Ketahui Pilihan Metode Persalinan untuk Calon Ibu
Halodoc, Jakarta - Menyambut kehadiran sang buah hati setelah dinanti selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Namun, tentu ada rasa kekhawatiran yang terselip di balik bahagia yang besar. Apakah melahirkan akan sesakit yang diceritakan orang? Bagaimana jika tidak bisa melahirkan secara normal? Lalu, masih ada seribu pertanyaan lain yang berkecamuk di benak.
Persalinan memang menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi ibu yang baru saja dikaruniai sang buah hati. Inilah mengapa, sangat penting untuk ibu mengetahui apa saja sebenarnya metode persalinan yang bisa ibu pilih untuk menyambut Si Kecil ke dunia nanti. Berikut ini beberapa di antaranya:
Persalinan Pervaginam
Orang awam menyebut metode ini dengan bersalin normal, yaitu jenis persalinan paling umum dan dirasa paling aman. Metode persalinan ini bisa terjadi secara natural atau terkadang membutuhkan bantuan epidural atau induksi. Kebanyakan persalinan pervaginam cenderung terjadi antara kehamilan 38 hingga 40 minggu.
Baca juga: Tahapan Pembukaan pada Persalinan yang Perlu Diketahui
Melalui metode persalinan normal, ibu bisa lebih cepat pulih dari stres pascapersalinan, sehingga bisa segera kembali ke rumah bersama sang buah hati. Kemungkinan infeksi dalam proses persalinan ini cenderung lebih rendah dibandingkan dengan metode lainnya. Bayi pun memiliki kemungkinan mengalami masalah pernapasan lebih rendah jika lahir secara pervaginam.
Persalinan Alami
Metode ini cukup populer di kalangan ibu hamil, karena tidak ada prosedur medis atau terapi invasif yang terlibat, prosesnya pun terjadi dengan cara yang paling alami. Berbagai latihan dan posisi menjadi perhatian khusus selama menjalani prosedur persalinan dengan cara ini. Biasanya, ibu akan didampingi oleh seorang bidan selama proses berlangsung, bisa dilakukan di rumah jika memang persiapannya telah matang. Melahirkan di air atau water birth dapat membantu mengurangi nyeri persalinan merupakan cara paling alami dan tanpa rasa sakit.
Baca juga: Ini 20 Istilah Persalinan yang Perlu Diketahui Ibu
Persalinan Caesar
Metode persalinan dengan operasi Caesar biasanya dilakukan apabila ibu mengalami komplikasi kehamilan, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara alami atau pervaginam. Dalam metode ini, bayi dilahirkan dengan membuat sayatan pada perut ibu atau melalui proses pembedahan untuk mengeluarkan bayi dari rahim.
Beberapa kondisi kehamilan yang mengharuskan ibu melahirkan melalui operasi Caesar termasuk preeklampsia, kehamilan prematur, bayi dengan berat lahir rendah, ibu mengidap diabetes, terjadi gawat janin dan terjadi masalah pada plasenta.
Persalinan Pervaginam Setelah Caesar (VBAC)
Ingin melakukan persalinan pervaginam setelah sebelumnya melahirkan dengan operasi Caesar? Cara ini dikenal dengan istilah Vaginal Birth After Cesarean atau VBAC. Memang, dahulu dikatakan bahwa ibu yang telah melahirkan secara Caesar tidak bisa lagi melahirkan pervaginam pada kehamilan berikutnya. Akan tetapi, dengan berkembangnya teknologi, kondisi ini bukan lagi tak mungkin.
Baca juga: 3 Perawatan Tubuh yang Bisa Dilakukan Usai Melahirkan
Setiap metode persalinan memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Ibu hanya perlu memilih yang sesuai dengan kondisi kehamilan dan janin dalam kandungan. Jangan lupa untuk selalu bertanya pada dokter kandungan, sehingga ibu bisa mendapatkan penanganan yang terbaik dan terbebas dari komplikasi pascapersalinan.
Sekarang, ibu tidak lagi perlu keluar rumah untuk bisa bertanya jawab dengan dokter. Ada aplikasi Halodoc yang bisa ibu pakai setiap saat. Tinggal download saja aplikasi Halodoc di ponsel ibu, sekarang tidak sulit lagi berobat ke rumah sakit terdekat atau beli obat tanpa perlu ke apotek.