Ketahui Penyebab dan Faktor Risiko Hepatitis D
“Penting untuk mewaspadai faktor risiko hepatitis D. Salah satunya adalah melakukan hubungan intim yang tidak aman.”
Halodoc, Jakarta – Hepatitis D adalah salah satu jenis hepatitis yang disebabkan oleh hepatitis D virus (HDV). Penting untuk memahami penyebab dan faktor risiko hepatitis D agar kamu bisa terhindar dari penyakit ini.
Salah satu fakta unik tentang penyakit ini adalah, kamu hanya bisa terinfeksi hepatitis D jika terkena hepatitis B juga sebelumnya. Ingin tahu apa saja faktor risiko lainnya? Yuk simak pembahasan berikut ini!
Faktor Risiko Hepatitis D yang Perlu Diketahui
Ada beberapa faktor yang bisa membuat kamu lebih berisiko terkena hepatitis D, yaitu:
- Menggunakan obat-obatan suntik, terutama narkoba atau obat terlarang.
- Tinggal di suatu tempat di mana infeksi hepatitis B biasa terjadi.
- Tinggal serumah dengan seseorang yang mengidap hepatitis kronis.
- Memiliki banyak pasangan seksual.
- Pernah melakukan kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis D.
- Bekerja di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatann lainnya.
- Sedang menjalani cuci darah atau hemodialisis, perawatan menggunakan mesin untuk menggantikan tugas ginjal menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah.
- Melakukan seks anal atau berhubungan sesama jenis antar pria.
- Sering menerima banyak transfusi darah.
Selain itu, bayi yang lahir dari orangtua dengan hepatitis D juga lebih mungkin untuk tertular penyakit ini. Penyakit ini memang jarang ditularkan dari orangtua ke anak selama kelahiran, tetapi risiko tetap ada.
Kaitannya dengan Hepatitis B
Bicara soal penyebab secara umum, hepatitis D dapat menyebar melalui darah dan kontak seksual. Seperti dijelaskan di awal, kamu hanya bisa terkena hepatitis D jika mengidap infeksi hepatitis B atau terinfeksi keduanya secara bersamaan.
Ini karena virus hepatitis D membutuhkan bantuan partikel virus hepatitis B untuk menyebabkan infeksi. Jadi, dapat dikatakan bahwa salah satu faktor risiko utama hepatitis D adalah infeksi hepatitis B.
Kamu bisa mendapatkan infeksi hepatitis D jika kamu sudah memiliki infeksi hepatitis B. Jika kamu terserang hepatitis B dan D secara bersamaan, gejala kemungkinan akan lebih parah dibandingkan dengan hepatitis B saja. Ketika infeksi keduanya terjadi pada saat yang sama, ini disebut koinfeksi.
Sementara itu, ketika kamu sudah mengidap hepatitis B kronis dan kemudian tertular hepatitis D, ini disebut superinfeksi. Jika kamu mengidap hepatitis B dan tidak memiliki gejala apa pun, maka saat kam tertular hepatitis D, kamu akan mengalami beberapa gejala.
Kebanyakan orang yang tertular kedua virus menunjukkan gejala. Orang yang memiliki superinfeksi biasanya juga terus mengembangkan hepatitis D kronis selain hepatitis B kronis mereka
Orang dengan hepatitis B dan D juga memiliki prognosis yang lebih buruk secara keseluruhan, daripada mereka yang hanya mengidap hepatitis D.
Tips Pencegahan Hepatitis D
Belum ada vaksin untuk mencegah dan terapi antivirus efektif untuk mengobati hepatitis D. Pada beberapa kasus, pengidap hepatitis D akut dan kronis stadium akhir dianjurkan transplantasi hati.
Setelah memahami faktor risiko hepatitis D tadi, beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit:
- Dapatkan Vaksinasi Hepatitis B
Ada vaksin hepatitis B untuk semua anak. Orang dewasa yang berisiko tinggi terkena hepatitis D juga harus divaksinasi, seperti mereka yang menggunakan narkoba suntik seperti heroin atau kokain.
Vaksinasi biasanya diberikan dalam rangkaian tiga suntikan per enam bulan. Pastikan untuk menggunakan jarum steril setiap menyuntikkan obat.
- Lakukan Hubungan Intim yang Aman
Sebaiknya hindari tmelakukan hubungan intim tanpa kondom kecuali jika kamu yakin bahwa pasanganmu tidak terinfeksi hepatitis atau infeksi menular seksual lainnya. Hindari juga bergonta-ganti pasangan seksual.
- Hati-Hati saat Mendapatkan Tato dan Tindikan
Pergilah ke jasa pemasangan tato atau tindik yang tepercaya. Selain itu, penting untuk menanyakan bagaimana mereka membersihkan peralatan dan pastikan para karyawan menggunakan jarum steril.
Itulah pembahasan mengenai faktor risiko hepatitis D dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan. Jika kamu merasa memiliki risiko tinggi, segera download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit, guna berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan, ya.
Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2022. Causes and Risk Factors of Hepatitis D.
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Hepatitis D?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan