Ketahui Prosedur Operasi Transplantasi Paru
Halodoc, Jakarta - Paru-paru termasuk dalam salah satu organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Karena fungsinya yang penting bagi kelangsungan hidup seseorang, tubuh yang sehat dan terjaga dengan baik juga akan berpengaruh besar bagi organ yang satu ini.
Baca juga: Idap Fibrosis Paru, Perlukah Transplantasi Paru?
Hidup sehat guna melindungi organ paru-paru salah satunya dengan menjaga kondisi udara di sekitar dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari paparan asap rokok atau polusi udara. Karena paparan udara yang kotor dapat membuat fungsi paru-paru jadi berantakan. Nah, bagaimana jika paru-paru seseorang dinyatakan rusak? Apakah prosedur operasi transplantasi paru dapat dilakukan?
Metode Transplantasi Paru, Metode Pembedahan Besar yang Penuh Risiko
Karena operasi transplantasi paru merupakan metode pembedahan besar, tentu saja tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Operasi ini dilakukan guna menggantikan paru-paru seseorang yang sudah dalam keadaan rusak, dengan paru-paru yang sehat.
Lalu, dari mana organ paru-paru didapatkan? Organ ini didapatkan dari seseorang yang telah meninggal, atau dari seseorang yang masih hidup, tentunya dengan kesepakatan dan kesediaan seseorang untuk mendonorkan paru-parunya tanpa paksaan.
Baca juga: Begini Proses Transplantasi Hati Dilakukan
Ini Persiapan yang Dilakukan Sebelum Melakukan Transplantasi Paru
Operasi transplantasi tidak serta merta dapat dilakukan. Penerima dan pemberi donor paru harus melewati beberapa prosedur guna melihat kecocokan dari paru yang akan didonorkan. Namun, hal tersebut akan tergantung dari kesehatan peserta transplantasi, golongan darah, kesehatan secara menyeluruh, ukuran paru-paru yang didonorkan, dan tingkat keparahan kerusakan paru-paru peserta.
Selain serangkaian pemeriksaan di atas, peserta juga harus melakukan serangkaian tes laboratorium, sampai pemeriksaan MRI. Peserta juga dianjurkan untuk menjalani konseling emosional dan finansial guna memastikan apakah peserta siap oleh efek samping yang akan dihadapi. Nah, jika sudah menjalani serangkaian pemeriksaan, prosedur operasi transplantasi paru baru dapat dilakukan.
Begini Proses Prosedur Operasi Transplantasi Paru Dilakukan
Peserta dan pendonor harus memiliki karakteristik paru-paru yang sama untuk melakukan prosedur ini. Kemudian dokter akan membentuk tim spesialis yang terdiri dari ahli paru-paru, ahli anestesi, dan ahli penyakit menular. Lalu, peserta akan memakai pakaian khusus, kemudian dipasangkan infus dan anestesi. Berikut prosedur operasi transplantasi paru dilakukan:
-
Selang akan dipasangkan pada hidung dan dimasukkan ke tenggorokan peserta sebagai alat bantu napas.
-
Kateter akan dipasangkan agar kandung kemih tetap dalam posisi kosong.
-
Mesin jantung dan paru akan dipasangkan sebagai alat pemompa darah dan pengoksidasi darah selama berlangsungnya proses transplantasi.
-
Kemudian sayatan dibuat sebagai jalan keluar dari paru-paru.
-
Jika paru-paru yang didonorkan dapat bekerja dengan baik, kemudian paru-paru dipasangkan.
-
Kemudian sayatan ditutup kembali ketika proses telah selesai.
Baca juga: Begini Prosedur Transplantasi Liver
Peserta kemudian akan terbangun di ruang pemulihan setelah obat bius hilang. Prosedur transplantasi paru ini biasanya akan memakan waktu selama 4-8 jam untuk satu paru yang ditransplantasi. Sementara untuk kasus dua paru sekaligus, akan memakan waktu selama 12 jam. Bahayanya, paru-paru yang didonorkan justru dapat menyebarkan penyakit lain yang berasal dari pendonor sebelumnya.
Parahnya, kehilangan nyawa bisa menjadi efek samping paling menakutkan yang dapat terjadi. Untuk itu, selalu jaga kesehatan organ penting yang satu ini, ya! Jika kamu merasa ada yang salah dengan paru-parumu, kamu bisa berdiskusi langsung dengan membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Penanganan yang tepat bisa mencegah kamu dari komplikasi berbahaya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasinya segera!