Ketahui Penularan Penyakit Kolera yang Harus Diwaspadai
Halodoc, Jakarta – Menjaga kebersihan lingkungan adalah hal yang bisa dilakukan untuk menghindari beberapa penyakit, salah satunya adalah kolera. Kolera adalah penyakit karena adanya infeksi bakteri Vibrio cholerae yang menyebabkan pengidap kolera mengalami dehidrasi yang cukup parah. Penyakit ini juga merupakan diare akut yang dengan cepat menimbulkan dehidrasi.
Bakteri penyebab kolera menyebar pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit kolera dapat membahayakan kesehatan.
Baca juga: Ini Gejala Seseorang Terkena Kolera yang Harus Diketahui
Waspada, Ini Penularan Kolera
Sebaiknya perhatikan kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Kolera adalah penyakit yang penyebaran dan penularannya sangat cepat. Bakteri penyebab kolera dapat hidup dalam tubuh manusia dan lingkungan dan menyebar melalui feses yang dikeluarkan. Sebaiknya perhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Bakteri kolera dapat ditularkan melalui makanan atau minuman. Ketika makanan yang kamu konsumsi tercemar bakteri penyebab kolera, hal ini memudahkan bakteri kolera untuk menyerang kamu. Perhatikan penggunaan air yang digunakan untuk mencuci buah atau sayuran. Bakteri kolera dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi bakteri kolera bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit kolera.
Sanitasi yang buruk dan lingkungan yang padat juga bisa menjadi tempat penularan bakteri kolera. Bakteri kolera bisa bertahan pada air dalam jangka waktu yang cukup lama. Penggunaan toilet umum yang kebersihannya tidak terjaga dapat menjadi lokasi penularan dan penyebaran bakteri kolera. Sebaiknya, selalu menjaga kebersihan diri setelah menggunakan toilet. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik.
Baca juga: 8 Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Kolera
Gejala Penyakit Kolera
Gejala ketika terkena kolera adalah mual dan muntah. Selain itu, pengidap mengalami diare yang berkepanjangan. Diare yang terjadi dalam waktu yang cukup panjang mengakibatkan hilangnya kadar sodium, klorida, dan potasium dalam tubuh.
Hal ini membuat pengidap kolera mengalami kram perut yang cukup serius. Tidak hanya kram perut, diare yang berlebihan membuat dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh. Tentu dehidrasi yang dialami membuat pengidap kolera mengalami mulut kering. Selain itu, kondisi lain yang menjadi gejala kolera seperti adanya gangguan irama jantung, mudah marah, merasa selalu haus, tubuh yang lesu, dan gangguan tekanan darah.
Pencegahan Penyakit Kolera
Gaya hidup sehat mampu mencegah dari penularan penyakit korea. Rajin mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun antiseptik setelah menggunakan toilet bisa kamu lakukan sebagai pencegahan penyakit kolera. Sebaiknya pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Hindari konsumsi makanan dan minuman dari lingkungan yang memiliki sanitasi buruk. Sebaiknya jaga kebersihan makanan. Jika kamu ingin mengonsumsi air dalam kemasan sebaiknya bersihkan dulu bagian luarnya sebelum kamu mengonsumsi air kemasan tersebut. Kamu juga bisa mencegah penyakit kolera dengan memerhatikan tingkat kematangan dari makanan yang akan dikonsumsi. Biasanya, makanan yang mentah berpotensi mengandung bakteri di dalamnya.
Jangan lupa menjaga daya tahan tubuh agar tetap terjaga dengan baik. Dengan kekebalan tubuh yang baik, tubuh lebih kuat menjaga penularan penyakit pada kesehatan kamu. Jika kamu memiliki keluhan terhadap kesehatan tubuh, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: Bahayanya Kolera yang Bisa Berakibat Fatal
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan