Ketahui Penanganan Kondisi Kulit yang Terinfeksi Rosacea
Halodoc, Jakarta – Rosacea adalah kondisi medis yang ditandai dengan kulit kemerahan hingga pembuluh darah terlihat di wajah. Tanda dan gejala ini dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Sayangnya, penyakit rosacea sering dianggap sebagai jerawat, reaksi alergi, atau masalah kulit lainnya.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Rosacea dan Gejalanya
Rosacea dapat terjadi pada siapa saja, tapi paling sering menyerang wanita paruh baya. Penyebab rosacea belum diketahui pasti, tapi faktor keturunan dan lingkungan diduga berkaitan erat dengan infeksi rosacea. Berikut beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk rosacea:
- Konsumsi minuman panas dan makanan pedas.
- Terlalu banyak konsumsi alkohol.
- Berada pada suhu ekstrem.
- Emosi yang fluktuatif.
- Olahraga berlebih.
- Pakai kosmetik sembarangan.
- Konsumsi obat yang melebarkan pembuluh darah.
Gejala Rosacea
Tanda dan gejala rosacea dapat meliputi:
- Wajah memerah yang biasanya terjadi di bagian tengah wajah.
- Pembuluh darah kecil di hidung dan pipi sering membengkak dan lebih terlihat.
- Benjolan mengandung nanah.
- Kulit terasa panas dan lembut.
- Kekeringan mata, iritasi, dan kelopak mata yang memerah.
- Hidung membesar.
Baca Juga: Ini Jenis Makanan yang Bisa Menjadi Pemicu Rosacea
Pengobatan Rosacea
Pengobatan rosacea berfokus untuk mengendalikan gejala. Durasi perawatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Jenis obat yang diresepkan dokter juga tergantung pada tanda dan gejala yang dialami. Obat resep untuk rosacea meliputi:
-
Brimonidine
Brimonidine bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah dan hasilnya bisa terlihat setelah 12 jam setelah pemakaian. Namun, efek ini bersifat sementara sehingga obat perlu dikonsumsi secara teratur.
-
Metronidazole
Metronidazole bekerja untuk meringankan gejala kemerahan. Gejala biasanya perlahan menghilang setelah digunakan 3-6 minggu.
-
Antibiotik Oral
Antibiotik digunakan untuk mengurangi infeksi bakteri penyebab rosacea. Doksisiklin adalah antibiotik untuk rosacea sedang hingga berat yang disertai benjolan dan pustula.
-
Isotretinoin
Isotretinoin adalah obat jerawat oral yang digunakan untuk membantu membersihkan lesi rosacea seperti jerawat. Jangan gunakan obat ini selama kehamilan karena berpotensi menyebabkan kelainan lahir bawaan.
Terapi untuk Rosacea
Selain mengonsumsi atau mengaplikasikan obat-obatan di atas, ada juga pengobatan terapi yang efektif untuk mengurangi gejala rosacea. Misalnya terapi laser yang membantu mengurangi kemerahan akibat pembuluh darah membesar. Pilihan lain untuk mengobati pembuluh darah yang terlihat dan perubahan akibat rhinophyma adalah dermabrasi, terapi cahaya berdenyut intens, dan bedah listrik.
Pengobatan Rumahan untuk Rosacea
-
Lindungi Wajah
Oleskan tabir surya setiap hari minimal mengandung SPF 30 atau lebih tinggi. Ambil langkah-langkah lain untuk melindungi kulit, seperti memakai topi dan menghindari sinar matahari pada tengah hari (terutama 10.00-14.00). Dalam cuaca dingin dan berangin, kenakan syal atau masker.
-
Perlakukan Kulit dengan Lembut
Jangan menggosok atau menyentuh wajah terlalu keras. Gunakan pelembap agar kulit tidak mudah kering. Hindari produk yang mengandung alkohol karena berisiko menyebabkan iritasi kulit.
-
Pijat Wajah
Pijat wajah secara lembut untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Lakukan gerakan memutar menggunakan jari mulai dari bagian tengah wajah dan bergerak ke arah telinga.
Baca Juga: Cara Merawat Kulit Pengidap Rosacea
Itulah tips terkait pengobatan rosacea yang bisa dilakukan. Kalau kamu punya permasalahan kulit lainnya, bicarakan saja dengan dokter Halodoc. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan