang mengharuskan lubang hidung atau tenggorokan mereka dimasuki alat panjang. Sudah pasti, mereka akan melakukan penolakan ketika ibu mengajak untuk menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Awas, Ini 8 Mitos Virus Corona yang Menyesatkan
Namun, sebenarnya, samakah prosedur pemeriksaan COVID-19 pada orang dewasa dan pada anak? Sampai saat ini, tidak ada batasan usia untuk tes swab, tetapi kondisi tertentu membuat proses swab menjadi sulit pada bayi.
Bagaimana Proses Tes Swab pada anak?
Tes swab COVID-19 pada anak sama seperti tes pada orang dewasa, yaitu nasal swab yang dilakukan untuk mengecek penyakit pernapasan seperti flu. Petugas medis akan mengambil sampel dari saluran pernapasan hidung dan tenggorokan. Caranya seperti berikut:
- Anak diminta meniup napas melalui hidung untuk memastikan tak ada sumbatan.
- Dengan mendongakkan kepala, petugas akan memasukkan alat swab berbentuk cotton bud dengan tangkai panjang, lalu disapukan dan diputar hingga mencapai bagian belakang hidung selama beberapa detik.
- Setelah itu, anak diminta untuk membuka mulut lebar kemudian dimasukkan alat swab hingga mencapai belakang tenggorokan tanpa menyentuh lidah.
- Alat swab kemudian dimasukkan ke dalam tabung khusus, lalu dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan PCR.
Baca juga: Cegah COVID-19, Orang Sehat Tidak Perlu Pakai Masker?
Bagi anak yang melakukan kontak dekat dengan pengidap, pengujian terbaik dilakukan setidaknya empat hari setelah paparan, kecuali apabila anak menunjukkan adanya gejala. Kontak dekat yang dimaksud berarti berada kurang dari 1 meter selama setidaknya 15 menit dari seseorang yang telah terpapar virus COVID-19.
Sebelum melakukan pemeriksaan, ada baiknya ibu bertanya terlebih dahulu pada dokter spesialis anak. Gunakan saja aplikasi Halodoc, jadi ibu bisa tanya jawab dengan dokter seputar masalah kesehatan anak di mana saja dan kapan saja. Jika dokter menganjurkan ibu untuk menjalani tes COVID-19, ibu juga bisa langsung melakukan buat janji di Halodoc.
Agar prosedur tes covid untuk anak tidak lagi menjadi hal yang menakutkan, ada baiknya ibu dan ayah memberikan pendampingan dan dukungan. Berikan kata-kata yang menenangkan bahwa pemeriksaan ini tidak akan lama dan tidak menyakitkan, agar anak mendapatkan kembali rasa percaya diri dan keberaniannya.
Baca juga: Alami Gejala Corona, Ini Alasan Sebaiknya Lakukan Cek Online
Bagi sebagian besar anak, akan muncul ketakutan tersendiri ketika menjalani pemeriksaan tersebut, karena mereka beranggapan bahwa diri mereka sedang terinfeksi virus corona. Beritahukan mereka bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar, oleh karenanya dilakukan pemeriksaan untuk membuktikan. Selalu berikan perhatian dan waktu serta katakan pada anak bahwa ibu dan ayah selalu ada untuk membantu.
Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2021. Should Your Child be Tested for COVID-19?
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA. Diakses pada 2021. Panduan Klinis Tata Laksana COVID-19 pada Anak, Edisi 2 (21 Maret 2020).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan