Ketahui Porsi Makan yang Tepat untuk Diberikan pada Kucing
Halodoc, Jakarta - Kucing adalah hewan karnivora, artinya asupan daging adalah menu wajib dalam makanannya. Kucing tidak pernah menjadi vegetarian, karena ia mengandalkan protein sebagai sumber energi utama. Kucing membutuhkan tingkat protein yang lebih tinggi dalam makanannya dibandingkan anjing. Daging juga menyediakan tiga nutrisi yang dibutuhkan kucing, yaitu taurin, asam arakidonat, dan vitamin A.
Supaya kucing tetap sehat, kamu perlu memberi makan kucing dengan porsi makan dan nutrisi yang seimbang. Makanan kucing yang lengkap dan berkualitas baik harus diberikan dengan hati-hati agar mereka mendapatkan nutrisi seimbang yang dibutuhkan kucing. Selain itu, makanan juga harus enak dan diberikan dengan porsi makan yang tepat sesuai pertumbuhannya.
Baca juga: Jangan Sepelekan Cakaran Kucing, Ini Dampaknya
Porsi Makan untuk Kucing
Jika kamu bertanya-tanya, seberapa banyak porsi makan yang harus diberikan ke kucing? Pertama-tama kamu harus mengetahui ras, aktivitas, dan gaya hidupnya. Cara terbaik memulai mengatur porsi makan kucing yaitu mengikuti pedoman pada kemasan makanan kucing.
Perlu diketahui bahwa pedoman dan jumlah makanan yang dibutuhkan kucing bisa saja bervariasi, tergantung pada ukuran kucing dan tingkat aktivitasnya. Maka itu, kamu perlu mengetahui berat badan kucing secara teratur. Berat badan digunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan porsi makan yang kamu berikan pada kucing.
Porsi makan juga bisa disesuaikan berdasarkan tahap kehidupan kucing, dengan apa yang mereka butuhkan pada berbagai usia dan tahap perkembangan. Selain energi, kucing membutuhkan tingkat protein, vitamin, mineral, dan lemak dalam makanannya sesuai dengan usianya. Tahapan hidup kucing yaitu:
- Anak kucing: 0-12 bulan.
- Kucing dewasa: 1 - 7 tahun.
- Kucing senior: Lebih dari 7 tahun.
- Kucing geriatri: Di atas 11 tahun.
Baca juga: Bolehkah Memelihara Kucing saat Hamil? Temukan Jawabannya di Sini!
Pola Makan Anak Kucing
Anak kucing mulai makan makanan pada sejak usia tiga minggu. Makanan pertamanya harus lembut dan mudah dicerna. Makanan kering harus direndam dalam air atau susu anak kucing (ingatlah untuk tidak memberikan susu sapi kepada anak kucing karena bisa mengganggu kesehatan perutnya).
Makanan ini harus diberikan dalam jumlah kecil, karena induknya masih memberi makan anak-anaknya. Perut anak kucing juga masih kecil, tapi sekitar delapan minggu anak kucing akan makan lima kali per hari dalam porsi kecil.
Pola Makan Kucing Dewasa
Banyak kucing dewasa yang suka makan sepanjang hari dan enggan dibatasi. Kucing dewasa makan antara 8 hingga 16 kali sehari jika diberi kesempatan. Jika kamu membiarkan kucing untuk “merumput” atau ngemil dan makan terus-terusan, sebaiknya tinggalkan makanan kering untuk dimakan sewaktu ia ingin makan.
Pertimbangkan untuk menentukan porsi atau jatah makan kucing di awal hari, dengan begitu kamu tidak tergoda untuk memberi makan yang berlebihan. Kebanyakan kucing mengetahui seberapa banyak mereka perlu makan, tapi ada juga kucing yang menyukai makanan mereka dan akan terus meminta makan lebih banyak.
Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahaya Bulu Kucing untuk Ibu Hamil
Pola Makan Kucing Senior
Semakin tua kucing, maka pola makannya perlu diubah untuk memenuhi kebutuhannya yang lebih dewasa. Kamu perlu memperhatikan tingkat aktivitas kucing yang mulai melambat.
Meskipun kebutuhan energi kucing geriatri tidak berkurang banyak, namun tubuh mereka lebih sulit untuk mencerna protein dan lemak. Selain itu, kucing yang lebih tua biasanya memiliki masalah gigi, entah itu gigi ompong ataupun sakit mulut karena penyakit gigi. Dengan menyesuaikan porsi makan kucing senior, akan membuatnya lebih mudah untuk mencerna makanan dan tetap sehat.
Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai pertimbangan dalam memberi porsi makan pada kucing. Jika kucing kesayangan kamu mengalami gangguan kesehatan akibat kesalahan pola makan, kamu dapat berdiskusi pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasinya sekarang juga!