Ketahui Penyebab Air Ketuban Terlalu Sedikit pada Ibu Hamil
“Air ketuban yang terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Penyebab air ketuban sedikit di antaranya ketuban pecah dini hingga masalah pada plasenta.”
Halodoc, Jakarta – Air ketuban sedikit atau oligohidramnion dapat terjadi selama kehamilan. Kondisi tersebut terjadi ketika cairan ketuban lebih rendah dari yang diharapkan untuk usia kehamilan. Air ketuban adalah cairan seperti air yang melindungi bayi di dalam rahim.
Air ketuban berfungsi melindungi bayi dari infeksi dan kompresi tali pusar. Selain itu ia juga melindungi bayi saat bergerak dalam rahim. Fungsi air ketuban yang tidak kalah penting yaitu membantu bayi dalam mengembangkan sistem pencernaan, pernapasan, serta mengatur suhu tubuhnya.
Nah, mengingat air ketuban memiliki fungsi penting untuk kehidupan bayi di dalam kandungan, maka jumlahnya harus cukup.
Lantas, apa penyebab air ketuban sedikit pada beberapa ibu hamil?
Waspadai Penyebab Air Ketuban Sedikit pada Ibu Hamil
Air ketuban yang terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan bayi, atau menyebabkan komplikasi selama persalinan dan melahirkan.
Untuk itu, ibu hamil perlu mewaspadai penyebab air ketuban sedikit berikut ini agar dapat mengantisipasinya:
- Ketuban Pecah Dini
Kondisi ini terjadi saat kantong ketuban pecah atau mulai bocor sebelum persalinan benar-benar dimulai.
- Terjadi Masalah pada Plasenta
Plasenta berperang penting dalam mendistribusikan nutrisi dan oksigen ke bayi. Jika plasenta tidak berfungsi atau sudah mulai terlepas dari dinding rahim, maka bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk mengeluarkan urine dengan baik.
- Bayi Mengalami Cacat Lahir
Jika bayi memiliki masalah fisik, terutama pada ginjal, ia mungkin tidak menghasilkan cukup urine. Hal tersebut dapat menyebabkan cairan ketuban rendah.
- Kondisi Kesehatan Ibu
Komplikasi kehamilan pada ibu dapat menyebabkan kadar cairan ketuban rendah. Beberapa kondisi kesehatan yang menjadi penyebab air ketuban sedikit yaitu:
- Preeklamsia.
- Diabetes.
- Tekanan darah tinggi.
- Obesitas.
- Dehidrasi.
Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, meskipun perkembangan kehamilan cukup lancar.
- Usia Kehamilan Melebihi Waktu
Cairan ketuban secara alami mulai berkurang setelah 36 minggu kehamilan, dan sangat mungkin untuk menjadi terlalu rendah setelah usia kehamilan 42 minggu. Biasanya, sebelum air ketuban semakin sedikit di usia kehamilan yang sudah cukup, dokter akan merekomendasikan tindakan induksi. Hal tersebut supaya bayi bisa lahir dengan selamat.
- Konsumsi Obat-obatan
Beberapa obat, terutama yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan cairan ketuban sedikit.
Tanda-tanda Jika Air Ketuban Sedikit
Gejala air ketuban sedikit sering kali tidak dapat dirasakan oleh ibu hamil. Itulah pentingnya melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. Jika ibu memiliki cairan ketuban sedikit, dokter akan mencatat beberapa kondisi berikut ini:
- Rahim berukuran lebih kecil dari yang diperkirakan untuk usia kehamilan bayi.
- Ibu tidak mengalami kenaikan berat badan yang cukup.
- Detak jantung bayi turun selama beberapa detik secara tiba-tiba sebelum kembali normal.
- Ibu mengalami penurunan cairan ketuban, yang terdeteksi melalui pemeriksaan ultrasound atau USG.
- Terkadang ibu mungkin merasakan bahwa aktivitas janin menurun secara signifikan.
- Air ketuban bocor dari vagina.
Lantas, bisakah kondisi air ketuban terlalu sedikit diatasi?
Perawatan untuk air ketuban yang sedikit tergantung pada usia kehamilan. Jika usia kandungan belum cukup bulan, dokter akan memantau ibu hamil dengan sangat ketat. Pemeriksaan seperti tes non-stres dan stres kontraksi dapat dilakukan untuk memantau aktivitas bayi.
Jika usia kehamilan sudah cukup bulan, maka persalinan segera biasanya direkomendasikan oleh kebanyakan dokter dalam situasi air ketuban rendah. Perawatan lain yang dapat dilakukan meliputi:
- Amnio-infus selama persalinan melalui kateter intrauterin. Cairan tambahan ini bisa menjadi penolong selama persalinan dan dilaporkan dapat membantu menurunkan kemungkinan kelahiran sesar.
- Injeksi cairan sebelum melahirkan melalui amniosentesis. Kondisi oligohidramnion dilaporkan sering kembali dalam waktu satu minggu setelah prosedur ini. Namun, perawatan ini dapat membantu dokter memvisualisasikan anatomi janin dan membuat diagnosis.
- Rehidrasi ibu dengan cairan oral atau cairan IV tlah terbukti membantu meningkatkan kadar cairan ketuban.
Itulah yang perlu diketahui tentang penyebab air ketuban sedikit. Mengingat pentingnya peran air ketuban pada kehamilan dan janin, maka ibu direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. Hal tersebut supaya kondisi apa pun dapat terdeteksi secara dini.
Ibu juga bisa membuat janji medis dengan dokter kandungan pilihan melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!