Ketahui Pemeriksaan yang Mendeteksi Epidural Hematoma
Halodoc, Jakarta – Epidural hematoma merupakan salah satu kondisi di mana darah masuk dan menumpuk pada ruang yang berada di antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak. Penyebab utama dari kondisi ini adanya cedera pada bagian kepala. Cedera yang terjadi meningkatkan risiko keretakan pada tulang tengkorak, kerusakan lapisan yang menyelimuti otak, hingga gangguan pada pembuluh darah.
Baca juga: 10 Jenis Hematoma, Kumpulan Darah Abnormal di Luar Pembuluh Darah
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami cedera pada bagian kepala. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi epidural hematoma, seperti CT scan. Epidural hematoma yang diatasi dengan baik tentunya dapat menghindari kamu dari berbagai komplikasi yang cukup berbahaya, salah satunya adalah kematian.
Waspada Cedera Sebabkan Epidural Hematoma
Sebaiknya selalu berhati-hati saat kamu akan melakukan aktivitas agar terhindar dari cedera pada kepala. Cedera pada bagian kepala dapat menyebabkan retaknya tulang tengkorak, kerusakan lapisan yang menyelimuti otak, hingga alami gangguan pada pembuluh darah. Kondisi ini dapat tingkatkan risiko darah masuk ke dalam ruang antara tulang tengkorak dan lapisan otak. Hal ini menyebabkan penumpukan darah pada ruang tersebut, sehingga seseorang alami epidural hematoma.
Penumpukan darah menyebabkan tekanan pada rongga kepala yang berpotensi memicu kerusakan otak. Biasanya, kondisi ini dapat terjadi akibat dipicu beberapa faktor, seperti usia, memiliki riwayat cedera cukup parah pada bagian kepala, mengonsumsi alkohol, serta tidak menggunakan pengaman yang tepat saat berolahraga maupun berkendara.
Inilah Gejala Epidural Hematoma
Gejala epidural hematoma dapat dirasakan oleh pengidap beberapa saat setelah kecelakaan terjadi. Jangan ragu untuk segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami cedera pada bagian kepala untuk menghindari gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh kondisi ini.
Epidural hematoma dapat menyebabkan pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala yang sangat mengganggu, mual, muntah, kejang, lemas pada salah satu bagian tubuh, sesak napas, hingga kehilangan kesadaran. Bahkan tidak jarang, epidural hematoma dapat meningkatkan risiko koma pada pengidapnya.
Baca juga: Beda Epidural Hematoma dan Subdural Hematoma
Pemeriksaan untuk Deteksi Epidural Hematoma
Ada berbagai jenis pemeriksaan yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi epidural hematoma, seperti:
- Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai kemampuan bergerak, keseimbangan, hingga sensorik pasien yang baru saja mengalami cedera bagian kepala.
- Tes neurologis digunakan untuk memeriksa kondisi fungsi sistem saraf pusat.
- CT Scan atau MRI untuk memeriksa tulang tengkorak dan jaringan lunak yang ada pada otak.
- EEG juga akan dilakukan untuk menilai aktivitas listrik yang terjadi pada otak.
Itulah beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan penyebab keluhan kesehatan yang kamu rasakan setelah mengalami cedera pada bagian kepala.
Pengobatan Epidural Hematoma
Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang muncul. Umumnya, epidural hematoma dapat diatasi dengan beberapa cara ini, seperti:
- Tindakan operasi yang digunakan untuk mengalirkan penumpukan darah yang terjadi.
- Penggunaan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi tekanan pada kepala akibat penumpukan darah dan peradangan yang terjadi.
- Terapi rehabilitasi dilakukan untuk mengatasi gejala yang menyebabkan pengidap kesulitan bergerak, lumpuh, dan juga mati rasa.
Tentunya pengobatan perlu dilakukan secara tepat untuk mengatasi kondisi ini. Epidural hematoma yang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kesehatan, seperti herniasi otak, lumpuh, hingga hidrosefalus.
Baca juga: 3 Cara Pengobatan Epidural Hematoma
Yuk, lakukan pencegahan dengan selalu menggunakan alat pelindung diri ketika berkendara maupun olahraga. Selain itu, jangan lupa untuk selalu berhati-hati di setiap aktivitas yang kita lakukan agar terhindar dari epidural hematoma.