Ketahui Perbedaan Antisosial dan Asosial, Ini Penjelasannya
“Antisosial dan asosial merupakan perilaku menjauhi kerumunan sosial. Antisosial adalah seseorang yang bertentangan atau memusuhi masyarakat. Seementara asosial adalah seseorang yang tidak ingin terlibat dengan masyarakat.”
Halodoc – Jakarta, Antisosial dan asosial adalah dua istilah yang sering terucap untuk menggambarkan orang yang tidak suka keluar dan sering berbicara dengan orang lain. Mereka adalah kelompok yang menikmati kebersamaannya sendiri dalam kenyamanan rumah, selalu sendirian dan tidak keberatan menghabiskan waktu sendirian seringkali memanggilnya agak aneh.
Menjadi antisosial dan asosial keduanya terkait dengan ketidaksukaan dan menghindari situasi sosial dan berada di masyarakat umum. Namun, keduanya sebenarnya memiliki arti yang sangat berbeda, seperti yang terlihat pada awalan dari kedua kata tersebut. Dalam konteks psikologi klinis, antisosial dan asosial mempunyai makna yang berbeda.
Apa itu Antisosial?
Gangguan kepribadian antisosial adalah kondisi kesehatan mental seseorang yang memanipulasi, menyalahgunakan, atau melanggar hak orang lain dalam jangka waktu panjang. Perilaku ini seringkali bersifat kriminal. Gangguan kepribadian antisosial biasanya tidak terdiagnosis sebelum usia 18 tahun. Namun beberapa gejala dapat muncul pada masa kanak-kanak atau awal masa remaja.
Mengidentifikasi gangguan kepribadian antisosial sejak dini dapat membantu mengatasi segala hal buruk yang terjadi sedini mungkin. Gangguan kepribadian antisosial sulit untuk diobati, tetapi bagi pada sebagian orang, pengobatan dan tindak lanjut dapat mengupayakannya dengan terapi bicara dan obat-obatan.
Apa itu Asosial?
Asosial merupakan perilaku seseorang yang tidak mampu untuk mengidentifikasi atau berempati dengan orang lain. Asosial merupakan sesuatu yang inheren dalam kepribadian seseorang. Mereka hidup terisolasi, menarik diri dari masyarakat, dan pada dasarnya tidak mau berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain dengan cara apapun.
Menjadi asosial adalah sifat, bukan pilihan. Orang yang asosial adalah mereka yang pada umumnya tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan orang lain, tetapi itu lebih merupakan bagian dari diri mereka daripada pilihan yang mereka buat. Orang-orang ini merasa seolah-olah mereka lebih baik sendirian. Perilaku asosial dapat menjadi gejala gangguan kepribadian antisosial (ASPD) dan bahkan psikosis.
Bedanya Antisosial dan Asosial
Perbedaan antisosial dan asosial dapat mengetahuinya melalui beberapa aspek sebagai berikut:
1. Faktor Penyebab
Gangguan kepribadian antisosial seringkali tidak jelas penyebabnya. Faktor genetik dan lingkungan seperti kekerasan semasa kanak-kanak dapat menyebabkan perilaku antisosial. Seseorang yang mempunyai orang tua antisosial atau pecandu alkohol memiliki risiko lebih tinggi. Di sisi lain, laki-laki juga lebih berisiko memiliki sifat antisosial daripada wanita.
Sedangkan gangguan kepribadian asosial terjadi karena adanya faktor kerentanan genetik dan peristiwa kehidupan tertentu yang mungkin berdampak pada kepribadian seseorang.
2. Tanda atau Ciri
Perilaku antisosial menunjukkan permusuhan aktif terhadap masyarakat, dan dalam beberapa kasus dapat bermanifestasi dalam bentuk gangguan kepribadian. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung tidak percaya terhadap orang terdekatnya.
Sedangkan asosial menunjukkan penarikan dengan sikap ketidakpedulian, dari masyarakat. Asosial adalah ciri kepribadian akibat dari kurangnya motivasi untuk terlibat dalam interaksi dan aktivitas sosial, atau preferensi yang kuat untuk aktivitas menyendiri.
3. Tindakan Perilaku
Asosialitas juga merupakan istilah dalam dunia kesehatan mental klinis, karena kadangkala dapat bermanifestasi menjadi gejala skizofrenia, gangguan kepribadian menghindar, atau gangguan spektrum autisme. Namun bagi seseorang yang menunjukkan asosialitas, psikolog sering menggunakan istilah non-sosial, tidak sosial, dan tidak tertarik secara sosial, tapi bukan antisosial.
Seseorang antisosial belum tentu asosial. Meskipun antisosial dapat menunjukkan pada sifat asosial, namun antisosial juga dapat menjadi orang yang cerdas, menawan, dan menyenangkan untuk diajak bergaul. Nyatanya, mereka bisa sangat menyanjung, tetapi bisa juga manipulatif. Ditambah dengan antagonisme terhadap tatanan sosial, seseorang antisosial biasanya menunjukkan kurangnya empati. Sebaliknya, orang yang asosial tidak mau bersosialisasi.
4. Dampak
Perilaku antisosial adalah gejala utama gangguan kepribadian antisosial (ASPD), yang umumnya terkenal sebagai sosiopatik. Sedangkan perilaku asosial dapat menjadi gejala autisme, skizofrenia, atau depresi kronis, meskipun biasanya lebih merupakan ciri kepribadian.
Penting untuk memahami perbedaan antara perilaku antisosial dan asosial. Orang antisosial mungkin pemalu atau memiliki kecemasan sosial, sedangkan orang asosial acuh tak acuh terhadap interaksi sosial.
Tidak ada yang buruk dan tidak ada yang salah maupun benar. Namun, memahami perbedaannya dapat membantu kamu merangkai interaksi dengan orang lain dengan cara yang lebih positif.
Jika kamu ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu dapat menghubungi dokter melalui Halodoc. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja unduh aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.
Referensi:
Choosing Therapy. Diakses pada 2023. Asocial vs. Antisocial Behavior: Understanding the Differences
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Antisocial personality disorder
Mental Health.gov. Diakses pada 2023. Antisocial Personality Disorder
Owlcation. Diakses pada 2023. A Guide to Understanding Asocial Introverts
The Swaddle. Diakses pada 2023. The Difference Between ‘Asocial’ and ‘Antisocial’
The List. Diakses pada 2023. Asocial Vs. Antisocial: What’s The Difference?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan