Ketahui Penyebab Pruritus pada Pengidap Gagal Ginjal Kronis
Halodoc, Jakarta - Pruritus, dikenal dengan pruritus uremik adalah keluhan yang umum terjadi pada pengidap gagal ginjal kronis. Namun, gangguan gatal ini tidak pernah dikeluhkan oleh pengidap gagal ginjal akut. Ketika terjadi, pengidap merasakan gatal yang hebat sehingga keinginan menggaruk menjadi tidak tertahankan.
Tingginya kadar ureum pada pengidap gagal ginjal kronis diyakini menjadi penyebab utama terjadinya pruritus. Meski begitu, beberapa hal ini bisa memicu terjadinya gangguan biokimia sistemik yang mengacu pada rasa gatal karena pruritus.
-
Xerosis atau Kulit Kering
Xerosis atau kulit kering sering disebut kulit uremik. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti atrofi, kulit menjadi kering dengan warna kekuningan. Kulit mengering disebabkan uremia yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada maturasi korneosit.
Meski begitu, muncul pula dugaan bahwa kulit kering pada pengidap gagal ginjal kronis terjadi karena penurunan kandungan air pada bagian epidermis kulit, penurunan volume pada atrofi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Hamil Berisiko Terkena Pruritus
-
Meningkatkan Kadar Histamin pada Plasma
Histamin dirilis oleh kelenjar mast yang memberikan rangsangan kepada reseptor H1 di bagian serat C spesifik. Pruritus menyebabkan jumlah basofil maupun sel mast mengalami peningkatan. Sementara itu, konsentrasi serum histamin lebih tinggi pada pengidap yang telah mengeluhkan gatal pada kulit dibandingkan dengan pengidap yang tidak mengalami keluhan gatal.
-
Meningkatnya Konsentrasi Fosfat, Kalsium, dan Magnesium pada Kulit
Meningkatnya konsentrasi fosfat, kalsium, dan magnesium pada kulit ditandai adanya endapan mikro magnesium fosfat dan kalsium yang menimbulkan reaksi gatal. Pasalnya, magnesium disekresi di dalam ginjal, oleh karena itu jika ada kelainan pada organ ginjal, maka akan terjadi kelebihan magnesium.
Sementara itu, turut terjadi proses asidosis metabolik pada pengidap gangguan ginjal kronis yang membuat kerusakan tulang akibat pH asam. Akibatnya, terjadi sekresi berlebih fosfor dan kalsium dari tulang ke jaringan tubuh, termasuk kulit.
Baca juga: Begini Cara Mencegah dan Pengobatan Pruritus
-
Hipervitaminosis A
Sebenarnya, belum bisa dibuktikan secara pasti hubungan antara hipervitaminosis A dengan munculnya gatal pada kulit. Namun, hal ini sudah pasti membuat kulit menjadi kering yang berujung pada terjadi rasa gatal. Pasalnya, vitamin A termasuk jenis vitamin yang larut dalam lemak dan tidak ikut disekresikan saat pengidap menjalani perawatan hemodialisis.
-
Terjadinya Proliferasi pada Sel Mast Kutan
Pada pengidap gagal ginjal kronis yang mengalami pruritus, ditemukan banyak sel mast pada bagian kulit. Hal ini disebabkan karena meningkatkan konsentrasi plasma pada hormon paratiroid. Penyebab lainnya karena respon yang diberikan tubuh terhadap rusaknya kulit karena rasa gatal.
Baca juga: Inilah 6 Faktor Picu Pruritus
Itu tadi beberapa penyebab pruritus yang mungkin terjadi pada pengidap gangguan ginjal kronis. Jangan sepelekan gejala apa pun yang kamu alami dalam tubuh, karena bisa jadi itu adalah indikasi bahwa kamu sedang mengalami penyakit serius. Sebaiknya, segera tanyakan pada dokter supaya kamu segera mendapatkan penanganan dan tubuh senantiasa terlindungi dari penyakit yang membahayakan.
Supaya lebih mudah, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc. Kapan saja kamu ingin bertanya pada dokter, klik pilihan Tanya Dokter. Kalau kamu ingin membeli obat dan vitamin, klik layanan Beli Obat. Terakhir, kalau ingin melakukan tes kesehatan rutin, pilih layanan Cek Lab. Semua bisa dengan aplikasi Halodoc. Yuk, download sekarang!